Masa Kecil Hidup Sederhana dan Bantu Ibu Mengembala Domba, Kini Dilantik Prabowo Jadi Gubernur
Dedi selama ini dikenal sebagai sosok yang tegas. Selain tegas, pria asal Subang, Jawa Barat tersebut juga memiliki kedekatan khusus dengan masyarakat.

Dedi Mulyadi resmi dilantik sebagai Gubernur Jawa Barat periode 2025-2030. Pelantikan dilakukan Presiden Prabowo serentak bersama 961 kepala daerah lainnya di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/2).
Dedi memastikan segera bekerja selepas dilantik dari Istana Negara. Salah satunya dengan menindaklanjuti pencopotan kepala sekolah SMA Negeri 6 Depok.
"Saya langsung kerja, hari ini juga langsung kerja. Hari ini sudah ada keputusan tentang penonaktifan Kepala SMA Negeri 6 Depok karena dia melanggar Surat Edaran Gubernur yang tdiak boleh siswanya ke luar provinsi," kata Dedi di Istana Negara, Jakarta, Kamis (20/2).
Dedi selama ini dikenal sebagai sosok yang tegas. Selain tegas, pria asal Subang, Jawa Barat tersebut juga memiliki kedekatan khusus dengan masyarakat.
Berikut profil lengkap Dedi Mulyadi yang baru dilantik sebagai Gubernur Jawa Barat:
Melansir catatan merdeka.com, Dedi Mulyadi lahir di Kampung Sukadaya, Desa Sukasari, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat pada tanggal 11 April 1971. Dedi tumbuh dari keluarga yang sederhana.
Dedi merupakan putra bungsu dari sembilan bersaudara. Ayahnya, Sahlin Ahmad Suryana merupakan pensiunan Tentara Prajurit Kader sejak usia 28 tahun akibat sakit yang diderita sebagai dampak racun mata-mata kolonial. Sementara ibunya, Karsiti yang tidak pernah mengenyam bangku sekolah adalah aktivis Palang Merah Indonesia.
Tak heran, dia terbiasa bekerja keras membantu perekonomian keluarga. Berbeda dengan teman sebayanya. Dedi sejak kecil sering membantu ibunya mengembala domba dan berladang.

Riwayat Pendidikan
Dedi menempuh sekolah dasar di SD Subakti Subang hingga tahun 1984. Setelah itu dia melanjutkan ke SMP Kalijati, Subang yang dia selesaikan pada tahun 1987 lalu dia lanjutkan ke SMA Negeri Purwadadi, Subang dan lulus pada tahun 1990.
Setelah tamat SMA, Dedi memutuskan hijrah ke Purwakarta untuk melanjutkan studinya ke bangku kuliah di Sekolah Tinggi Hukum Purnawarman jurusan hukum yang dia selesaikan pada tahun 1999.
Semenjak masih berstatus sebagai mahasiswa, Dedi memang dikenal giat dalam berbagai organisasi.
Karir politik Dedi mengorbit pada era reformasi. Tahun 1999 dia terpilih duduk di kursi DPRD Purwakarta dari Partai Golkar dan daerah pemilihan Kecamatan Tegalwaru.
Selama lima tahun, dia selalu terpilih menjadi Ketua Komisi E. Dia pun menjabat Wakil Sekretaris Partai Golkar, kemudian menjadi Sekretaris. Sampai akhirnya didaulat secara aklamasi menjadi Ketua DPD Partai Golkar, tahun 2004 sampai akhirnya pindah ke Gerindra.
Pada tanggal 2003, Dedi dilantik sebagai Wakil Bupati Purwakarta Drs. Lily Hambali Hasan, M.Si. Dengan terpilihnya Dedi sebagai Wakil Bupati pada usia 32 tahun, ini menjadi prestasi tersendiri karena dia tercatat merupakan politikus termuda yang menjabat sebagai wakil bupati. Pada Tahun 2008, melalui mekanisme Pilkada langsung, Dedi mendapat kepercayaan dari rakyat Purwakarta untuk menjadi Bupati Purwakarta periode 2008-2013.
Kini, mantan penggembala domba tersebut sukses menjabat Gubernur Jawa Barat. Posisi yang tak pernah dia impikan.