Kisah Suami-Istri Sukses Bisnis Cetakan Donat, Bisa Tembus Pasar Thailand Hingga Brasil
Pasutri ini ingin mengembangkan usaha mereka dengan membuka galeri untuk menampilkan produk-produk mereka.
Agam hanya menekuni hobinya membuat berbagai barang dari kayu tanpa ada pikiran untuk penjualan.
Kisah Suami-Istri Sukses Bisnis Cetakan Donat, Bisa Tembus Pasar Thailand Hingga Brasil
Di tengah pandemi covid-19, sepasang suami istri, Mizan Yurda dan Nurfajar Yulianti yang berasal Bitung Sari, Bogor menemukan jalan menuju kesuksesan yang tak terduga.
-
Bagaimana pria ini mencapai kesuksesannya? Hidup dalam keterbatasan sejak kecil Dikutip dari akun Instagram @kvrasetyoo, Kukuh membagikan kisah hidupnya yang berliku. Sejak kecil dia kurang mendapat kasih sayang orang tua karena ayahnya bekerja seharian sebagai sopir, dan ibunya juga bekerja sebagai pekerja rumah tangga. Belum lagi kondisi ekonomi keluarganya yang pas-pasan, sehingga menuntutnya agar hidup lebih mandiri. Sebagai anak sulung, Kukuh mulai menaruh perhatian dan bertekad ingin membantu keluarganya.
-
Apa yang dikatakan tentang orang sukses? Orang sukses mampu melihat dan mengambil pelajaran dari kesalahan yang dibuatnya, sekaligus mau memperbaiki dan berani mencoba lagi dengan cara yang berbeda.
-
Bagaimana penjual onde-onde ini sukses? Saat azan berkumandang ketika tengah berjualan, dirinya akan bergegas untuk menjalankan kewajiban sebagai umat muslim tersebut.'Asal tidak tinggalin salat, kalau lagi melayani pembeli terus azan ya saya tinggal. Alhamdulillah pembeli mengerti dan mau gimana, orang yang ngasih rame atau sepinya ini Allah,' kata dia.
-
Siapa pengusaha sukses asal Sumut itu? Marihad Simon Simbolon adalah sosok penting di balik suksesnya sebuah perusahaan yang bergerak di bidang logistik, perminyakan, dan industri kelapa sawit.
-
Siapa penjual onde-onde sukses? Banyak yang masih menganggap remeh bisnis kaki lima. Padahal, jika dijalani dengan serius omzetnya bisa berkali-kali lipat lebih dari sekedar pegawai swasta biasa. Pria di wilayah Lawanggada, Pulasaren, Pekalipan, Kota Cirebon, Jawa Barat ini berhasil membuktikannya.
-
Apa yang menjadi kunci sukses usaha Ibu dan Anak ini? 'Walaupun bahan bumbu mahal, saya tetap masak enak,' ujarnya. Widari mengaku senang jika pembeli yang makan masakannya senang.
Dengan latar belakang Agam sapaan akrab Mizan yang seorang konsultan dan Yulianti yang seorang ibu rumah tangga dan mantan guru TK, mereka memutuskan untuk memulai usaha kerajinan kayu kecil-kecilan yang mereka namakan Ikie WoodCraft.
Melansir dari akun Youtube Halo Bos, awalnya, Agam hanya menekuni hobinya membuat berbagai barang dari kayu tanpa ada pikiran untuk penjualan. Namun, tanpa disangka banyak orang yang malah memesan, dan akhirnya mereka memutuskan untuk menjual hasil kerajinan mereka.
"Pada saat pandemi saya berhenti kerja konsultan, terus nyoba-nyoba kayu ini awalnya tidak ada orientasi untuk penjualan ya karena senang ya bikin, hobi bikin apa saja kalau ada yang mau ya saya jual," ucap Agam dikutip dari aku Youtube HaloBos pada, Selasa(25/6).
Bermodalkan mesin yang dipinjam dari teman, Agam banyak membuat perabot rumah tangga seperti rak-rak untuk sepatu, handuk, rak kerudung hingga lemari.
merdeka.com
Tidak hanya membuat perabot, Agam dan Uli juga suka berjualan sweater dan celana cargo di car free day. Bahan membuatnya dari sisa bahan yang didapatkan dari konveksi.
Salah satu titik balik dalam perjalanan bisnis mereka adalah ketika mereka menerima pesanan cetakan donat dari seorang guru donat.
Uli yang merupakan pengguna aktif Shopee, menyadari bahwa cetakan donat seperti yang mereka buat belum tersedia di Shopee dengan harga terjangkau.
Pesanan ini mendorong mereka untuk mencoba memasarkan produk mereka di Shopee.
"Di shopee itu belum ada, ada pun harganya mahal banget di Jawa, dan itu mahal banget harganya, kita kenapa enggak kita bIkin saja yang versi murahnya supaya semua orang bisa pakai cetakan kayak gitu," ucap Uli.
Mereka memutuskan untuk membuat versi murah dari cetakan donat tersebut, sehingga bisa dijangkau oleh banyak orang, terutama ibu-ibu yang mencoba memulai usaha di rumah selama pandemi.
Dengan memanfaatkan marketplace seperti Shopee, usaha mereka mulai berkembang pesat.
merdeka.com
Meski demikian, perjuangan mereka tidak mudah. Uli harus belajar banyak hal, mulai dari cara memasarkan produk di Shopee hingga teknik-teknik menarik konsumen.
Mereka mengikuti seminar dan bimbingan dari Shopee untuk penjual, serta memanfaatkan berbagai fitur promosi dan iklan yang tersedia di platform tersebut.
Berkat ketekunan dan keuletan mereka, produk cetakan donat buatan Ikie WoodCraft menjadi produk terlaris di Shopee se-Indonesia.
Seiring dengan kesuksesan mereka dapatkan, banyak kompetitor yang mulai bermunculan. Namun, Agam dan Ibu Uli tidak merasa gentar. Mereka yakin bahwa kualitas produk mereka, terutama penggunaan kayu jati Belanda yang memiliki corak dan serat yang unik, akan tetap menjadi pilihan utama bagi konsumen yang mengerti dan menghargai kualitas kayu.
Tidak berhenti di pasar lokal, Ikie WoodCraft juga berhasil menembus pasar internasional melalui program ekspor Shopee International Platform.
Kini produk mereka kini bisa ditemukan di Malaysia, Singapura, Thailand, hingga Brasil. Setiap harinya Ikiee Woodcraft dapat raih omzet Rp2 juta hingga Rp3 juta.
Mereka tetap mempertahankan kualitas dan pelayanan terbaik, sehingga bisa mendapatkan rating tinggi dan bertahan sebagai penjual bintang lima di Shopee Malaysia.
merdeka.com
Agam dan Uli memiliki visi yang jelas untuk masa depan. Mereka ingin mengembangkan usaha mereka dengan membuka galeri untuk menampilkan produk-produk mereka.
Selain itu, mereka juga ingin memberikan kesempatan kerja bagi lebih banyak orang di sekitar mereka, khususnya di daerah Tamansari, Bogor.
Reporter magang: Tasya Ananda.