Kualifikasi Harus S2, Gaji Dosen di Indonesia Ada yang Hanya Rp2 Juta
Merdeka.com - Akademisi yang juga Dosen Ilmu Manajemen Universitas Indonesia (UI), Kanti Pertiwi memaparkan hasil survei sementara mayoritas gaji dosen yang dikumpulkan dari 1.300 responden. Hasilnya, gaji dosen di Indonesia hanya berkisar antara Rp2 juta hingga Rp5 juta per bulan.
"Rentang gaji yang paling banyak adalah di angka Rp2 juga - Rp3 juta per bulan, dan ada Rp4 juga - Rp5 juta per bulan, jadi mayoritas Rp2 juta - Rp5 juta per bulan. Beberapa mendapatkan penghasilan tambahan dengan menjadi pejabat struktural di kampusnya masing-masing, walaupun itu jadi persoalan tersendiri," kata Kanti pada diskusi di Jakarta, Selasa (2/5).
Pendapatan ini apabila dibandingkan dengan tuntutan kualifikasi dosen yang harus menempuh pendidikan S2 atau S3, akan menghabiskan sumber daya yang tidak sedikit untuk sekolah. Beberapa dosen bahkan berhenti dari pekerjaan rutin dan ketika kembali hanya diberikan kompensasi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka.
-
Bagaimana Pramono Anung meningkatkan pendapatan guru honorer? Guru honorer yang selama ini hanya Rp2 juta, kami berikan UMP yaitu Rp5 juta,' janji Pram.
-
Dimana guru honorer mendapat gaji terendah? Ada pula gaji guru honorer mendapatkan gaji di bawah Rp1 juta per bulan. Perbedaan gaji tersebut tergantung lokasi mengajar.
-
Kenapa jurusan tertentu bergaji tinggi? Daftar Lengkap Jurusan Kuliah dengan Gaji Tinggi Di urutan pertama ada teknik, ilmu komputer dan informasi, matematika, dan teknisi teknik merupakan gelar yang paling berharga di AS jika dilihat dari pendapatan seumur hidup yang diharapkan dikurangi utang dibandingkan dengan bekerja langsung setelah sekolah menengah atas tanpa gelar.
-
Kenapa gaji guru di Indonesia rendah? Pertimbangannya, pendapatan yang dianggap tidak cukup mensejahterakan kehidupan.
-
Kenapa guru harus mengurangi pengeluaran? Apabila tidak bisa menambah penghasilan dalam waktu singkat maka idealnya harus mengurangi pengeluaran.
-
Apa jurusan kuliah dengan gaji tinggi? Di urutan pertama ada teknik, ilmu komputer dan informasi, matematika, dan teknisi teknik merupakan gelar yang paling berharga di AS jika dilihat dari pendapatan seumur hidup yang diharapkan dikurangi utang dibandingkan dengan bekerja langsung setelah sekolah menengah atas tanpa gelar.
"Periode awal karir dosen adalah masa-masa kritis. Dengan gaji Rp2 juta - Rp3 juta bergelar S2, dan telah bekerja kurang dari tiga tahun, di usia mereka itu sedang membangun rumah tangga, ada cicilan hunian, biaya sekolah anak yang tidak sedikit, dan hanya sembilan persen partisipan survei yang mendapatkan gaji di atas angka tersebut," ujar Kanti.
Kanti mengatakan, data ini masih sementara dan analisisnya sedang dalam proses.
"Dalam survei tersebut, kami mengajukan pertanyaan kepada partisipan yang berkenan mengunggah slip gaji dengan nama yang telah disamarkan, dan survei tersebut memuat pertanyaan-pertanyaan seputar kesejahteraan dosen, hingga kini datanya masih kami olah," tutur Kanti.
Dia juga menuturkan bahwa riset ini dilakukan secara mandiri tanpa sponsor, dengan melibatkan beberapa dosen untuk merespon kegelisahan rekan sejawat di media sosial Twitter yang silih berganti berbagi tentang kondisi mereka.
Dia memaparkan, setelah survei tersebut dirilis, banyak dosen yang merasa tidak puas karena ada beberapa pertanyaan dan kegelisahan mereka yang belum terakomodasi.
