Menteri Nasir Sebut Indonesia Butuh Badan Riset Nasional
Merdeka.com - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir mengatakan, keberadaan Badan Riset Nasional (BRN) diperlukan, agar riset dan pengembanagan teknologi di Tanah Air lebih fokus dan terarah. Nantinya, badan ini akan mengkoordinasikan semua instansi yang melakukan riset dan pengembangan teknologi di Indonesia.
"Badan Riset Nasional bertujuan untuk mengkoordinasi semuanya. Apakah nanti bentuknya mengkoordinasikan atau bagaimana, ini kita bicarakan," ujar dia di Universitas Indonesia (UI), Depok, Kamis (28/3).
Dia mengungkapkan, selama ini tiap kementerian dan lembaga pemerintah memiliki badan riset sendiri-sendiri. Dan terkadang riset yang dilakukan pun sama. "Sekarang riset ada semua di Kementerian, sendiri-sendiri. Artinya kan duplikasi," kata dia.
-
Apa itu Rumah Teknologi Nusantara? Techno House atau Rumah Teknologi Nusantara bisa berikan gambarannya!
-
Bagaimana cara negara-negara menentukan anggaran riset? Berdasarkan data dari tim R&D World pada 2022, setidaknya dana sebesar 2,476 triliun USD akan diinvestasikan secara global untuk dilakukan pengembangan riset.
-
Kenapa anggaran riset negara di dunia meningkat? Jumlah ini merupakan peningkatan 5,43 persen dari sebelumnya, di mana pada tahun 2021 biaya yang dikeluarkan untuk keperluan riset hanya sebesar 2,348 triliun USD.
-
Kenapa Risma mengajak Poltekesos untuk manfaatkan teknologi? Risma mengatakan, kemajuan teknologi beriringan dengan masalah sosial juga ikut berkembang. Mensos Risma Ajak Poltekesos Manfaatkan Teknologi Menteri Sosial Tri Rismaharini mengajak segenap civitas akademika Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) untuk terbuka terhadap ilmu pengetahuan dan terus-menerus memanfaatkan teknologi.Tidak ada kata puas untuk mengembangkan ilmu karena permasalahan sosial akan terus muncul dan berkembang sesuai peradaban manusia.
-
Apa tugas Kemenhan RI? Kementerian Pertahanan mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang pertahanan dalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.
-
Di mana Indonesia berada dalam daftar negara dengan anggaran riset terbesar? Menurut data dari Research and Development World (R&D World) 2022, negeri ini menempati peringkat ke-34 dari 40 negara.
Menurut Nasir, riset sama ini justru menimbulkan biaya yang tinggi dalam upaya pengembangan teknologi. Agar hal ini tidak terjadi, maka pemerintah akan membentuk satu badan yang akan mengkoordinasikan semua kegiatan riset di Indonesia."(Riset yang sama) Itu cost. Makanya untuk efisiensi, ini akan dicapai," jelasnya.
Selain itu, pemerintah telah menganggarkan dana yang cukup besar untuk riset dan penelitian di bidang teknologi mencapai Rp 25,9 triliun. Namun demikian, hasil dari alokasi anggaran tersebut masih belum diketahui secara baik.
"Dalam riset, total yang dikeluarkan pemerintah dalam riset Rp 25,9 triliun. Dari Rp 25,9 triliun itu hasilnya seperti apa? Ini yang kita tidak bisa deteksi dengan baik," ujarnya.
Dengan demikian, agar dana yang dikeluarkan pemerintah untuk riset jelas hasilnya, maka perlu adanya badan khusus yang mengawal dan memantau riset-riset yang dilakukan menggunakan dana ini.
"Apakah dibentuk Badan Riset Nasional (BRN) di mana nanti yang membawahi adalah Menteri Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi/Kepala BRN, atau bagaimana, nanti terserah Pak Presiden. Tetapi ini menjadi penting karena riset itu betul-betul kena sasaran," kata dia.
Selain itu, kata Nasir, untuk tahun ini pemerintah juga telah menyiapkan dana abadi riset yang untuk tahap awal dialokasikan sebesar Rp 1 triliun. Angka tersebut diharapkan meningkat seiring dengan perkembangan teknologi.
"Di 2019 sudah dibentuk dana awal, sekitar Rp 1 triliun untuk dana abadi riset. Ini awal. Nanti ke depan bisa naik di angka 20, 30, 40," tandas dia.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Saya akan memerintahkan kepada BRIN untuk jadi orkestrator penelitian, bersama Bappenas untuk merancang kebutuhan riset kita," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaIndonesia memiliki universitas yang sangat banyak baik yang berstatus negeri maupun swasta.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memerintahkan Mendikbudristek Nadiem Makarim menambah anggaran untuk riset, khususnya di perguruan tinggi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaDi sela-sela waktu luang, Profesor Stellah beserta Anin berbincang santai.
Baca SelengkapnyaEkosistem pangan nasional ini bukan hanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional, tetapi didorong untuk memenuhi kebutuhan pangan Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaGus Irsyad juga menyampaikan tentang peran Banser dalam membantu pemerintah.
Baca SelengkapnyaPertemuan itu membahas kerja sama bidang digitalisasi khususnya program pengembangan talenta digital bagi warga nahdiyin.
Baca SelengkapnyaPasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD bertekad mempercepat penguasaan sains dan teknologi melalui percepatan riset dan inovasi berdikari.
Baca SelengkapnyaPemerintah tengah membangun Pusat Data Nasional (PDN) demi integrasi data di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTugas Badan Teknologi, Informasi, dan Intelijen Keuangan yang baru dibentuk oleh Prabowo mencakup pengelolaan data, teknologi informasi, dan intelijen keuangan
Baca SelengkapnyaNusantara Sustainability Hub akan menjadi Pusat Riset dan Inovasi di IKN
Baca SelengkapnyaBudi Arie lalu mencontohkan bahwa Singapura menjadi salah satu dari beberapa negara di dunia yang mempunyai angkatan siber.
Baca Selengkapnya