Orang Asia Makin Banyak Punya Hewan Peliharaan, Pangsa Pasar Tembus Rp468 Triliun
Pengeluran pemilik hewan peliharaan bisa mencapai belasan juta rupiah per ekor.

Nilai pasar perawatan dan kebutuhan hewan peliharaan di Kawasan Asia Pasifik mengalami peningkatan setiap tahunnya. Euromonitor International melakukan riset yang hasilnya pasar di ceruk ini diproyeksikan tembus USD29 miliar atau setara Rp468 triliun di tahun 2024. Angka ini menempatkan Asia Pasifik peringkat ketiga secara global.
Euromonitor International mencatat, pertumbuhan pasar perawatan hewan peliharaan di Kawasan Asia Pasifik tumbuh secara konsisten sebesar 3 persen selama periode 2024-2029. Sementara Amerika Utara sebesar 2,5 persen, dan Eropa 2,1 persen.
Daya saing jangka panjang dan prospek pertumbuhan industri ini terutama didorong oleh meningkatnya humanisasi hewan peliharaan dan inovasi produk di bidang perawatan hewan peliharaan.
Dalam riset ini, India dan Thailand adalah pasar paling dinamis dengan proyeksi pertumbuhan masing-masing sebesar 9,4 persen dan 8,7 persen.
Hal ini disebabkan oleh peningkatan pesat populasi kucing dan anjing yang menjadi landasan pertumbuhan pasar, serta peningkatan pembelian makanan hewan peliharaan dalam kemasan, sehingga membawa momentum pertumbuhan yang kuat ke pasar Asia Pasifik.
Di Thailand, meningkatnya kesadaran kesehatan untuk perawatan hewan peliharaan diperkirakan akan mendorong pertumbuhan. Hal ini terutama terjadi karena pendekatan “pencegahan dibandingkan pengobatan” dalam perawatan hewan peliharaan terus berkembang.
Sementara itu, negara-negara Asia Pasifik, pengeluaran tahunan rata-rata per hewan peliharaan seperti kucing dan anjing diproyeksikan melebihi setidaknya USD100 atau sekitar Rp1,6 juta pada tahun 2024. Singapura dan Jepang diperkirakan akan mengalami pengeluaran masing-masing sebesar Rp3 dan Rp1,6 juta per hewan pada tahun 2024.
Sementara perkiraan pengeluaran tahunan per hewan peliharaan di Korea Selatan sebesar Rp5,8 juta dan Hong Kong sebesar Rp17 juta pada tahun 2024, melebihi perkiraan pengeluaran negara-negara di Amerika Utara dan Eropa Barat.
Sebagai perbandingan, negara-negara berkembang di Asia Pasifik melihat adanya kesenjangan besar dalam rata-rata pengeluaran dengan pemilik hewan peliharaan di negara-negara seperti Indonesia, Filipina dan Vietnam yang pengeluarannya tidak lebih dari dua digit dolar per hewan peliharaan setiap tahunnya.
Namun, masih ada potensi pertumbuhan seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan standar hidup, dan belanja hewan peliharaan di negara-negara berkembang diperkirakan akan meningkat secara bertahap.