Profil Fifi Aleyda Yahya, Pejabat Komdigi yang Masa Kecilnya Hidup di Luar Negeri
Direktorat Jenderal yang dipimpin Fifi Aleyda Yahya memiliki tugas untuk merumuskan dan melaksanakan kebijakan di bidang komunikasi publik dan media.
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid secara resmi melantik pejabat eselon I dan II di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Digital hari ini. Pelantikan ini jadi momen penting yang menunjukkan perubahan struktur dari Kementerian Kominfo ke Kementerian Komdigi.
Diharapkan, dengan langkah ini, kinerja kementerian bisa semakin baik, terutama dalam mendukung peningkatan literasi digital untuk semua lapisan masyarakat Indonesia.
Salah satu pejabat eselon I yang dilantik dalam kesempatan tersebut adalah Fifi Aleyda Yahya, yang kini menjabat sebagai Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media.
Dalam posisinya, Direktorat Jenderal yang dipimpinnya memiliki tugas untuk merumuskan dan melaksanakan kebijakan di bidang komunikasi publik dan media.
Selain itu, tanggung jawabnya mencakup penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria yang relevan dengan bidang tersebut, serta memberikan bimbingan teknis dan supervisi kepada pihak terkait.
Direktorat ini juga bertugas melakukan pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan terkait komunikasi publik dan media. Tugas lainnya adalah mengelola administrasi internal Direktorat Jenderal serta melaksanakan fungsi-fungsi tambahan yang diberikan oleh Menteri sesuai kebutuhan.
Profil Fifi Aleyda Yahya
Fifi Aleyda Yahya lahir di Jakarta pada 1 April 1973. Sebagai anak pertama dari seorang diplomat, Syamsuddin Yahya SE, ia tumbuh dalam lingkungan internasional.
Masa kecilnya dihabiskan di Kuwait, tempat dia tinggal selama empat tahun sebelum kembali ke Jakarta. Pendidikan dasarnya berlanjut di Jakarta dan India, hingga dia menyelesaikan sekolah menengah atas di Delhi.
Pada 1990, Fifi melanjutkan studi di Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti, jurusan Manajemen. Selama kuliah, dia mulai bekerja sebagai penerjemah untuk universitas asing seperti Griffith University dan New South Wales University.
Dia juga aktif sebagai penyuluh pendidikan untuk International Development Program dan beberapa institusi Australia.
Pengalaman internasionalnya terus berkembang. Pada 1994, Fifi menjadi Liaison Officer (LO) saat APEC berlangsung di Indonesia. Setahun kemudian, ia mewakili Indonesia sebagai petugas informasi di pameran teknologi di Hannover, Jerman.
Sebagai Dirjen Komunikasi Publik dan Media, Fifi membawa keahliannya di bidang komunikasi lintas budaya dan strategi informasi, memperkuat peran Indonesia di era komunikasi digital.