Perjalanan Karir Habibie, Termasuk Buat Pesawat N250 Gatot Kaca
Merdeka.com - Presiden ketiga Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie atau BJ Habibie meninggal dunia pada Rabu (11/9) pukul 18.05 WIB di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat. BJ Habibie meninggal dunia di usia 83 tahun.
Habibie pernah menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia selama satu tahun lima bulan. Sebelum menutup usia, sosoknya dikenal sebagai pribadi yang cerdas. Sebab, berbagai macam prestasi dan penghargaan pernah diraih oleh Habibie semasa hidupnya.
Latar Belakang Kehidupan
-
Apa kontribusi Habibie untuk Indonesia? Nama Bacharuddin Jusuf Habibie, atau yang lebih dikenal dengan sebutan BJ Habibie, tidak hanya dikenal di Indonesia, tetapi juga memiliki reputasi yang baik di Jerman. Di negara tersebut, putra bangsa asal Parepare, Sulawesi Selatan, ini menghabiskan sebagian besar waktu studinya dalam bidang kedirgantaraan.
-
Apa yang dilakukan BJ Habibie saat menjadi presiden? 'Pak Habibie itu melakukan kebaikan bukan karena hukum, misalnya begitu beliau terpilih sebagai presiden menggantikan Pak Harto, apa yang diumumkan pertama? Saya akan memerintah sebentar karena tahun depan akan mengadakan pemilu,' kata Mahfud MD.Meski telah mendapatkan kepastian hukum bahwa Habibie bisa mencalonkan kembali dan berpotensi terpilih menjadi presiden, tapi menurut Mahfud Habibie mempunyai etika untuk tidak mencalonkan dirinya.
-
Mengapa Habibie dijuluki Bapak Teknologi? BJ Habibie dikenal sebagai seorang negarawan yang memiliki visi yang jauh ke depan. Visi tersebut tercermin dalam berbagai program pembangunan, terutama di bidang teknologi kedirgantaraan, kemaritiman, serta pengembangan sumber daya manusia yang terdidik dan terlatih. Ia adalah sosok pionir yang meletakkan dasar bagi demokrasi di Indonesia yang kita nikmati saat ini.
-
Kapan ayah BJ Habibie meninggal? “Dokter Irsan segera memberi pertolongan dan saya menemaninya di sampingnya. Kita berusaha, tetapi Tuhan yang menentukan,“ Soeharto mengatakan Bapaknya Habibie kena serangan jantung pada saat menjalankan salat Isya dan tidak tertolong lagi.
-
Kapan BJ Habibie berpikir masa depan Indonesia cerah? Kita tidak boleh lelah dan kita tidak boleh kalah. Masa depan Indonesia berada di anak muda. Anak muda harus dituntun ke arah positif.
-
Di mana Habibie menempuh pendidikan? Mengutip dari DW Indonesia pada Senin (11/11/2024), disebutkan bahwa pria yang lahir pada 25 Juni 1936 ini memiliki hubungan yang sangat erat dengan Jerman. BJ Habibie menempuh pendidikan di Rheinisch-Westflische Technische Hochschule (RWTH) Aachen, Jerman Barat, di jurusan Konstruksi Pesawat Terbang pada tahun 1955.
Habibie lahir pada 25 Juni 1936 di kota Parepare, Sulawesi Selatan. Beliau anak keempat dari delapan bersaudara. Sejak kecil, dirinya memiliki hobi membaca. Akibat kegemarannya, sosoknya mulai dikenal sebagai pribadi yang cerdas.
Saat usia 13 tahun, Habibie kehilangan sang Ayah sehingga mengharuskan dirinya pindah ke Bandung bersama Ibu dan saudaranya. Saat di Bandung, beliau melanjutkan pendidikannya di Gouverments Middlebare School.
Saat SMA, Habibie bersekolah di SMAK Dago. Setelah lulus, beliau melanjutkan kuliah di Institut Teknologi Bandung jurusan Teknik Mesin pada tahun 1954. Saat kuliah di ITB, Habibie hanya menghabiskan waktu selama enam bulan. Setahun kemudian, dia melanjutkan jenjang pendidikannya di Rhenisch Wesfalische Tehnische Hochscule (RWTH), Aachen, Jerman.
Mulai dari 1955 sampai 1965, Habibie mengambil jurusan teknik penerbangan di RWTH. Melalui jurusan tersebut, Habibie meraih dua gelar sekaligus, yaitu Diplom Ingenieur pada tahun 1960 dan Doktor Ingenieur pada tahun 1965 dan memperoleh predikat summa cum laude.
Perjalanan Karir
Habibie pernah bekerja di sebuah perusahaan penerbangan yang berpusat di Hamburg, Jerman, yaitu Messerschmitt-Blkow-Blohm. Pada tahun 1973, beliau kembali ke Indonesia atas permintaan Presiden kedua Republik Indonesia Soeharto.
