Kenaikan UMP 2025 Bawa Angin Segar Bagi Perusahaan Asuransi, PPN 12 Persen Jadi Tantangan
Namun, di samping optimisme tersebut, tentu ada tantangan yang akan dihadapi. Apabila PPN 12 persen mulai diberlakukan.
Kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) pada 2025 mendatang dipandang sebagai peluang positif bagi salah satu perusahaan asuransi, yaitu Prudential Indonesia.
Chief Customer & Marketing Officer Prudential Indonesia, Karin Zulkarnaen mengatakan bahwa adanya peningkatan pendapatan masyarakat memungkinkan potensi daya beli asuransi akan meningkat. Selain itu, seiring berjalannya waktu, literasi keuangan di masyarakat juga semakin meningkat.
"Harapan kita masyarakat itu makin memahami, sebetulnya sekarang ini sudah meningkat ya financial literacy, karena ini kan bukan baru dilakukan, tetapi sudah dilakukan bertahun-tahun. Kami pun lihat masyarakat itu juga sudah mulai mengerti, tapi belum rata mungkin poinnya ya,” ujarnya ketika diwawancarai dalam acara Ngobrol Kinerja dan Investasi Bareng Prudential di Parle Senayan, Rabu (4/12).
Namun, di samping optimisme tersebut, tentu ada tantangan yang akan dihadapi. Apabila PPN 12 persen mulai diberlakukan, kelas menengah yang mengecil akibat meningkatnya beban pajak yang dianggap dapat memengaruhi disposable income.
Oleh karena itu, Prudential mengambil langkah strategis dengan menawarkan produk asuransi yang lebih terjangkau. Hal ini diharapkan dapat menjangkau segmen masyarakat yang lebih luas, sekaligus menjaga keberlanjutan bisnis perusahaan.
Salah satu fokus utama Prudential adalah meningkatkan literasi keuangan masyarakat, terutama di daerah-daerah yang belum terjangkau informasi asuransi. Melalui program financial literacy yang dilakukan secara online dan offline, Prudential berhasil menjangkau lebih dari 20 juta peserta selama tahun 2024.
Langkah ini sejalan dengan inisiatif Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mendorong peningkatan penetrasi asuransi di Indonesia.
Perluasan Jaringan Tenaga Pemasar
Selain itu, Prudential juga terus memperluas jaringan tenaga pemasar untuk memastikan masyarakat di berbagai wilayah dapat dengan mudah mengakses produk-produk asuransi jiwa dan kesehatan. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya proteksi, terutama di luar kota-kota besar.
Melihat penetrasi asuransi yang masih rendah di Indonesia, Prudential optimis bahwa potensi pasar asuransi masih sangat besar. Dengan strategi menawarkan premi yang lebih terjangkau, memperluas literasi, dan memperkuat jaringan pemasaran, Prudential menargetkan pertumbuhan yang signifikan di tahun 2025.
"Kami tetap optimis bahwa penetrasi asuransi di Indonesia yang saat ini masih rendah akan terus bisa meningkat karena ada beberapa inisiatif yang juga telah didukung oleh OJK juga," kata Karin.
Dengan begitu, kenaikan UMP 2025 memberikan angin segar bagi Prudential. Melalui fondasi keuangan yang kuat, inovasi produk, dan upaya edukasi yang masif, Prudential Indonesia optimis dapat terus tumbuh dan memenuhi kebutuhan proteksi masyarakat Indonesia.
Sebagai informasi, sepanjang kuartal III-2024, Prudential Indonesia mencatatkan total premi sebesar Rp15,5 triliun. Angka tersebut tumbuh 4,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan ini juga tercermin dari total klaim dan manfaat yang dibayarkan, mencapai Rp13,6 triliun untuk 1,1 juta klaim hingga akhir September 2024.
Reporter Magang: Thalita Dewanty