PLTA Terbesar Se-ASEAN Dibangun di Kaltara Hingga Telan Rp275,9 T, Ditargetkan Rampung 2035
Saat ini pengerjaan masih berlangsung untuk bendungan pertama.
Saat ini pengerjaan masih berlangsung untuk bendungan pertama.
PLTA Terbesar Se-ASEAN Dibangun di Kaltara Hingga Telan Rp275,9 T, Ditargetkan Rampung 2035
PT Kayan Hydro Energy (KHE) target menyelesaikan seluruh proyek pembangkit listrik tenaga air, atau PLTA Kayan pada 2035.
Dengan total kapasitas 9.000 MW, PLTA Kayan yang berlokasi di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara ini diklaim akan menjadi pembangkit hydro terbesar di Asia Tenggara.
Untuk mencapai target itu, Direktur Operasional KHE Khaeroni menjelaskan, listrik hijau dari PLTA Kayan nantinya total akan ditopang oleh 5 bendungan. Saat ini pengerjaan masih berlangsung untuk bendungan pertama yang ditargetkan bisa beroperasi komersial (COD) pada 2027.
Merdeka.com
"Kalau bicara bendungan 1 (PLTA Kayan), itu COD bisa sampai 2027, paling lama 2028. Total kapasitasnya 900 MW untuk bendungan 1," kata Khaeroni di Tanjung Selor, Kalimantan Utara, Minggu (10/12/2023).
Nantinya akan diteruskan secara bertahap mulai 1 tahun sebelum waduk pertama rampung.
"Kurang lebih selisihnya 1 tahun (dimulai pekerjaan selanjutnya) sebelum bendungan satu selesai. Kan satu bendungan kurang lebih 4-5 tahun, jadi kalau bisa dihitung tahun 2035 sudah sampai 5 bendungan," terangnya.
Dengan kapasitas listrik 9.000 MW, pria yang akrab disapa Roni tersebut meyakini PLTA Kayan nantinya bisa menaungi kebutuhan listrik hijau untuk seluruh Kalimantan, khususnya dipiroritaskan bagi sektor industri.
"Kalau bicara menaungi, kita bisa support se-Kalimantan. Tapi, kita kembali lagi. Kalau bicara industri, sebagian besar terserap ke industri," imbuh dia.
Total nilai investasi untuk PLTA Kayan mencapai USD 17,8 miliar, atau setara Rp 275,9 triliun (kurs Rp 15.500 per dolar AS). Dana itu dipakai untuk membangun 5 bendungan dengan 5-6 unit turbin pembangkit tiap bendungannya.
Tahap pertama PLTA Kayan berkapasitas 900 MW, tahap kedua 1.200 MW, tahap ketiga dan keempat masing-masing 1.800 MW, dan tahap kelima 3.300 MW.
PLTA ini nantinya memiliki sumber daya listrik yang terintegrasi dan menjadi sumber listrik utama Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi Kalimantan Utara.
Merdeka.com
Adapun PT Indonesia Strategis Industri (ISI) merupakan pengelola kawasan industri, dan PT Pelabuhan Internasional Indonesia (PII) yang merupakan pengembang Pelabuhan internasional untuk mendukung kawasan industri.
Merdeka.com