Tren Orang Tua Hewan Peliharaan di Asia Terus Meningkat, Jumlah Populasi Manusia Terancam
Pasar hewan peliharaan di Asia juga mengalami tren peningkatan yang lebih cepat dibandingkan negara-negara barat.
Dalam beberapa dekade terakhir, populasi manusia di negara-negara industri mengalami penurunan. Dalam analisis Allianz Global Investors, masyarakat kini lebih memilih mengadopsi hewan peliharaan dibanding memiliki anak.
Bagi kaum milenial, hewan peliharaan dijadikan wadah praktik menjadi orang tua. Sementara generasi yang lebih tua menemukan hiburan dengan memiliki hewan peliharaan.
-
Bagaimana Kucing Emas Asia terancam punah? Yang menyebabkan kucing ini menjadi langka dan terancam punah karena perburuan karena bulunya yang indah. Selain itu pengalihan lahan juga membuat mereka kehilangan habitat.
-
Siapa kucing tertua di dunia? Creme Puff adalah kucing tertua di dunia yang tercatat hidup selama 38 tahun dan 3 hari di Austin, Texas.
-
Apa arti kata kucing? Kucing adalah ungkapan rasa cinta
-
Kenapa anjing dan kucing gemuk berisiko diabetes? Anjing dan kucing yang kelebihan berat badan memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengembangkan diabetes.
-
Kenapa Kucing Bengal populer? Kucing bengal semakin populer di kalangan pecinta kucing serta pencinta hewan peliharaan lainnya, karena keunikan motif bulunya dan sifat yang ramah.
-
Kenapa orang menghabiskan banyak untuk hewan peliharaan? 'Saya menghabiskan setidaknya 500.000 won (Rp5,8 juta) untuk anjing saya setiap bulan, tetapi saya tidak pernah menganggapnya sebagai pemborosan,' kata seorang pemilik anjing berusia 30-an yang bermarga Kim. 'Itu telah dan akan terus menjadi kesenangan saya selama saya diberkati untuk menghabiskan waktu bersamanya.'
Meskipun awalnya lebih umum terjadi di negara-negara Barat, fenomena adopsi hewan peliharaan juga mendapat perhatian besar di negara-negara Asia, terutama sejak awal pandemi Covid-19.
Adopsi hewan peliharaan telah meroket selama dekade terakhir di Asia, dengan 60 persen masyarakat memiliki hewan peliharaan di rumah, dan 32 persen populasi menyatakan kucing dan anjing mereka sebagai sahabat.
Tren memanusiakan hewan peliharaan, dengan menjadikan mereka sebagai anggota keluarga juga sedang meningkat di Asia-Pasifik, terutama di China, di mana lebih dari separuh orang tua hewan peliharaan 55 persen mempertimbangkan kucing dan anjing peliharaan mereka adalah anak-anak mereka, sementara sepertiga menganggap mereka sebagai anggota keluarga 28 persen dan 7,5 persen menganggap mereka sebagai teman.
Peralihan dari kepemilikan hewan peliharaan menjadi pengasuhan hewan peliharaan menciptakan permintaan yang tinggi terhadap produk dan layanan premium untuk hewan peliharaan, seperti makanan organik dan sumber lokal, makanan penutup, dan suplemen. Permintaan di Asia akan aksesori dan layanan yang mirip manusia untuk hewan peliharaan juga tumbuh lebih cepat dibandingkan negara-negara Barat, seperti yang ditunjukkan oleh penjualan kereta dorong hewan peliharaan yang melampaui kereta dorong bayi di Korea Selatan pada tahun 2023.
Mengikuti contoh Jepang, populasi yang menua dan ledakan perekonomian, ditambah dengan turunnya angka kelahiran, kemungkinan besar permintaan akan produk-produk premium masih memiliki ruang untuk ditingkatkan, dengan kemungkinan pengembangan di bidang-bidang seperti kesehatan hewan peliharaan, asuransi, dan bahkan perawatan hewan peliharaan.
Pasar hewan peliharaan di Asia juga mengalami tren peningkatan yang lebih cepat dibandingkan negara-negara barat. Misalnya, permintaan produk premium di AS meningkat sebesar 27 persen pada tahun 2023. Sebaliknya, permintaan China diperkirakan akan tumbuh sebesar 38 persen.
Data penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2021, China memproduksi 1,13 juta ton makanan hewan, dengan pertumbuhan yang mengejutkan sebesar 17 persen dibandingkan tahun 2020.
Dengan merek-merek premium yang mengadopsi label makanan yang mirip manusia seperti produk “organik” atau “bersumber secara lokal” seperti makanan penutup hewan peliharaan atau suplemen protein menjadi lebih populer di berbagai pasar.
Beberapa dari permintaan ini datang dari fenomena yang lebih menarik: influencer hewan peliharaan, yang memiliki jutaan basis penggemar dan ratusan ribu pengikut di platform media sosial populer, menghasilkan banyak kemitraan dengan merek.