Resmi Beroperasi, Investasi yang Masuk ke Kawasan Industri Terpadu Batang Tembus Rp14 Triliun
KITB sebagai bagian dari Klaster Kawasan Industri di PT Danareksa (Persero).
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo telah meresmikan operasional Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) di Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Diketahui, KITB sebagai bagian dari Klaster Kawasan Industri di PT Danareksa (Persero) (“Holding BUMN Danareksa”) diharapkan dapat menjaring investasi penanaman modal asing (PMA) dari arus relokasi industri global dan menyerap tenaga kerja yang masif.
Direktur Utama Holding BUMN Danareksa, Yadi Jaya Ruchandi mengatakan KITB telah menyiapkan dengan infrastruktur dasar dan utilitas yang lengkap, serta didukung dengan konektivitas terlengkap, mulai dari jalan tol, pelabuhan, dan jalur kereta api dengan mengusung konsep green, sustainable, dan circular economy.
“Holding BUMN Danareksa sebagai satu-satunya Holding Spesialis Transformasi dan Investasi di Indonesia berkomitmen menjalankan amanat Proyek Strategis Nasional (PSN) dari Pemerintah untuk meningkatkan kapasitas KITB agar dapat menjaring PMA dan menyerap tenaga kerja yang masif, sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pendapatan negara melalui pajak dan pendapatan daerah melalui retribusi," kata Yadi dalam keterangannya, Minggu (28/7).
Yadi menyebut nilai investasi yang masuk ke KITB sudah mencapai sekitar Rp14 triliun dari utilisasi lahan seluas 271 hektare.
Adapun investasi yang masuk berasal dari sejumlah negara di Asia, Amerika, dan Eropa.
Yadi menambahkan KITB menghadirkan solusi terintegrasi di atas lahan seluas 4.300 hektare yang mengakomodasi kebutuhan industri global yang mengadopsi teknologi tinggi, termasuk juga industri padat karya.
Dari aspek sosial, KITB saat ini telah menyerap 19 ribu tenaga kerja, dan diharapkan dapat menyerap lebih dari 250 ribu tenaga kerja di masa mendatang.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama KITB, Ngurah Wirawan mengatakan, pihaknya menyediakan utilitas dasar yang lengkap dengan berorientasi pada keberlanjutan, antara lain industri berbasis teknologi (SEG Solar), penggunaan energi terbarukan, pengelolaan Water Treatment Plant (WTP)WWTP.
Kemudian, wasteWater Treatment Plan (WWTP), dan Sewage Treatment Plant (SWTP) dan infrastruktur terpadu yang ramah lingkungan, fasilitas hunian bersertifikasi Greenship Neighborhood, serta bisnis model yang berkelanjutan dan berdaya saing dengan pemberdayaan tenaga kerja lokal.
"Kami optimistis bahwa KITB dapat turut berkontribusi dalam menggerakkan ekonomi Indonesia dan turut mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar,”
tutup Ngurah.