PNM Sebar Modal Usaha buat Perempuan Berdikari, Ini Syaratnya

Merdeka.com - PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PT PNM menyebar modal usaha bagi perempuan yang ingin berdikari. Melalui program PKU (Pengembangan Kapasitas Usaha) PNM tak hanya mengucurkan modal usaha, melainkan turut membina para nasabahnya.

Kepala Divisi Pengembangan Kapasitas Usaha PT PNM (Persero) Dicky Fajrin mengatakan, melalui pinjaman tanpa jaminan atau Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera), PNM menyasar perempuan yang ingin memulai atau mengembangkan usahanya.

"PNM Mekaar khusus untuk perempuan prasejahtera, terutama ibu-ibu juga bisa berkesempatan mendapat dana modal usaha tanpa jaminan," kata Dicky kepada wartawan di Bali, Kamis (13/10).

Berikut syarat lengkap agar dapat modal dari PT PNM:

- Khusus perempuan- Kelompok perempuan terdiri dari 10 orang- Fotokopi KTP- Kartu Keluarga (KK)

PT PNM menawarkan dua program yang khusus untuk perempuan ini yaitu pinjaman PNM Mekaar dan PNM Mekaar Plus. Nantinya, modal awal yang dikucurkan melalui limit Rp2 juta. Seiring berjalan waktu, limit akan ditambah menjadi Rp5 juta.

Sedangkan, untuk PNM Mekaar Plus, limit modal pinjaman awal sebesar Rp15 juta dan bisa menjadi Rp25 juta limit tambahannya. Setelah modal awal dikucurkan ke nasabah, PNM akan memberikan waktu selama 2 pekan, setelah itu angsuran baru berjalan.

"Selama 2 pekan setelah modal awal cair, tidak langsung kita lepas. Tapi PNM akan memberikan pembinaan usaha," katanya.

Pada poin itulah beda PNM dengan jasa layanan pemberian modal lainnya. Terkait bunga pinjaman, Dicky mengatakan nilanya fluktuatif.

"Fluktuatif tingkat bunga tetap terjaga. Dari bunga tersebut nasabah mendapat pendampingan, pelatihan dan memajukan usaha. Nasabah mendapat selain aspek finansial, juga mendapat modal sosial dan modal intelektual," jelasnya.

Pembinaan

Lebih jauh, Dicky menjelaskan program pembinaan atau pemberdayaan PNM dibagi dalam tiga tahapan. "Pertaman literasi keuangan, bagaimana nasabah bisa mengelola pendapatannya dalam bentuk tabungan," tuturnya.

Pembinaan kedua yakni memberikan literasi pengembangan usaha. "Contohnya dia memiliki usaha klontong, kita berikan pelatihan usaha baru sehingga nasabah tidak hanya memiliki satu usaha, tetapi usaha lainnya yang bisa mendukung pendapatan nasabah," katanya.

Pembinaan ketiga, yakni literasi digital. Mengingat era digital, transaksi digital makin populer.

"Jadi kita mengajarkan bagaimana media sosial, bagaimana menggunakan ecommerce utk bisa meluaskan usahanya biar bisa meluaskan usahanya agar tidak cuma sektor lokal saja, dia bisa keluar Bali misalnya," jelas Dicky.

Pembinaan, lanjut Dicky, dilakukan secara rutin. Tiap sepekan sekali akan dikunjungi petugas PNM. "Setiap minggu ketemu itu petugas itu juga kash -tips literasi keuangan, literasi pengembangan usaha, literasi digital. PNM juga menggenjot terkait izin usaha," katanya.

"Selama ini nasabah-nasabah program mikro itu menganggap izin usaha 3nggak penting padahal Pak presiden sudah menginstruksikan bahwa usaha harus punya izin," ungkapnya.

Jumlah Nasabah

Sebanyak 12.871.635 nasabah PNM telah tersebar di seluruh Indonesia menurut data per tanggal 11 Oktober 2022. PNM juga mempunyai 3.504 kantor cabang dengan 55.917 orang pendamping nasabah.

Dari belasan juta nasabah PNM, 71,87 persen bergerak di sektor perdagangan. Kemudian, di sektor pertanian ada 15,25 persen, industri rumahan 3,11 persen, sektpr perkebunan ada 2,85 persen.

Selanjutnya, di sektor jasa ada 2 persen dari total 12.871.635 nasabah PNM. Dengan profil nasabah, 90,03 persen berstatus menikah, untuk berstatus janda dan belum menikah ada 3,57 persen dan janda cerai ada 2,83 persen.