Menhub Budi periksa kelayakan Boeing 737 Max 8 milik Lion Air

merdeka.com Sekitar 6 Tahun yang lalu

Merdeka.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan peninjauan ramp check atau pemeriksaan kelayakan jalan kendaraan di Terminal 1B, Bandara Soekarno-Hatta (Soeta), Tangerang, Minggu (4/11). Ini dilakukan sebagai tindak lanjut atas insiden kecelakaan Pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh di Perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.

Dari pantauan merdeka.com, Menhub Budi mulai melakukan pengecekan untuk pesawat Boeing 737 Max 8 yang dioperasikan Garuda Indonesia, dan 10 sisanya merupakan milik Lion Air. Selama melakukan pengecekan, beberapa kali Menhub Budi tampak mendengar penjelasan dari petugas inspektor pesawat.

Sejumlah bagian dari pesawat pun tak luput dari pemeriksaan. Mulai dari roda, mesin pesawat hingga meninjau ke kabin pilot.

Orang lain juga bertanya?

"Hari ini kami melakukan suatu koordinasi dengan semua unsur dengan semua operator bandara, operator navigasi, otban (otoritas bandara) dan juga operator Lion Air. Tentu untuk memastikan bahwa Kementerian Perhubungan konsisten memastikan semua kelayakan bandara-bandara di Indonesia terjaga dengan baik," kata Menhub Budi saat ditemui usai melakukan pengecekan.

Menhub Budi mengatakan, dengan adanya peninjauan kali ini diharapkan ke depan semua maskapai penerbangan akan meningkatkan kinerjanya lebih baik. Terutama pada aspek keselamatan dalam penerbangan. Ini menjadi penting mengingat insiden kecelakaan pesawat kemarin.

"Oleh karenanya hari ini saya secara detail saya menginstruksikan kepada dirjen udara melakukan berbagai langkah. Langkah yang dilakukan adalah inspeksi ke 737 Max 8 yang dimiliki Lion dan Garuda, dan sudah dilakukan ke 11 tadi yang barusan (pesawat yang dicek) salah satunya," kata Budi.

Sementara itu, kata Menhub Budi dari hasil pengecekan yang dilakukan tidak ada kendala terhadap Boeing 373 Max 8. Menurutnya pesawat tersebut sudah dalam keadaan baik sehingga laik beroprasi.

"Ketentuan laiknya itu ada di logbooknya pesawat itu sendiri. Dia menetapkan syaratnya seperti ini. Makanya tadi ke atas apa yang dilakukan. Kalau ada kerusakan ini, yang dilakukan ini ini ini. Setelah itu dijalankan. Kalau itu sudah selesai maka tidak ada indikasi lagi tentang apa yang dianggap kekurangannya," pungkasnya.

(mdk/azz)