Respons Bahlil Disebut Ugal-ugalan Teken Proyek Hilirisasi saat Debat Cawapres
Bahlil menilai Cak Imin tak layak menyebut hilirisasi yang dilakukan Pemerintah ugal-ugalan.
Bahlil menilai Cak Imin tak layak menyebut hilirisasi yang dilakukan Pemerintah ugal-ugalan.
Respons Bahlil Disebut Ugal-ugalan Teken Proyek Hilirisasi saat Debat Cawapres
Respons Bahlil Disebut Ugal-ugalan Teken Proyek Hilirisasi saat Debat Cawapres
Menteri Investasi/ Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, menyebut calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin tidak paham mengenai hilirisasi.
Pernyataan tersebut diungkapkan Bahlil terkait pernyataan Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang menilai proyek hilirisasi Pemerintah ugal-ugalan.
Sehingga berdampak pada kerusakan lingkungan, banyak terjadi kecelakaan kerja, hingga pekerja di dominasi oleh tenaga asing.
Bahlil menjelaskan, sebelum Pemerintah menerapkan hilirisasi tentunya memperhatikan kaidah, norma hingga aturan agar tidak menyebabkan dampak negatif bagi sektor lainnya.
"Yang namanya hilirisasi industri tambang itu kan semuanya harus memenuhi kaidah, norma, dan aturan. Contoh AMDAL-nya dia harus selesaikan, izinnya harus diselesaikan, lingkungannya harus diselesaikan," kata Bahlil di Kantor Kementerian Investasi, Rabu (24/1).
Pria kelahiran Maluku Utara ini menegaskan, jika sudah memenuhi standar maka tidak layak Cak Imin menyebut hilirisasi yang dilakukan Pemerintah ugal-ugalan.
"Jadi kalau sudah memenuhi standar, di mananya ugal-ugalan?," ungkap Bahlil.
Bahlil menegaskan, Pemerintah saat ini memang terus menggenjot hilirisasi untuk memperoleh nilai tambah.
Agar, dari yang sebelumnya hanya mengekspor bahan baku mentah, sekarang menjadi barang setengah jadi atau jadi.
Dia pun menuding praktik praktik tersebut justru dilakukan pihak yang menuduh Pemerintah ugal-ugalan.
"Yang bilang ugal-ugalan itu, yang bersangkutan kali yang ugal-ugalan," pungkas Bahlil.