"Banyak yang belum puas, tetapi kami senang karena itu tandanya banyak yang antusias dengan inisiatif ini, ke depan mungkin bisa kami follow-up dengan riset yang lebih matang dari segi desain," kata Asisten Ahli UI ini.
Dia menjelaskan, ada tiga temuan besar pada hasil survei sementara, pertama dan yang paling umum diserukan yakni upah dosen di Indonesia masih jauh dari layak.
"Kami memahami bahwa dosen itu menerima pendapatan tetap dari institusinya dengan berbagai macam komponen, kalau dosen tetap ada gaji pokok, tunjangan fungsional, tunjangan profesi, dan beragam jenis honorarium, walaupun honorarium juga variabelnya tergantung jumlah Satuan Kredit Semester (SKS) saat mengajar dan jumlah mahasiswa yang dibimbing pada satu periode tertentu," katanya.
Dia juga mengatakan, banyak dosen-dosen muda yang baru selesai menamatkan studi doktoral sudah diangkat menjadi pejabat struktural di perguruan tinggi, sehingga waktu itu yang seharusnya bisa digunakan untuk meneliti malah tergerus untuk urusan-urusan lain yang menjadi tanggung jawab jabatannya.
"Mereka yang bisa menyentuh angka 5 juta per bulan itu mayoritas ada tambahan di luar profesi dosen misalnya menjadi konsultan, tenaga ahli, guru bimbingan belajar, bahasa asing, hingga ada yang membuka usaha sendiri dan berdagang, jadi gaji dosen yang besar itu sudah tidak terkait dengan profesi dosennya," tutur Kanti, prihatin.
Poin terakhir, ada ketimpangan di antara para dosen, di mana mereka yang meniti karir memiliki beban cukup berat dengan ekspektasi tinggi, tetapi mendapatkan kompensasi yang tidak seberapa.
Dia juga mengatakan bahwa dosen kini menjadi objek pengawasan yang merupakan konsekuensi dari sistem pendidikan neoliberalisme, di mana institusi publik harus akuntabel sehingga ada rezim audit yang membebani dosen. Audit tidak hanya dilakukan di sisi keuangan, melainkan juga audit kinerja.
"Dosen-dosen muda banyak yang mengeluh kelimpahan pekerjaan administratif, mengurus jurnal yang kompensasinya tidak seberapa, atau harus mengikuti kepanitiaan yang sangat menyita waktu dan menguras tenaga. Jika terlambat mengisi kebutuhan administratif, angka kredit hangus, dan dosen cuma bisa diam," keluh Kanti.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia mengatakan bahwa kebijakan peningkatan kesejahteraan guru berstatus ASN hanya berlaku bagi nominal gaji pokok.
Baca SelengkapnyaWarganet membandingkan gaji dosen dengan UMP DKI Jakarta yang ternyata jauh lebih tinggi.
Baca SelengkapnyaSerikat Pekerja Kampus meminta pemerintah mengupayakan dosen-dosen di Indonesia memperoleh upah yang layak, yakni minimal Rp10 juta per bulan.
Baca SelengkapnyaLuxembourg menjadi negara yang memberi gaji guru tertinggi di dunia, mencapai Rp1 miliar per tahun.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku akan menggelar rapat untuk membahas masalah ini. Ditegaskan juga bahwa anggaran menjadi masalah utama.
Baca SelengkapnyaAgung juga mengatakan, jumlah guru honorer di Indonesia masih lebih banyak dari pada guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Baca SelengkapnyaRetno menjelaskan gaji untuk rektor sebesar Rp5 juta. Namun upah tersebut dipotong dengan honor fungsional.
Baca SelengkapnyaPresiden Prabowo Subianto menambah anggaran untuk tunjangan kesejahteraan guru sebesar Rp16,7 triliun menjadi Rp81 triliun pada 2025.
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 persen dari gaji digunakan sebagai biaya pendidikan anak di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaNasib para tenaga pendidik di sebuah SMK di Ende berikut ini pun menuai rasa keprihatinan.
Baca SelengkapnyaBiasanya, profesi dokter akan langsung menjadi PNS golongan III.
Baca SelengkapnyaKenaikan gaji guru ASN dan honorer resmi berlaku mulai 2025. Guru ASN dapat tambahan gaji pokok, honorer dapat tunjangan Rp2 juta.
Baca Selengkapnya