Konsumsi Daging Sapi Melonjak 5 Kali Lipat saat Ramadan, Impor Jadi Solusi
Dengan melonjaknya konsumsi daging sapi di masyarakat, maka akan mendongkrak harga daging di pasar.
Dengan melonjaknya konsumsi daging sapi di masyarakat, maka akan mendongkrak harga daging di pasar.
Direktur Pengembangan dan Pengendalian Usaha ID Food, Dirgayuza Setiawan menyebut tingkat konsumsi daging selama bulan suci Ramadan dan Lebaran bisa melonjak hingga 5 kali lipat.
Dengan melonjaknya konsumsi daging sapi di masyarakat, maka akan mendongkrak pula harga daging di pasar.
“Jadi, konsumsi daging di Indonesia cukup unik. Di mana Ramadan dan Lebaran itu naik 5 kali lipat dari pada konsumsi bulanan pada umumnya," kata Dirgayuza dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2024 di Jakarta, Kamis (29/2).
Oleh karena itu, ID Food selalu melakukan impor daging guna mengatasi tingginya tingkat konsumsi pada periode tersebut.
Dirgayuza, mengatakan langkah itu juga dilakukan sebagai upaya pemerintah untuk mengontrol harga daging di pasaran.
"Kami di ID FOOD tahun ini kami ada importasi 20.000 ton daging sapi dari Brasil dan juga ada sapi hidup yang kita impor dari Australia," ujarnya.
Selain impor yang dilakukan ID Food, Badan Pangan Nasional (Bapanas) juga menugaskan kepada Bulog untuk mengimpor 100.000 daging kerbau.
Menurutnya, impor daging kerbau itu sangat membantu masyarakat. Daging kerbau dapat menjadi alternatif bagi masyarakat, karena harganya lebih murah dibandingkan daging sapi.
"Pak Arief (Kepala Badan Pangan Nasional) juga memberikan penugasan kepada Bulog untuk mengimpor 100.000 ton daging kerbau. Ini sangat membantu masyarakat. Kenapa? Karena daging kerbau itu harganya Rp 80.000 per kg, dimana kalau kita impor daging sapi Rp 130.000 per kg di pasar ritel," ujarnya.
Adapun, dia juga menyoroti terkait waktu impor. Jika impor daging sapi maupun daging kerbau tidak dilakukan dalam waktu yang tepat, maka akan berdampak pada harga.
"Timing menjadi penting. Terutama daging. Artiya kita waktu impor jelas saat ramadan dan lebaran," pungkasnya.
Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) menyebut stok daging sapi terancam langka saat bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaDi Kudus, penjual intip ketan sudah jarang ditemui. Bisa dibilang makanan tradisional ini kini sangat langka.
Baca SelengkapnyaPada saat berpuasa, kita membatasi konsumsi makanan di siang hari, namun kondisi ini bisa membuat jadi berlebih asupan kalori saat makan.
Baca SelengkapnyaPenting untuk mempersiapkan diri menjelang bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaUntuk tahun 2024 ini, kenaikan permintaan berbagai komoditas terbilang wajar karena sudah terdeteksi satu bulan sebelum Ramadan.
Baca SelengkapnyaPada saat menjalankan puasa Ramadan, kita bisa melakukannya sambil menurunkan berat badan dengan berbagai cara berikut.
Baca SelengkapnyaKonsumsi makanan berbahan tepung terigu, terutama dalam jumlah terlalu banyak atau terlalu sering bisa menyebabkan sejumlah dampak bagi tubuh.
Baca SelengkapnyaUntuk menyambut Ramadan dan Hari Raya, menjaga kebersihan kulkas agar makanan tetap segar menjadi sangat penting. Berikut adalah tips untuk membersihkannya.
Baca SelengkapnyaJajanan khas Kota Jambi ini pastinya tidak pernah luput dari peminatnya terutama saat Bulan Ramadan tiba sebagai menu takjil untuk berbuka puasa.
Baca Selengkapnya