Pada 1974, Habibie mendapatkan perintah dari Soeharto untuk menjadi CEO dari Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) dan memimpin pengembangan industri di Indonesia.
Tak sampai di situ, usai kembalinya Habibie ke Indonesia, dirinya langsung ditunjuk sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek). Beliau menjabat selama dua dekade, yakni 1978 sampai 1988.
Selama menjabat sebagai Menristek, Habibie juga terpilih sebagai Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) yang pertama. Beliau terpilih pada 7 Desember 1990 secara aklamasi.
Pencapaiannya tidak sampai di situ saja. Pada tahun 1995, Habibie berhasil menjadi pemimpin dalam proyek pembuatan pesawat N250 Gatot Kaca. Ini merupakan pesawat yang pertama kali dibuat oleh Indonesia.
Pesawat N250 Gatot Kaca adalah pesawat turbotrop pertama di dunia yang menggunakan “Fly by Wire” yang mempunyai jam terbang 900 jam.
Tahun 1998 menjadi puncak karir Habibie. Di masa itu, beliau diangkat menjadi Presiden Republik Indonesia pada 21 Mei 1998 sampai 20 Oktober 1999. Sebelum menjabat sebagai Presiden RI, Habibie pernah menjadi Wakil Presiden sejak 14 Maret 1998 sampai 21 Mei 1998 dalam Kabinet Pembangunan VII yang berada di bawah naungan Presiden Soeharto.
Pada 2015, Habibie menerima penghargaan "Das Grosse Verdenstkreuz Mit Stern und Schulterband" dan "Das Grosse Verdienstkreuz" dari Pemerintah Republik Federal Jerman.
Penghargaan ini diberikan karena jasa-jasanya Habibie kepada pemerintahan Jerman. Sebab, Habibie dianggap menjadi pribadi yang sangat berjasa pada kemajuan Jerman, baik di bidang politik, sosial, dan teknologi.
Sebelumnya, sosok Habibie memiliki karir yang cemerlang di Jerman. Beliau pernah menjabat sebagai Kepala Riset dan Pengembangan Analisis Struktur pada perusahaan Hamburger Flugzeugbau Gmbh, hingga wakil presiden dan direktur teknologi MBB Gmbh.
Berikut Beberapa Pencapaian Habibie Ketika Berkarir di Jerman:
1. Asisten Riset Ilmu Pengetahuan Institut Kontruksi Ringan Rheinsich Westfaelische Technische Hochshule, Aachen, Jerman Barat (1960-1965)
2. Kepala Departemen Riset dan Pengembangan Analisa Struktur, Hamburg, Jerman Barat (1966-1969)
3. Kepala Divisi Metode dan Teknologi Pesawat Komersil/Pesawat Militer Messerschmidt Boelkow Blohm (MBB) Gmbh, Hamburg, Jerman Barat (1969-1973)
4. Wakil Presiden/Direktur Teknologi Messerschmidt Boelkow Blohm (MBB), Hamburg, Jerman Barat (1974-1978).
Reporter Magang: Rhandana Kamilia
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BJ Habibie selalu menjadi inspirasi bagi generasi mendatang, yang ingin membangun Indonesia melalui ilmu pengetahuan dan kepemimpinan yang visioner.
Baca SelengkapnyaSejarah tercipta bagi dunia dirgantara Tanah Air pada 10 Agustus 1995 saat Indonesia berhasil menerbangkan pesawat buatan negeri N-250 Gatot Kaca.
Baca SelengkapnyaPenemuan-penemuan spektakuler dari BJ Habibie yang diakui dunia internasional.
Baca SelengkapnyaPartai NasDem merekomendasikan Ilham Habibie maju di Pilkada Jabar
Baca SelengkapnyaPrabowo mengaku mengagumi sosok BJ Habibie sebagai putra bangsa yang jenius dan belajar di luar negeri.
Baca SelengkapnyaPutra BJ Habibie itu menduduki posisi sebagai jajaran Dewan Pakar TPN Ganjar-Mahfud. Berikut profil Ilham Akbar Habibie.
Baca SelengkapnyaPartai NasDem mengusung putra Presiden ke-3 RI B.J. Habibie, Ilham Akbar Habibie sebagai calon gubernur atau calon wakil gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaDari 7 Presiden yang memimpin Indonesia, BJ Habibie lah kepala negara RI tertua ketika dilantik yakni 61 tahun.
Baca SelengkapnyaIlham Habibie resmi mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat dalam Pilkada 2024, berpasangan dengan Ahmad Syaikhu.
Baca SelengkapnyaHamzah Haz rencananya akan dimakamkan di komplek pemakaman keluarga di Cisarua Bogor.
Baca SelengkapnyaHamzah Haz menghembuskan napas terakhir setelah menjalan perawatan di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaMahfud menyinggung seorang presiden yang mencari akal untuk memperpanjang jabatan
Baca Selengkapnya