Potret Lawas Bahagianya Presiden Soeharto & BJ Habibie Indonesia Bisa Bikin Pesawat Sendiri, Senyumannya Lebar Sumringah
Sejarah tercipta bagi dunia dirgantara Tanah Air pada 10 Agustus 1995 saat Indonesia berhasil menerbangkan pesawat buatan negeri N-250 Gatot Kaca.
Sejarah tercipta bagi dunia dirgantara Tanah Air pada 10 Agustus 1995 saat Indonesia berhasil menerbangkan pesawat buatan negeri N-250 Gatot Kaca lewat inisiasi Menristek kala itu, BJ Habibie.
Potret Lawas Bahagianya Presiden Soeharto & BJ Habibie Indonesia Bisa Bikin Pesawat Sendiri, Senyumannya Lebar Sumringah
Dalam sebuah video unggahan akun instagram @jejaksoeharto, kala itu Presiden Soeharto dan Tien Soeharto datang menggunakan jaket dan topi putih bertuliskan 'N-250 First Flight'.
Didampingi Menristek BJ Habibie, Presiden Soeharto menyimak informasi tentang pesawat N250 di PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) memang berada di sebelah Bandara Husein Sastranegara. Raut wajah bahagia tak mampu disembunyikan oleh Presiden Soeharto dan Tien Soeharto yang tampak hadir di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat. Sesaat setelah pesawat N250 mengudara, tangis haru dan tepuk tangan mengiri pesawat karya anak bangsa itu saat meninggalkan tanah pasundan. Bagaimana potret selengkapnya? Berikut informasi selengkapnya.Presiden Soeharto Saksikan Penerbangan Perdana N-250
Pagi itu pada 10 Agustus 1995 di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Presiden Soeharto dan Tien Soeharto hadir untuk menyaksikan penerbangan pertama pesawat buatan anak negeri N-250 Gatot Kaca.
Kompak dengan para pejabat dan tim pembuatan pesawat N-250, Presiden Soeharto dan Tien Soeharto mengenakan jaket dan topi putih bertuliskan 'N-250 First Flight'. Soeharto memulai kunjungannya di PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) dan menyalami para pilot yang akan menerbangkan N-250 pagi itu. Presiden Soeharto sempat berdiri di atas tower Lanud Husein guna mendengarkan keterangan dari BJ Habibie soal rencana penerbangan pagi itu.Melihat Penampakan Pesawat Buatan Negeri Sendiri
Presiden Soeharto bersama rombongannya yang lain menyempatkan diri turun dan melihat dari dekat penampakan pesawat N-250 dari dekat.
Setelahnya, bersama dengan hadirin lain, Soeharto menuju puncak tower untuk melihat penampakan pesawat N-250 yang tengah dipersiapkan dengan teropong.
Pesawat yang akrab disebut dengan Gatot Kaca itu memiliki livery berwarna biru putih yang sudah berada siap di landasan pacu. Tak lama kemudian, mesin pesawat dibunyikan dan siap digerakkan menuju landasan pacu.
Raut Wajah Sumringah Soeharto & Tien Soeharto
Ketegangan tampak dari wajah para hadirin yang datang, tak terkecuali Soeharto dan Tien Soeharto. Setelah pesawat mengudara, semua karyawan bertepuk tangan sambil berdiri. Tak sedikit yang menangis haru.
Kala itu, Ibu Tien tampak memeluk para ibu pejabat, sementara Soeharto menyalami BJ Habibie dan para pejabat. Senyum lebar juga tampak dari wajah Soeharto.
Sempat Diremehkan, Mampu Terbang Hingga 55 Menit
Sebelumnya sejumlah pengamat penerbangan memprediksi N-250 tidak mampu terbang dan bahkan akan jatuh saat lepas landas. Tapi mereka keliru, tepat seminggu sebelum HUT Kemerdekaan RI ke-50 pagi itu N-250 terbang tinggi di atas cakrawala. Si Gatot Kaca terbang gagah membelah angkasa biru.
"Ini bukan buatan saya. Ini hasil karya insinyur-insinyur Indonesia," kata Habibie membanggakan kemampuan anak buahnya.
Pesawat ini merupakan kerja keras dari anak bangsa lewat inisiasi Menristek kala itu BJ Habibie. Kondisi geografis Indonesia yang merupakan kepulauan harus bisa tersambung lewat udara.
Awalnya pesawat N-250 didesain dengan kapasitas 30 penumpang, namun akhirnya bertambah menjadi 50 orang.