Membongkar Cara Jokowi & Prabowo Bawa Indonesia Keluar dari Jebakan Kelas Menengah
Merdeka.com - Indonesia hingga saat ini masih belum beranjak dari jebakan masyarakat kelas menengah atau middle income trap. Pemerintah harus mencari resep manjur reindustrialisasi untuk keluar dari zona tersebut dan menyusul negara tetangga yaitu Malaysia dan Thailand yang telah lebih dahulu keluar dari middle income trap.
Seperti diketahui, stagnasi industri dialami Indonesia sejak krisis moneter 1998 menyaksikan turunnya kontribusi industri manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) hingga di kisaran 20 persen pada tahun 2018.
Anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Rama Pratama menyebutkan Jokowi-Maruf akan mengubah orientasi industri dari semula berbasis sumber daya alam atau labor and natural resources menjadi berbasis modal dan keahlian.
-
Kenapa Presiden Jokowi mengutamakan produk dalam negeri? Menurut Hendi, Presiden Jokowi sudah memberikan arahan agar belanja Kementerian, Lembaga dan Pemda mengutamakan Produk Dalam Negeri yakni sebesar 95 persen. Selain itu belanja Kementerian, Lembaga dan Pemda sebanyak 40 persen wajib untuk mengutamakan UMKK.
-
Bagaimana Jokowi berharap JAPINDA dapat meningkatkan kualitas SDM di Indonesia? 'Agar lebih banyak lagi tenaga terampil Indonesia yang bisa masuk ke Jepang,' ungkap Jokowi.
-
Bagaimana Jokowi mendorong investasi di IKN? Jokowi juga menegaskan pentingnya dukungan investasi saat ini untuk mewujudkan visi pembangunan Ibu Kota Nusantara.'Jadi kalau mau investasi, sekali lagi, sekarang,' tegasnya.
-
Kenapa Jokowi membangun pabrik minyak makan merah? Untuk itu, Jokowi membangun pabrik minyak makan merah agar dapat memberikan nilai tambah untuk petani dalam negeri.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Mengapa Jokowi mendorong investasi di IKN? 'Investasi di IKN Nusantara ini adalah membeli masa depan,' ujar Jokowi di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (4/6). Oleh sebab itu, Jokowi menekankan pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur seperti jalan tol dan bandara untuk mendukung aksesibilitas ke IKN.
"Industri harus mulai bergeser dari berbasis SDA kepada berbasis modal keahlian kalau kita mau lepas dari Middle Income Trap," kata dia dalam sebuah acara diskusi di UI Salemba, Jakarta, Kamis (11/4).
Selain itu, dia juga menegaskan pemerintah akan memaksimalkan potensi pasar dalam negeri atau market domestik. Itu supaya hasil produksi dalam negeri bisa diserap dan memenuhi permintaan domestik. Sehingga neraca perdagangan tidak akan bergantung pada ekspor.
"Kemudian yang kedua juga ternyata di negara-negara yang bisa lepas dari Middle Income Trap bahwa mereka sudah mulai melihat domestik market more important daripada ekspor market," ujarnya.
Namun hal tersebut juga tidak lepas dari tantangan-tantangan. Salah satunya adalah harus membuka dan mengembangkan sumber-sumber ekonomi baru. "Misalnya yang saat ini tengah dilakukan pemerintah yaitu sektor pariwisata," ujarnya.
Dia mengungkapkan, sosok Maruf Amin sendiri bisa menjadi daya tarik potensi industri halal bagi Indonesia.
"Kenapa kemudian Pak Maruf dijadikan cawapres? ini kan terlihat saat ini kita sudah jadi nomor 1 destinasi halal. Ingin menjaga momentum itu dan terus mengembangkan sumber-sumber ekonomi baru kalau kita mau keluar dari Middle Income Trap," ungkapnya.
Yang selanjutnya adalah meningkatkan sektor ekonomi kreatif. Dia mengungkapkan saat ini sektor tersebut telah terbukti tumbuh dan memberi kontribusi ekspor yang cukup lumayan.
"Langkah berikutnya, perlu juga mengembangkan zona-zona ekonomi baru. Dan inilah salah satu tujuan dibangunnya infrastruktur," ujarnya.
Dalam kesempatan serupa, Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno, Arie Mufti menyebutkan pihaknya akan menawarkan hal yang berbeda.
"Yang berbeda dari kami dan Jokowi, kami akan fokus pada beberapa industri. Sekarang pemerintah banyak fokusnya," ujarnya.
Dia menjelaskan, banyaknya fokus tersebut membuat industri menjadi tidak terdorong sebagaimana mestinya. Dia mencontohkan, kementerian perindustrian memiliki komitmen fokus mengembangkan industri gula, di lain pihak kementerian perdagangan malah membuka keran impor gula.
"Fokus terhadap industri bisa dicapai jika pemerintah punya fokus," ujarnya.
Dia mengungkapkan, Prabowo-Sandi akan menitikberatkan fokus industri pada beberapa sektor. "Kami fokus agro industri, ini kekuatan kita. Kedua adalah tentu manufaktur, ketiga industri halal. Dengan fokus yang jelas maka kita bisa melakukan pengembangan kebijakan yang jelas termasuk pada saat mengembangkan infrastruktur dan ekosistem," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo mengaku banyak program Jokowi yang sangat baik untuk kemajuan Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi beberkan kesuksesan kebijakannya di bidang energi seperti ambil alih Freepot hingga bangun smelter di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaJokowi tak ingin Indonesia hanya menjual bahan mentah tanpa nilai tambah.
Baca SelengkapnyaGibran menegaskan, pembangunan IKN Nusantara bukan hanya untuk pemerintah.
Baca SelengkapnyaPrabowo menilai, Rosan merupakan sosok yang pintar dan berjiwa patriotisme.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo mengatakan Indonesia dapat menjadi negara maju dalam tiga periode kepemimpinan ke depan.
Baca SelengkapnyaAlasan Presiden mengaungkan kebijakan hilirisasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah tengah bersiap menghentikan ekspor bahan mentah tembaga dan timah. Ekspor baru dilakukan setelah dilakukan hilirisasi.
Baca SelengkapnyaSunarso mengatakan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 6%, faktor dominan yang menjadi penentu adalah human capital.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengklaim gagasan KIM sudah benar-benar dipelajari termasuk yang terbaik dari Jokowi
Baca SelengkapnyaPrabowo menekankan kepada para kader Gerindra untuk tidak malu menyebut berjuang bersama Jokowi
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku data yang diterimanya terkait parpol sangat lengkap.
Baca Selengkapnya