Pemerintah Jokowi ubah mekanisme pembayaran B20
Merdeka.com - Pemerintah akan mengubah mekanisme pembayaran selisih margin dalam penerapan B20 (biodisel dengan pencampuran minyak solar dan minyak sawit 20 persen). Sebelumnya, pembayaran tersebut dilakukan dengan cara pembayaran langsung dari BPDP (Badan Pengelola Dana Perkebunan) kepada produsen b20.
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Keuangan, Oke Nurwan mengatakan, pembayaran selisih nantinya akan dilakukan dengan cara produsen B20 seperti PT Pertamina membeli harga sawit sesuai dengan pasar, kemudian selisih harga dibayarkan oleh BPDP di akhir.
"Jadi ini yang harus diubah, tidak lagi dialirkan ke pengusaha biodisel. Tetapi lebih baik Pertamina membeli harga pasar, baru Pertamina dibayar selisih harganya oleh BPDP," ujar Oke di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (20/3).
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga BBM? Dia menambahkan komposisi terbesar dalam menentukan harga BBM adalah harga ICP karena merupakan bahan baku. Jadi kalau harga ICP lebih tinggi dibandingkan nilai tukar maka harga ICP yang dominan menentukan harga BBM tersebut. 'Kalau keduanya bergerak naik (nilai tukar dan ICP), maka mempercepat penyesuaian harga BBM,' kata Tauhid.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga BBM non subsidi? Harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Apa yang dicapai Dirut Pertamina di G20? Nicke berhasil membawa tiga rekomendasi utama yakni Percepatan Transisi untuk Energi Berkelanjutan, Memastikan Transisi yang Tepat dan Berkeadilan dan Keterjangkauan Energi.
-
Bagaimana Pertamina membeli dolar? 'Arahan saya kepada BUMN adalah untuk mengoptimalkan pembelian dollar, artinya adalah terukur dan sesuai dengan kebutuhan, Bukan memborong, intinya adalah jangan sampai berlebihan, kita harus bijaksana dalam menyikapi kenaikan dollar saat ini.'
-
Bagaimana Pertamina jaga harga BBM tetap kompetitif? 'Termasuk kita juga lakukan efisiensi sehingga bisa menghemat biaya produksi, hasilnya BBM Pertamina tetap kompetitif,' tambah Fadjar.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk mendistribusikan BBM subsidi? Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading, Pertamina akan memastikan distribusi energi bersubsidi di tahun 2024 dapat menjangkau masyarakat kurang mampu di seluruh pelosok negeri dengan harga terjangkau.
Pengubahan mekanisme pembayaran ini juga untuk menghindari persepsi negara asing bahwa Indonesia memberikan subsidi kepada pengelola sawit. "Kan sekarang, marginnya itu dibayarkan BPDP ke produsen biodisel. Akibat seperti itu, itu menjadikan kita dituduh subsidi karena pola anggaran yang dikelola BPDP itu mekanismenya APBN," jelasnya.
Oke melanjutkan, isu pemberian subsidi kepada pengelola sawit cukup memberi dampak negatif kepada sawit produksi Indonesia. Hal ini mengakibatkan, perusahaan biodisel di luar Indonesia mendapatkan harga yang lebih mahal, sementara produsen biodisel di dalam negeri kebanjiran bahan baku sehingga harganya tidak normal.
"Posisinya saat ini sawit ini sedang mendapat tekanan dari berbagai arah nih, baik dari isu lingkungan, isu ini, mekanisme pembayaran pun dianggap subsidi kan gitu," katanya.
Oke menambahkan, pemerintah akan segera mengeluarkan regulasi yang mengatur mekanisme pembayaran selisih tersebut. Untuk saat ini, PT Pertamina sebagai salah satu perusahaan pengelola sawit akan mempelajari terlebih dahulu rencana tersebut.
"Cuma itu aja yang diusulkan dan ini akan dipelajari oleh Pertamina. Dan bila dimungkinkan maka BPDP akan dilengkapi dengan aturan main yang bisa memungkinkan aturan main mekanisme pembayarannya seperti itu," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembayaran Rp132,44 triliun tersebut merupakan pembayaran untuk Dana Kompensasi TW I-III 2023.
Baca SelengkapnyaRencana penyetopan ekspor CPO dan produk turunannya dikarenakan polemik yang tak kunjung usai antara Indonesia dan Uni Eropa.
Baca SelengkapnyaSebagai informasi, B40 merupakan bahan bakar campuran solar sebanyak 60 persen dan bahan bakar nabati (BBN) dari kelapa sawit sebesar 40 persen.
Baca SelengkapnyaMelansir dari laman resmi BP AKR, jenis BBM BP 92 kini dibanderol Rp12.290 per liter dari Rp13.450 per liter atau turun Rp1.160 per liter.
Baca SelengkapnyaSKK Migas berjanji akan menyeimbangkan semua proses harga gas melalui evaluasi penerapan HGBT.
Baca SelengkapnyaEddy menyampaikan, kenaikan atau penyesuaian harga BBM non subsidi itu bisa dilakukan dengan memperhatikan daya beli masyarakat saat ini.
Baca SelengkapnyaDalam periode ini memungkinkan ada ruang melakukan penurunan harga BBM non-subsidi.
Baca SelengkapnyaImplementasi B50 peluang baik bagi Indonesia, namun memiliki konsekuensi ekonomi yang juga besar.
Baca SelengkapnyaDalam rangkaian acara Bunex kali ini juga digelar Focus Group Discussion (FGD) yang dihadiri oleh pelbagai narasumber yang kompeten
Baca SelengkapnyaPenyesuaian harga BBM Non Subsidi Pertamina Patra Niaga mengacu pada tren harga rata-rata publikasi minyak dunia atau ICP dan nilai tukar Rupiah terhadap USD.
Baca SelengkapnyaMenurut Menteri ESDm, itu wajar dilakukan saat harga minyak dunia turun imbas gencatan senjata Israel dan Hamas.
Baca SelengkapnyaHarga BBM BP 92 di wilayah Jabodetabek dan Jawa Timur masih tetap dibanderol Rp12.290 per liter.
Baca Selengkapnya