Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rendahnya Kepercayaan Masyarakat akan Pengaruhi Penerapan Aplikasi PeduliLindungi

Rendahnya Kepercayaan Masyarakat akan Pengaruhi Penerapan Aplikasi PeduliLindungi Aplikasi PeduliLindungi. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Media Wahyudi Askar mengatakan, tingkat literasi masyarakat aplikasi PeduliLindungi masih rendah. Sehingga akan mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap penerapan aplikasi tersebut.

"Dalam konteks pasar rakyat, tidak semua masyarakat memiliki literasi digital yang baik. Sebagian masyarakat juga bahkan tidak memiliki telepon pintar," katanya kepada Liputan6.com, Minggu (26/9).

Media menambahkan, kalau rencana penerapan teknologi digital selama pandemi adalah sebuah keharusan. Tetapi langkah itu tidak terlepas dari berbagai faktor, mulai dari kesiapan masyarakat, keamanan data hingga integrasi layanan.

Sementara itu, Sekjen Induk Koperasi Pedagang Pasar, Ngadiran mengatakan langkah ini perlu lebih diperhatikan. Dia mengingatkan, jangan sampai penerapan ini minim aturan atau bahkan sebagai pencitraan semata.

Dia pun mengaku ragu terhadap penggunaan PeduliLindungi di pasar rakyat. Pasalnya, ia menilai masih banyak faktor yang belum bisa dipenuhi oleh pedagang maupun pengunjung pasar rakyat. Sehingga, hal ini bisa berdampak pada penerapan aplikasi menjadi tidak efektif.

"Saya belum yakin karena belum semua pedagang dan pengunjung punya HP Android (smartphone), jangan malah buat sepi omzet pedagang," jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi akan melakukan uji coba penerapan protokol kesehatan melalui aplikasi PeduliLindungi di pasar rakyat. Hal ini dilakukan guna memastikan pasar rakyat memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung dari penularan COVID-19 sehingga dapat menggerakkan aktivitas perekonomian.

"Ada beberapa pasar rakyat yang akan diuji coba dengan memperhatikan tingkat vaksinasi pedagang dan pengelola pasar rakyat," ujar Mendag dikutip dari Antara, Sabtu (25/9).

Reporter: Arief Rahman H.

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Karena Ini, Masyarakat Indonesia Sering Jadi Korban Penipuan Jasa Keuangan
Karena Ini, Masyarakat Indonesia Sering Jadi Korban Penipuan Jasa Keuangan

Penipuan di sektor jasa keuangan, khususnya yang terkait dengan keuangan digital, semakin sering terjadi di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Asparindo Tegaskan Sosialisasi dan Edukasi Jadi Kunci Perkembangan Transaksi Digital
Asparindo Tegaskan Sosialisasi dan Edukasi Jadi Kunci Perkembangan Transaksi Digital

Ketua Umum Asparindo Y. Joko Setiyanto mengatakan, sosialisasi saat ini penggunaan transaksi digital belum efektif sampai ke kalangan masyarakat bawah.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini yang Bikin Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Turun
Ternyata Ini yang Bikin Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Turun

BPS sarankan hal ini untuk memperbaiki budaya antikorupsi ke depan.

Baca Selengkapnya
Upaya Pemerintah Membantu Publik Memahami Pentingnya Perlindungan Asuransi
Upaya Pemerintah Membantu Publik Memahami Pentingnya Perlindungan Asuransi

Angka di tahun 2023 tergolong rendah dibandingkan dengan negara lainnya, seperti Singapura dan Malaysia.

Baca Selengkapnya
Indeks Perilaku Anti Korupsi di Indonesia Turun, Menkopolhukam Ungkap Penyebabnya
Indeks Perilaku Anti Korupsi di Indonesia Turun, Menkopolhukam Ungkap Penyebabnya

Hadi memperbaharui sistem aduan dengan Sistem Aplikasi Aduan Pungli agar masyarakat mudah untuk melapor.

Baca Selengkapnya
Data APKLI: Ada 65,4 Juta Pelaku Ekonomi Rakyat, Lebih 50 Persen Belum Melek Digitalisasi Keuangan
Data APKLI: Ada 65,4 Juta Pelaku Ekonomi Rakyat, Lebih 50 Persen Belum Melek Digitalisasi Keuangan

BI mencatat transaksi quick response code Indonesia standard alias QRIS pada April 2024 tumbuh 175,44 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Baca Selengkapnya
Tingkatkan Digitalisasi dan Inklusi Keuangan di Wilayah Pedesaan, Pemerintah Dorong Kolaborasi Multistakeholders
Tingkatkan Digitalisasi dan Inklusi Keuangan di Wilayah Pedesaan, Pemerintah Dorong Kolaborasi Multistakeholders

Upaya optimalisasi pemanfaatan teknologi digital tersebut juga akan mendorong peningkatan nilai ekonomi digital Indonesia.

Baca Selengkapnya
Hippindo Ungkap Enaknya Pakai QRIS dalam Berbisnis, Penyedia Teknologi Digital Beberkan Faktanya
Hippindo Ungkap Enaknya Pakai QRIS dalam Berbisnis, Penyedia Teknologi Digital Beberkan Faktanya

Menurut data Hippindo, transaksi digital seperti QRIS juga dapat meningkatkan jumlah transaksi terhadap para anggotanya.

Baca Selengkapnya
PD Pasar Jaya: Pedagang Pakai QRIS Belum sampai 50 Persen, Ini Alasannya
PD Pasar Jaya: Pedagang Pakai QRIS Belum sampai 50 Persen, Ini Alasannya

Padahal perkembangan teknologi di ibu kota jauh lebih cepat

Baca Selengkapnya
Mengejutkan, Ternyata 23,7 Persen Orang Dewasa di Indonesia Belum Punya Rekening Bank
Mengejutkan, Ternyata 23,7 Persen Orang Dewasa di Indonesia Belum Punya Rekening Bank

Pada tahun 2023, tingkat inklusi keuangan di Indonesia tercatat sebesar 88,7 persen, atau lebih tinggi dari tahun 2022 yang sebesar 85,1 persen.

Baca Selengkapnya
Survei LSI Terbaru Ungkap Penyebab Kepercayaan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pemilu 2024 Menurun
Survei LSI Terbaru Ungkap Penyebab Kepercayaan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pemilu 2024 Menurun

Kepuasan masyarakat itu turun apabila dibandingkan saat exit poll dilakukan LSI pada 14 Februari 2024 dengan 5 sampai 10 hari setelah Pemilu.

Baca Selengkapnya