Program Makan Bergizi Gratis Tetap Berjalan Bulan Ramadan, Bagaimana Mekanismenya?
Daging dalam program Makan Bergizi Gratis akan disediakan sebanyak tiga kali dalam sebulan.

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dipastikan akan tetap berjalan di bulan suci Ramadan. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana menyatakan bahwa mekanisme distribusi MBG selama bulan Ramadan akan mengalami sedikit perubahan dibandingkan hari biasa.
"Untuk yang sekolah akan dibawa pulang untuk dikonsumsi saat buka, untuk yang puasa. Untuk pesantren makanan segar saat buka," ungkap Dadan dalam keterangannya pada Kamis (30/1).
Dia juga menambahkan bahwa daging dalam program Makan Bergizi Gratis akan disediakan sebanyak tiga kali dalam sebulan.
"Daging akan diberikan tiga kali sebulan," tambahnya.
Program makan bergizi gratis ini tidak hanya ditujukan untuk anak-anak sekolah, tetapi juga mencakup ibu hamil dan balita sebagai penerima manfaat. Hal ini telah dipastikan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/BKKBN, Wihaji, dan Dadan Hindayana selaku Kepala BGN.
Kerja sama ini dibentuk untuk mempercepat penurunan stunting serta memenuhi kebutuhan gizi nasional sebagai bentuk implementasi intervensi berbasis pentahelix.
Kedua lembaga sepakat untuk melakukan kolaborasi dalam intervensi terhadap Keluarga Risiko Stunting (KRS), yang mencakup ibu hamil, ibu menyusui, dan balita, dengan fokus pada pemenuhan gizi mereka.
Data Penerima Makan Bergizi Gratis
Dalam kolaborasi ini, Wihaji menyampaikan bahwa kementeriannya memiliki tanggung jawab dalam penyediaan data. Data yang dimaksud mencakup informasi mengenai ibu hamil, ibu menyusui, serta balita yang menjadi penerima manfaat dari program MBG.
Selain itu, Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang berada di bawah naungan Kemendukbangga/BKKBN turut berperan dalam mendistribusikan makanan bergizi yang dipersiapkan di dapur sehat SPPG Tanah Sareal.
Distribusi tersebut ditujukan untuk sasaran penerima yang berada di wilayah Kota Bogor.
“Tim Pendamping Keluarga nanti mendukung BGN untuk pendistribusian. Juga pendataan ibu hamil, ibu menyusui dan balita. Termasuk dukungan untuk edukasinya,” ungkap Wihaji setelah penandatanganan MoU yang berlangsung di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, pada hari Senin (20/1).
Penandatanganan nota kesepahaman ini dilakukan sebagai langkah untuk memperkuat komitmen semua pihak terhadap pentingnya pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas melalui pemenuhan gizi, guna mempercepat penurunan angka stunting.
Kerja Sama antara BKKBN dan BGN
Tujuan dari kolaborasi ini adalah untuk meningkatkan dukungan berbagai pihak terhadap program prioritas nasional yang menyediakan makanan bergizi gratis dengan cara meningkatkan asupan gizi.
Hal ini juga mencakup peningkatan pengetahuan gizi bagi kelompok sasaran, yang didasarkan pada prinsip saling membantu sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Lingkup kerja sama ini meliputi beberapa aspek penting, antara lain:
- Pemanfaatan sumber daya manusia (SDM) di tingkat lapangan untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan gizi nasional.
- Pertukaran dan pemanfaatan data serta informasi terkait program pemenuhan gizi dan upaya percepatan penurunan stunting.
- Pelaksanaan monitoring dan evaluasi yang sistematis.
Selain itu, pelaksanaan kolaborasi mengenai Makanan Bergizi Gratis (MBG) ini akan diatur lebih lanjut dalam sebuah Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang akan menjelaskan rincian pekerjaan, mekanisme pelaksanaan, serta hak dan kewajiban masing-masing instansi. Jangka waktu kemitraan ini akan berlangsung selama lima tahun, terhitung sejak 20 Januari 2025.