Sekolah Termahal di Dunia, Pendapatan Orang Tua Minimal Rp2 Miliar per Bulan
Merdeka.com - Pendidikan merupakan hak dasar bagi setiap individu. Namun, jika ingin mendapatkan pendidikan eksklusif ada harga fantastis yang harus dikeluarkan.
Saat ini, Institut Auf Dem Rosenberg, di Swiss menjadi sekolah swasta termahal sedunia. Per tahun, biaya sekolah yang harus dikeluarkan oleh para orang tua sebesar CHF 150.000 atau sekitar Rp2,5 miliar. Ini artinya, setiap bulan pengeluaran untuk bersekolah di Rosenberg sekitar Rp208 juta.
Dengan pengeluaran per tahun mencapai Rp2,5 miliar, berapa pendapatan minimal orang tua yang mampu menyekolahkan sang anak di Rosenberg?
-
Kenapa pengusaha ini sekolahkan anaknya di sekolah mahal? Setiap orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya, apalagi menyangkut pendidikan dan masa depan, achie ingin yang terbaik bagi boy dan coco,“ tulis Hilman dalam keterangan videonya.
-
Bagaimana cara pengusaha ini bayar sekolah anaknya? Diketahui, biaya masuk sekolah anak di level SMA bahkan sampai menyentuh angkat Rp100 juta. “Kalau SMP itu awal masuknya sekitar Rp80 jutaan. Kalau SMA Rp100 jutaan masuk sini,“
-
Mengapa biaya sekolah Sakti mahal? Bagi yang belum mengetahui, biaya pendidikan untuk tingkat SD di sini mencapai lebih dari Rp 500 juta. Tidak heran fasilitasnya sebaik ini!
-
Apa harapan orang tua untuk anak di sekolah? Motivasi yang diberikan oleh orang tua bukan hanya sekadar dorongan untuk mencapai prestasi tinggi, tetapi juga fondasi penting dalam membentuk sikap belajar dan karakter anak.
-
Bagaimana cara perempuan ini dapat biaya kuliah anaknya? “Anak saya juga kuliah di situ, di Jogja. Sekarang semester akhir, makanya saya ada di sini itu karena ya butuh biaya,“ ucap perempuan tersebut.
-
Apa saja biaya yang harus dikeluarkan saat ingin punya rumah? Namun, perlu diingat bahwa ada sejumlah pengeluaran yang perlu diperhatikan saat ingin memiliki rumah, selain biaya untuk membeli rumah itu sendiri.
Terdapat teori alokasi pendapatan yang disampaikan oleh sejumlah perencana keuangan. Namun, yang populer di masyarakat yaitu 50-30-20, yang artinya 50 persen pendapatan dialokasikan untuk kebutuhan pokok seperti transportasi, makan, kebutuhan rumah tangga.
Kemudian, 30 persen untuk kebutuhan gaya hidup, dan 20 persen diisi untuk tabungan atau investasi.
Jika merujuk porsi tersebut, maka setidaknya pendapatan minimal per bulan bagi orang tua yang akan menyekolahkan anak di Rosenberg yaitu Rp2 miliar, dengan rincian Rp1 miliar untuk kebutuhan pokok, Rp600 juta untuk gaya hidup, Rp400 juta untuk tabungan pendidikan hingga investasi.
Sekolah Didirikan Tahun 1889
Untuk diketahui, Institut Auf Dem Rosenberg berada di St. Gallen, Switzerland. Sekolah ini didirikan pada tahun 1889, oleh Ulrich Schmidt. Pada tahun 1930, sekolah dikelola oleh keluarga Gademann.
Sejak awal, tujuan didirikanya sekolah ini yaitu untuk meningkatkan sekaligus mengeksplorasi pendidikan dan potensi bakat yang tak tertandingi di setiap murid. Ini pula yang membuat calon murid sulit bergabung di Rosenberg. Bahkan, per tahun 2019, sekolah hanya memiliki murid sekitar 300 orang dari 48 negara.
Dalam situs resminya, dalam satu kelas hanya diisi maksimal 8 orang dengan rasio antara guru dengan murid yaitu 1:2. Yang artinya, setiap 1 orang guru mengampu 2 murid. Rasio ini sengaja didesain agar misi dalam setiap pelajaran di setiap kelas dapat tercapai dengan optimal.
Ketatnya untuk masuk ke Rosenberg, selaras dengan tingginya biaya sekolah. Per tahun, setiap murid dibebankan biaya sebesar CHF 150.000 atau setara Rp2.477.534.652 dengan rincian sebagai berikut;
1. Biaya dasar sebesar CHF 93.000 per tahun ajaran akademik, sudah termasuk biaya kuliah reguler, semua makanan sekolah reguler, kursus co-kurikuler dan atletik, serta panduan IDP sekolah yang inovatif.
2. Biaya individual CHF 57.000 yang berdasarkan pada preferensi akademik individu, pilihan gaya hidup dan kesejahteraan serta pengeluaran individu.
Fasilitas
Fasilitas yang disediakan Rosenberg pun sangat premium. Para murid yang mengenyam pendidikan di sana mendapatkan makanan setara hotel bintang 5, murid dapat beraktivitas di ski resort, kamar tinggal private dengan fasilitas mewah. Sekolah juga menyediakan 23 hektar area untuk dijadikan sekitar 13 lapangan.
Berbeda dengan sekolah lain, Rosenberg sangat menjunjung privasi alumni. Sehingga sangat sulit mencari daftar siapa saja yang pernah menempuh pendidikan di sekolah paling mahal sejagad.
Namun, dikabarkan anak dari Konglomerat Indonesia pernah mengenyam pendidikan di sekolah asrama Rosenberg pada tahun 2000. Meski kabar ini belum pernah terkonfirmasi.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasutri ini selalu mengingat pesan orang tuanya untuk tidak mengukur pekerjaan dengan uang yang didapat.
Baca SelengkapnyaSejak lulus sekolah, ia memang tidak mau bekerja menjadi seorang karyawan. Ia kini berhasil menekuni profesi berdagang dengan hasil jutaan rupiah dalam sehari.
Baca SelengkapnyaKurikulumnya meliputi pencopetan, penjambretan di tempat ramai, menghindari polisi, dan menahan pukulan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Uang pangkal Binus berkisar Rp78 juta. Selanjutnya, siswa atau siswi yang belajar di sana dibebankan biaya SPP sekitar Rp8 juta per bulan.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan pengusaha yang menyekolahkan anaknya dengan biaya ratusan juta.
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 persen dari gaji digunakan sebagai biaya pendidikan anak di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaOrang tua korban mengaku mengeluarkan Rp1,5 juta per bulan untuk menitipkan anak di Daycare Wensen School Indonesia.
Baca SelengkapnyaDemi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaAliran dana diduga tertuju pada oknum guru di sekolah tersebut.
Baca Selengkapnya