Mobil Terbang Pertama Sudah Bisa Dipesan, Harganya Rp4,5 Triliun
Perusahaan telah menerima Sertifikasi Kelaikan Udara Khusus dari Administrasi Penerbangan Federal untuk mobil terbang Model A.
Siap Lepas Landas 2025, Mobil Terbang Pertama Sudah Bisa Dipesan Harganya Rp4,5 Triliun
Untuk pertama kalinya, mobil terbang secara resmi disetujui untuk pengujian dan akan siap lepas landas pada akhir 2025.
Mobil listrik ini sepenuhnya dibuat oleh Alef Aeronautics, dengan harga USD 300.000 atau setara Rp4,5 triliun (kurs Rp15.151) dan sekarang tersedia untuk pre order.
Perusahaan tersebut telah menerima Sertifikasi Kelaikan Udara Khusus dari Administrasi Penerbangan Federal untuk mobil terbang Model A.
Melansir dari berbagai sumber, mobil terbang ini bernama Model A yang sepenuhnya digerakkan dari tenaga listrik.
Nantinya, Model A akan dapat membawa satu atau dua penumpang. Pengemudi akan memiliki kesempatan untuk menggunakannya di jalan umum dan lepas landas vertikal, setelah empat tahun uji terbang di Palo Alto, California dan dapat menempuh jarak 200 mil dan penerbangan sejauh 110 mil.
"Kami senang menerima sertifikasi ini dari FAA. Hal ini memungkinkan kami untuk bergerak lebih dekat untuk menghadirkan perjalanan yang ramah lingkungan dan lebih cepat kepada orang-orang, menghemat jam kerja individu dan perusahaan setiap minggu. Ini adalah satu langkah kecil untuk pesawat, satu langkah raksasa untuk mobil,”ujar CEO Alef, Jim Dukhovny, Jumat (7/7).
Perusahaan mengklaim bahwa kendaraan tersebut sesuai dengan infrastruktur mengemudi dan parkir perkotaan yang ada.
"Dirancang untuk berkendara di jalan, lepas landas secara vertikal saat dibutuhkan dan terbang di atas lalu lintas padat, kami sedang membangun solusi untuk masalah kemacetan modern. Kami memungkinkan perjalanan yang lebih cepat dan lebih mudah, didorong oleh teknologi eksklusif yang mengangkat kendaraan tanpa memerlukan landasan pacu," terangnya. Dia menjelaskan, bagi calon pembeli dapat membayar deposit USD 150 atau Rp2,2 juta untuk mengikuti pre sale umum pada bulan Oktober mendatang, atau USD 1.500 setara Rp22 juta untuk mengakses antrean prioritas, segera setelah pengiriman kendaraan dimulai. Perusahaan pun berencana akan mengirimkan kendaraan pertamanya dalam tiga bulan terakhir tahun 2025.