Operasional Tanpa Kenek, Damri Klaim Pendapatan Naik 40 Persen
Merdeka.com - Perum Damri mengklaim operasional bus tanpa menggunakan kondektur atau kenek membuat pendapatan bus rute Bandara Internasional Soekarno-Hatta naik hingga 40 persen. Hal ini juga didorong oleh sistem tiket elektronik, demikian dikutip Antara.
"Sistem tiket elektronik Damri merupakan kebijakan penting Damri untuk mengendalikan pendapatan. Ternyata tanpa helper on board (kondektur), pendapatan bus Bandara Soekarno-Hatta meningkat per harinya, bahkan hingga mencapai 40 persen," kata Direktur Utama Perum Damri Setia N Milatia Moemin, Yogyakarta, Sabtu (6/7).
Pernyataan tersebut menyusul unjuk rasa pengemudi Damri Bandara Soekarno-Hatta yang berlangsung Jumat (5/7) dengan tuntutan para kondektur lama diposisikan kembali di dalam bus.
Setia mengatakan dirinya langsung menemui mereka dengan maksud menjelaskan kebijakan perusahaan dan untuk mendapatkan titik temu.
Damri menetapkan kebijakan terkait kondektur sebagai berikut, yakni perusahaan sedang dan terus mengembangkan dan melaksanakan penggunaan sistem tiket elektronik (electronic ticketing system).
"E-tiket bukan hanya merupakan pilihan tetapi suatu keharusan. Teristimewa di lokasi Bandara Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura II sudah sedemikian gencar dengan digitalisasi, kebijakan Damri tentunya selaras dengan kebijakan AP II dan tuntutan zaman," kata Setia.
Kedua, dengan sistem e-tiket, layanan kondektur di dalam bus (on board) sudah tidak diperlukan, namun perlu digarisbawahi bahwa layanan mereka tidak pernah dihilangkan. Layanan kondektur dipindahkan dari dalam bus (on board) ke luar bus (off board).
"Sesuai dengan fungsinya, para kondektur Damri disiagakan untuk membantu pelanggan Damri di titik-titik pemberangkatan dan titik-titik kedatangan. Dengan demikian tidak ada pengurangan layanan Damri dengan adanya perpindahan posisi kondektur," katanya.
Di lain pihak, lanjut Setia, Damri melakukan pembenahan status kondektur dari kondisi tanpa ikatan kerja menjadi pegawai dengan status sesuai aturan pemerintah, karena selama ini mereka direkrut oleh pengemudi.
"Setelah dilakukan tes terhadap sekitar 300 orang kondektur, hanya 90 orang yang lulus. Yang lulus tes seharusnya bisa langsung bekerja, namun mereka mengundurkan diri, terprovokasi oleh rekan-rekannya yang tidak lulus dan melakukan protes," katanya.
Agar layanan kondektur off board segera tersedia, Damri kemudian bekerja sama dengan perusahaan outsourcing untuk segera menyediakan kondektur sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.
Dengan demikian kondektur lama dapat bekerja kembali melalui perusahaan outsourcing apabila lolos persyaratan.
"Titik temu antara manajemen Damri dengan pengemudi yang demo kemarin sebenarnya sudah dicapai, yaitu jumlah helper off board akan ditambah, dan untuk rute-rute sibuk akan diberikan helper on board," katanya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selama musim angkutan lebaran, omzet KAI Commuter tembus Rp86 Miliar.
Baca SelengkapnyaSubsidi tiket gratis lebih efisien dibandingkan skema sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPak Bhabin menunjukkan kereta listrik 'jomblo' yang sedang diuji coba di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca SelengkapnyaDalam Nota Keuangan RAPBN menyatakan peningkatan subsidi PSO bertujuan untuk memperbaiki pelayanan umum di sektor transportasi dan menyediakan informasi publik
Baca SelengkapnyaIni sekaligus membantu pemerintah menurunkan emisi karbon.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan survei, 55 persen dari penumpang KCIC diketahui menggunakan layanan ini untuk berwisata.
Baca SelengkapnyaAdapun tarif kereta cepat Whoosh cukup terjangkau yakni dimulai dari Rp150.000 untuk sekali perjalanan.
Baca SelengkapnyaKementerian Perhubungan jangan hanya fokus di jalan raya, namun dapat mengoptimalisasi angkutan kereta api.
Baca SelengkapnyaCapaian volume ini mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan transportasi kereta cepat.
Baca SelengkapnyaPenumpang KRL Jabodetabek tidak terpengaruh terhadap kenaikan tarif terutama pada kelompok masyarakat mampu.
Baca SelengkapnyaTransaksi digital memiliki banyak manfaat. Salah satunya, menghindari modus penggelapan uang.
Baca SelengkapnyaPT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menetapkan skema dynamic pricing atau tarif dinamis.
Baca Selengkapnya