Pemerintah Ungkap Alasan Indonesia Butuh Segera Punya Sistem Informasi Pertanahan
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Himawan Arief Sugoto, menyebutkan data properti dan pertanahan di Indonesia sudah semakin banyak. Oleh karena itu perlu segera ada sistem informasi yang terbaru dan memadai untuk itu.
Oleh karena itu, pemerintah akan menggandeng swasta untuk menggarap proyek Sistem Informasi Pertanahan (SIP) modern dengan Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) yaitu Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
"Ini big data, bicara dengan semua data properti yang begitu banyak, ini sangat harus serius digarap, kalau tidak nanti semakin lama semakin sulit, jadi harus lebih cepat," kata dia saat ditemui di Kantor BKPM, Jakarta, Selasa (17/12).
-
Bagaimana teknologi informasi berkembang di Indonesia? Sejak diperkenalkannya radio, teknologi informasi terus mengalami perkembangan pesat yang mempengaruhi peradaban masyarakat informasi di Indonesia. Kemudian, dengan berkembangnya internet, teknologi informasi semakin merambah ke berbagai aspek kehidupan masyarakat.
-
Mengapa Kalimantan Timur perlukan Data Desa Presisi? Data yang valid, akurat dan terkini amat dibutuhkan sebagai pondasi perencanaan pembangunan.
-
Kenapa teknologi informasi penting? Teknologi informasi adalah istilah umum untuk teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi secara digital.
-
Mengapa Pemprov Kaltim menghimpun informasi untuk isu strategis? Kemudian Sekda menjelaskan bahwa Pemprov menghimpun informasi dari berbagai sumber untuk menentukan isu-isu strategis yang perlu diperhatikan salah satunya transformasi sosial, ekonomi dan tata kelola.
-
Dimana Kemensos mengusulkan pembaruan data? 'Karena itulah saya meminta pemerintah daerah untuk aktif memperbarui data secara berkala,' ujarnya pada para kepala daerah yang turut hadir dalam pertemuan tersebut melalui zoom meeting.
-
Dimana teknologi informasi dipakai? Ada 3 contoh teknologi informasi yang paling sering digunakan. Bahkan salah satunya sudah seperti bagian dari hidup banyak orang karena fungsinya yang begitu luas.
Proyek ini ditawarkan kepada swasta melalui skema KPBU (Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha). Di mana, swasta akan ikut dilibatkan tidak hanya dalam pendanaan saja melainkan pada proses studi. "Kita coba sounding market dengan ditawarkan konsep KPBU," ujarnya.
Dia mengungkapkan untuk KPBU ini Kementerian PPN/Bappenas sudah menunjuk dua konsultan yaitu Outline Business Case (OBC) dan FDC. "Nah ini kita harapkan awal tahun depan sehingga nanti ketemu bisnis model yang kita temukan dan ini sounding ke para mitra atau para pelaku usaha," ujarnya.
Butuh Investasi Rp7,3 Triliun
Berdasarkan dokumen OBC yang telah disusun, total investasi yang dibutuhkan untuk pengembangan proyek ini mencapai sekitar Rp7,3 triliun dengan estimasi IRR sebesar 14 persen dan jangka waktu kerjasama selama 15 tahun.
Namun angka tersebut menurutnya bisa berubah sewaktu-waktu. Sebab proyek ini menyangkut teknologi yang biasanya akan selalu berubah mengikuti kemajuan jaman.
"Kalau kita melihat bahwa teknologi dalam waktu yang cukup panjang dia masih akan reinvest lagi, tergantung proposal yang dilihat," ujarnya.
Adapun cakupan proyek yang dikerjasamakan dengan pihak swasta meliputi pengembangan aplikasi eksisting sistem informasi pertanahan modern, pemeliharaan sistem informasi pertanahan modern, pengembangan modul tambahan sistem informasi pertanahan modern, digitalisasi dan validasi data textual serta adjustment data spasial, pengadaan perangkat keras (hardware), aktivitas pendukung, serta menyediakan sumber daya untuk aktivitas operasional.
"Kita senang kalau lebih cepat (terealisasi). Tapi kan tidak hanya masalah teknologi, mengubah sistem regulasi, mengubah stakeholder juga. Kan ini tidak hanya internal BPN saja, tetapi masyarakat juga perbankan, juga supporting dari stakeholder," tutupnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hadi Tjahjanto memastikan PTSL berjalan sesuai aturan dan bebas dari pungutan liar (pungli).
Baca SelengkapnyaMenteri ATR/Kepala BPN mengatakan bahwa penerbitan Sertipikat Tanah Elektronik tidak terlepas dari peran seluruh insan pertanahan.
Baca SelengkapnyaDikarenakan Kementerian ATR/BPN memiliki data tentang sertifikat lahan serta identitas warga
Baca SelengkapnyaSaat pengukuran menggunakan alat modern sehingga mempermudah serta mempercepat proses pengukuran tanah.
Baca SelengkapnyaPotensi besar sebagai digital hub tak boleh dilepaskan begitu saja.
Baca SelengkapnyaMenteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, sudah ada 13 kabupaten/kota dengan bidang tanah yang lengkap terpetakan
Baca SelengkapnyaProses sertifikasi tanah era Presiden Jokowi melesat cepat.
Baca SelengkapnyaMenteri AHY juga akan menyuarakan mengenai transformasi digital di bidang pertanahan dan tata ruang
Baca SelengkapnyaHampir seluruh konflik tanah yang terjadi di Indonesia bermuara pada persoalan 6,4 juta hektare lahan itu.
Baca SelengkapnyaKementerian ATR/BPN sudah melakukan koordinasi awal dengan Satgas Perumahan mengenai penataan satu juta rumah.
Baca SelengkapnyaMasih ada tantangan dalam pemenuhan data pemerintah yang berintegritas tinggi.
Baca SelengkapnyaDirjen Penataan Agraria, Dalu Agung Darmawan menyebut bahwa outcome Reforma Agraria bisa berdampak terhadap perekonomian masyarakat.
Baca Selengkapnya