Rizal Ramli: Pejabat daerah gagal majukan Danau Toba bunuh diri saja
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli mengingatkan pejabat daerah di Sumatera Utara untuk mendorong peningkatan pariwisata di daerah tersebut, khususnya Danau Toba. Apalagi, badan Otorita Dana Toba baru saja dibentuk.
Menurut Rizal, infrastruktur di Danau Toba harus terus dikembangkan sehingga menarik wisatawan lokal maupun mancanegara.
"Kita ingin para bupati sama-sama tegaskan komitmen. Kita harus bersihkan Danau Toba. Target kami sebelum Desember sebelum presiden datang semua udah rapi Danau Toba, kami betul-betul minta dukungan dari semua kalangan dari tokoh," kata Rizal di kantornya, Jakarta, Kamis (25/5).
-
Dimana Danau Toba berada? Danau Toba merupakan danau terbesar di Indonesia yang terletak di di Pulau Sumatera, tepatnya di Provinsi Sumatera Utara.
-
Kenapa Danau Toba penting? Danau Toba memiliki kaitan geologis dan warisan tradisi yang tinggi dengan masyarakat lokal. Khususnya dalam hal budaya dan keanekaragaman hayati. Karena hal itu, sejak tahun 2020, Danau Toba pun ditetapkan sebagai salah satu Global Geopark UNESCO.
-
Dimana letak Danau Toba? Danau Toba adalah salah satu danau terbesar di dunia dan menjadi destinasi wisata ikonik di Sumatera Utara. Lokasinya berada sekitar 4-5 jam perjalanan dari Medan.
Rizal mengakui, pengembangan pariwisata Danau Toba sudah tertunda hingga puluhan tahun. Dia pun menyuruh para pejabat-pejabat daerah khususnya Sumatera Utara yang terlibat dalam pembangunan wisata tersebut bunuh diri, jika visi dan misi yang diemban gagal.
"Tidak mudah, karena cita-cita pengembangan Danau Toba ini sudah ada 40-50 tahun yang lalu. Tapi enggak jadi terus. Tapi kali ini kita buat impian ini menjadi kenyataan. Ada Luhut Pandjaitan yang masih di Rusia kirim salam, ada tokoh-tokoh batak yang terkemuka di sini, kalau sampai barang ini enggak jadi, bunuh diri aja deh," tuturnya.
Selain itu, pihaknya mendorong Bupati di sekitar wilayah Danau Toba, Sumatera Utara buat meningkatkan produk lokal. Rizal mencontohkan yang terjadi pada kemajuan pariwisata di Bali yang signifikan, namun masih mengandalkan barang impor.
"Terakhir, saya mohon maaf kami enggak ingin ulangi sejarah Bali. Bali segala macam maju tapi semua barangnya makanannya buah minum impor dari luar Bali. Kami enggak ingin terjadi di Danau Toba. Sementara kita bangun infrastruktur fisik dua tahun, kami ingin juga lakukan spesialisasi setiap Bupati misal fokus buah nanti kita bantu kementan kasih bibit," ujar Rizal.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP mendapatkan bocoran Bambang Susantono sebenarnya bukan mundur dari Kepala Otorita IKN tetapi dimundurkan karena tak mampu mengejar target dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaReklamasi pulau sampah di pesisir Jakarta Utara saat ini belum menjadi hal keharusan
Baca SelengkapnyaBasuki menjelaskan duduk persoalan pembangunan IKN saat ini
Baca SelengkapnyaPembangunan Tol Cipularang dimulai sejak tahun 1991 dengan tujuan untuk menghubungkan Jakarta dan Bandung melalui jalur yang lebih efisien.
Baca SelengkapnyaGanjar juga menyinggung mandeknya pertumbuhan ekonomi maritim selama 10 tahun terakhir, karena pemerintah tidak serius
Baca SelengkapnyaAnggota DPR Fraksi PDIP Deddy Sitorus menilai target mega proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) tidak masuk akal.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menilai pemerintah hanya fokus membangun di darat, bukan perairan.
Baca SelengkapnyaMomen itu berlangsung di segmen ketiga mengenai pembangunan infrastruktur untuk menopang pariwisata di Sumut.
Baca SelengkapnyaTerjadi kondisi yang menimbulkan persaingan antara daerah.
Baca SelengkapnyaRano menceritakan kisah semasa kecilnya saat tinggal di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaSoekarno melihat Palangka Raya memiliki potensi yang kuat sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian negara.
Baca SelengkapnyaDeretan rumah makan di pantura Indramayu pernah berjaya sampai 2013, setelah banyaknya terbengkalai karena ditinggal para pelanggan.
Baca Selengkapnya