Mobil Terbang Mulai Mengudara di Jepang
Mobil terbang ini sebenarnya adalah pesawat lepas landas dan mendarat vertikal (eVTOL).
Toyota Motor Corp mengumumkan kesuksesannya atas uji coba penerbangan pertama untuk “mobil terbang”-nya di Jepang. Mobil terbang ini sebenarnya adalah pesawat lepas landas dan mendarat vertikal (eVTOL), inovasi yang menggabungkan aspek helikopter, drone, dan pesawat kecil.
Uji coba penerbangan pertama ini berlangsung pada akhir Oktober di Toyota Technical Center Higashifuji di Susono, Prefektur Shizuoka. Kemudian, uji coba baru diperlihatkan kepada awak media di fasilitas penelitian pada 2 November 2024, setelah mereka berhasil mengklaim penerbangan yang aman.
Dirancang untuk penerbangan jarak pendek dengan frekuensi tinggi, eVTOL ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pasar taksi udara on-demand, yang diharapkan bisa digunakan oleh penumpang, pelancong bisnis dan wisatawan.
Kendaraan ini juga memiliki berbagai keunggulan, seperti keandalan, kinerja ramah lingkungan dengan emisi nol, pengoperasian yang tidak bising, juga biaya operasional dan pemeliharaan yang rendah.
Fitur keselamatan yang ditingkatkan juga menjadi salah satu fokus utama dalam perancangan eVTOL. Untuk spesifikasi, “mobil terbang” ini memiliki panjang sekitar 6 meter dan lebar 12 meter, juga bisa menampung lima orang, termasuk awak dan penumpang.
Ketika terbang di ketinggian 500 meter, tingkat kebisingan yang dihasilkan hanya 45 desibel, lebih rendah daripada kebisingan mobil biasa yang mencapai 70 desibel atau percakapan manusia yang mencapai sekitar 60 desibel.
Melansir dari rilis Toyota Global, Selasa (5/11), dijelaskan bahwa ketertarikan Toyota pada mobilitas udara ternyata sudah ada sejak tahun 1943, ketika Kiichiro Toyoda, pendiri Toyota menciptakan prototipe helikopter.
Untuk mewujudkan keinginan ini, dilaporkan bahwa Toyota telah menyuntikkan dana sekitar USD900 juta atau sekitar Rp.14,2 triliun, pada startup Joby Aviation yang berbasis di Amerika Serikat. Tidak hanya secara finansial, Toyota juga turut mengirimkan puluhan eksekutif dan insinyur untuk mendukung pengembangan kendaraan terbang tersebut.
“Kami memiliki visi yang sama dengan Toyota untuk masa depan perjalanan udara dan merasa terhormat memiliki kesempatan untuk menyajikan sekilas masa depan tersebut melalui penerbangan kami di Jepang,” kata JoeBen Bevirt, pendiri Joby.
Setelah sukses melakukan uji coba ini, Toyota berambisi untuk memulai operasi komersial eVTOL di Timur Tengah dan wilayah lainnya pada awal tahun 2025. Toyota juga tengah mengupayakan sertifikasi tipe yang diperlukan untuk operasi komersial dari otoritas penerbangan di Amerika Serikat, Jepang, Eropa, dan negara-negara lainnya.
Dalam acara tersebut, Akio Toyoda selaku ketua Toyota, mengatakan, “Dengan teknologi ini, perjalanan dari pusat Tokyo ke Higashifuji hanya akan memakan waktu 25 menit, sungguh mengubah kehidupan sehari-hari,” sembari memegang salah satu baling-baling dari “mobil terbang” itu.
Reporter magang: Nadya Nur Aulia