Kisah Pasutri Santri Sukses Ekspor Barang Kebutuhan Bayi ke Singapura Hingga Filipina
Ada berbagai cara agar produk lokal bisa mendunia.
Ada berbagai cara agar produk lokal bisa mendunia.
Kisah Pasutri Santri Sukses Ekspor Barang Kebutuhan Bayi ke Singapura Hingga Filipina
Saat ini, sudah banyak produk lokal asal Indonesia yang diekspor ke negara lain. Tak hanya produk dari perusahaan besar, namun produk dari UMKM juga sudah mulai merambah pasar dunia.
Salah satunya yang dialami Agung dan Fatatul merupakan pasangan suami-istri asal Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur yang berhasil mengekspor produk dagangannya hingga ke 3 negara.
Agung yang pernah mengenyam pendidikan Pondok Pesantren di Darul Mahammid, Kepanjen, Malang dan masih menjadi santri aktif di Majelis Taklim Al-Umm, Kepanjen, memulai bisnis online mereka secara resmi dimulai pada tahun 2016 saat sang istri, Fatatul, sedang mengandung anak pertama.
Mereka memutuskan untuk membeli barang-barang kebutuhan bayi sendiri dan ketika ada sisa barang, mereka memutuskan untuk menjualnya secara online melalui Shopee dengan toko yang diberi nama Ummababyshop.
Keputusan Agung dan Fatatul untuk berjualan di Shopee, ternyata membawa perubahan positif dalam bisnis mereka.
Saat ini Ummababyshop menjadi bisnis yang sangat berkembang dan berhasil menerima minimal 1.000 pesanan per hari di Shopee, serta mengalami peningkatan transaksi sebesar 200 persen setelah bergabung dengan Shopee dan telah ekspor ke Singapura, Malaysia, dan Filipina.
"Ada Bimbel Shopee yang bikin saya bisa diskusi cara mengoptimalkan fitur dan promosi. Yang paling senang bisa dibantu ekspor sampai ke Malaysia dan Filipina juga. Paling lengkap dan oke sih sampai sekarang. Alhamdulillah dari modal Rp 1 juta, sekarang saya minimal bisa terima 1.000 pesanan per hari," katanya di Jakarta, Selasa (24/10).
Merdeka.com
Shopee bekerja sama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), menghadirkan program 'Santri Siap Ekspor Bersama Shopee'. Diluncurkan pada perayaan Hari Santri Nasional 2023, program ini akan melatih 1.000 santri agar memiliki daya saing global melalui edukasi, pendampingan dan pembukaan akses ke pasar ekspor.
Program ini merupakan keberlanjutan dari inisiatif yang telah dihadirkan Shopee Barokah untuk para santri di Indonesia. Produk para Santri nantinya akan masuk ke dalam Program Ekspor Shopee dan dapat dibeli pengguna Shopee dari berbagai negara di Asia Tenggara, Asia Timur, dan Amerika Latin.
Ketua Umum PBNU, Yahya Chalil Staquf menilai, langkah ini merupakan suatu terobosan besar, di mana produk para santri bukan hanya bisa dibeli masyarakat Indonesia, tapi juga warga dunia lain.
Menurutnya, program ini selaras dengan semangat 'Jihad Santri Jayakan Negeri', di mana santri bisa termotivasi untuk turut berkembang dan membangun negeri melalui produk-produk lokal, menyusul UMKM yang sudah lebih dulu mengglobal.
"Kami berharap kegiatan ini memiliki efek berkelanjutan, di mana santri yang sudah dididik menjadi santripreneur bisa membawa pengaruh positif bagi lingkungan pesantren untuk kemudian berkembang menjadi salah satu pusat ekonomi masyarakat," jelas Gus Yahya.
Merdeka.com
Head of Public Affairs Shopee Indonesia, Radynal Nataprawira mengatakan, gerakan 1.000 santri siap ekspor ini akan menjadi momentum baru dalam menghadapi tantangan jihad di masa sekarang.
"Presiden menyebut 36.000 pondok pesantren akan menjadi kekuatan besar. Melalui gerakan santri ekspor, akan menjadi momentum pergerakan besar untuk membawa harum nama bangsa di kancah dunia yang datang dari hasil karya para santri," katanya.