Pria Ini Resign dari PNS dan Pilih Ternak Kambing, Kini Punya Ratusan Kambing Seharga Rp10 Juta per Ekor
Kambing nigerian yang berukuran mini tersebut telah dia kembangkan selama hampir 3 tahun.
Seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) memilih resign atau berhenti dari pekerjaannya karena keinginannya untuk berfokus pada usaha ternak kambing.
Dia adalah Yanto Lurisae, warga Desa Loano, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Dia awalnya menjadi peternak kambing etawa hanya untuk kebutuhan kontes saja. Namun, setelah 12 tahun berjalan, Yanto beralih menjadi peternak kambing perah ditambah dengan pengembangan kambing jenis Nigerian dwarf.
Kambing nigerian yang berukuran mini tersebut telah dia kembangkan selama hampir 3 tahun. Itu bermula dari ketidaksengajaannya ketika dia berkunjung ke salah satu kandang milik temannya yang memelihara kambing Nigerian.
Menurut Yanto, kambing Nigerian dapat dijinakkan dengan cara memisahkan kambing yang baru lahir dengan induknya.
"Itu kita kasih air susunya dengan dot. Nah selama empat bulan kalau kita interaksi sama kambingnya, dia akan jinak seperti anjing," ujar Yanto dalam tayangan YouTube @CapCapung.
Kambing Nigerian memiliki ciri-ciri bertubuh mungil, bertanduk panjang, bentuk muka cekung, dan matanya menonjol. Ciri-ciri tersebut hampir mirip seperti kambing kacang yang banyak dijumpai di daerah Banten, tetapi memiliki perbedaan di bagian tanduk dan kakinya.
Sejauh ini, kambing Nigerian tidak termasuk hewan ternak yang dikonsumsi. Selain karena jarang dijumpai, harganya juga dinilai masih relatif mahal.
"Jadi, kalo dikonsumsi sedikit banget ini dagingnya. Kalau kecil gini disembelih hanya untuk tiga orang juga habis," terang Yanto.
Harga Kambing Tembus Rp10 Juta per Ekor
Kambing yang dibandrol dengan harga Rp10 juta per ekor ini, cukup mudah untuk dirawat. Kambing Nigerian ini dapat beradaptasi, baik dari segi tempat tinggal maupun makanan, kambing ini bisa makan segala jenis dedaunan dan juga rumput.
Sebagai peternak kambing Nigerian, Yanto mengatakan bahwa banyak orang yang mencari kambing tersebut untuk dijadikan kambing hias yang bisa dipelihara di tempat-tempat wisata, khususnya wisata alam.
Tahun 2006, Yanto memulai usaha ternaknya ini hanya dengan bermodalkan 2 ekor kambing. Namun, Yanto berusaha untuk mencari dan menggali ilmu di bidang peternakan sehingga investasinya itu bisa membuahkan hasil.
"Dulunya 2 ekor, sekarang sudah ratusan. Dulu ngga punya kandang, sekarang kandangnya sudah luas," kata Yanto dengan bangga.
Bahkan, kandang ternak Yanto terus bertambah setiap tahunnya. Uniknya lagi, peternakan kambing milik Yanto menerapkan kandang umbaran, tidak seperti peternakan pada umumnya yang menggunakan kandang baterai.
Dinilai sukses dalam mendirikan peternakan kambing Nigerian, kini Yanto mengajak anak-anak muda yang tertarik dalam bidang peternakan untuk sharing ilmu dan belajar bersama di Lurisae Farm.
Reporter Magang: Thalita Dewanty