Penjualan Kurma Asal Israel di Indonesia Minim, Tapi Perlu Diwaspadai Terutama di Toko Online
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan angka impor hanya sekitar 135 kilogram pada tahun 2022.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa haram mengonsumsi kurma produksi Israel karena dana penjualannya dianggap membiayai tindakan yang merugikan warga Palestina. Meskipun impor kurma Israel ke Indonesia sangat kecil, bahkan nyaris tidak ada sejak tahun 2023, kewaspadaan tetap diperlukan mengingat potensi keberadaan produk tersebut di pasar online.Impor kurma dari Israel ke Indonesia memang sangat minim.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan angka impor hanya sekitar 135 kilogram pada tahun 2022, jauh lebih sedikit dari tahun-tahun sebelumnya. Meskipun Israel dikenal sebagai produsen kurma Medjool terbesar dunia, jumlah yang masuk ke pasar Indonesia sangat terbatas. Hal ini disebabkan oleh fatwa MUI yang menyerukan boikot produk-produk Israel, termasuk kurma.Meskipun impor minim, beberapa merek kurma Israel pernah beredar di Indonesia.
Namun, saat ini sudah jarang ditemukan di pasar-pasar besar seperti Tanah Abang. Pedagang menyatakan telah berhenti menjual merek-merek kurma Israel tersebut. Namun, kemungkinan masih ada beberapa penjual online yang menawarkannya, sehingga konsumen perlu tetap waspada.
Merek Kurma Israel yang Perlu Dihindari
MUI dan berbagai sumber telah merilis daftar merek kurma Israel yang sebaiknya dihindari. Daftar ini mencakup, namun tidak terbatas pada: Star Dates, Dates Medjoul, Jordan River, Bon Bon, Carmel Agrexco, Hadiklaim, Shams, Bomaja, Desert Diamond, Delilah, Urban Platter, Sincerely Nuts, Edeka, Anna & Sarah, Galilee, Ventura, Nava Fresh, Fancy Medjoul, Food to Live, Kalahari, Karsten Farms, Royal Treassure, Tamara Barhi, King of Dates, La Palma, Waitrose, King Solomon, dan Medjol Plus.
Konsumen disarankan untuk selalu memeriksa label produk dengan teliti sebelum membeli. Perhatikan asal negara produsen yang tertera pada kemasan. Jangan ragu untuk menanyakan kepada penjual jika ragu akan asal kurma yang dijual.Meskipun beberapa merek di atas mungkin sudah sulit ditemukan di pasar konvensional, kemungkinan masih ada beberapa penjual online yang menawarkannya. Oleh karena itu, kewaspadaan tetap diperlukan, terutama bagi konsumen yang ingin mematuhi fatwa MUI.
Minimnya Impor Kurma Israel dan Dampaknya
Data BPS menunjukkan dengan jelas minimnya impor kurma Israel ke Indonesia. Hal ini menunjukkan efektivitas seruan boikot yang dilakukan oleh MUI dan masyarakat Indonesia yang mendukung fatwa tersebut. Meskipun demikian, perlu diingat bahwa pasar online dapat menjadi celah bagi produk-produk Israel untuk tetap masuk ke Indonesia.
Minimnya ketersediaan kurma Israel di pasar Indonesia juga memberikan dampak positif bagi produsen kurma dari negara lain. Konsumen memiliki banyak pilihan kurma dari berbagai negara dengan kualitas yang beragam.
Pemerintah Indonesia juga perlu memperkuat pengawasan terhadap produk impor untuk memastikan kepatuhan terhadap aturan dan fatwa yang berlaku. Hal ini penting untuk melindungi konsumen dan menjaga stabilitas pasar.
Meskipun Israel merupakan produsen kurma besar, ketersediaan kurma Israel di Indonesia sangat terbatas. Hal ini disebabkan oleh larangan MUI dan jumlah impor yang sangat kecil. Konsumen Indonesia disarankan untuk tetap waspada dan memeriksa label produk dengan teliti untuk menghindari pembelian kurma dari Israel. Berbagai pilihan kurma dari negara lain tersedia di pasaran Indonesia.