Sinergi BUMN bangun Kilang Balikpapan tingkatkan nilai tambah
Merdeka.com - Langkah PT Pertamina (Persero) yang menunjuk PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) untuk menggarap pekerjaan penyiapan area pembangunan proyek revitalisasi (refinery development master plan/RDMP) refinery unit V Balikpapan di Kalimantan Timur dan pembangunan jetty konstruksi baru akan berdampak positif bagi kepentingan nasional.
"Kerja sama Pertamina dengan Wika merupakan sinergi antar BUMN yang secara nilai tambah potensinya bagus. Meski bukan bisnis utamanya di kilang, saya yakin pasti bisa ditangani Wika," ujar Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro di Jakarta, Kamis (8/12).
Menurut Komaidi, Wika harus menunjukkan kinerja yang baik dalam proyek kilang Balikpapan sehingga diharapkan bisa dilanjutkan untuk proyek RDMP lainnya. Selain Kilang Balikpapan, Pertamina juga akan merevitalisasi tiga kilang lainnya, yakni Kilang Cilacap, Jawa Tengah, Kilang Dumai di Riau, dan Kilang Balongan di Indramayu, Jawa Barat.
-
Mengapa Pertamina membangun kilang baru di Balikpapan? Keberhasilan proyek RDMP Balikpapan akan menaikkan kapasitas produksi Kilang Balikpapan sebesar 100 ribu barrel per hari, yang artinya kapasitas produksi Kilang Balikpapan menjadi 360 ribu barrel per hari dari kapasitas awal 260 ribu barrel hari.
-
Dimana proyek kilang baru Pertamina berada? Pertamina saat ini sedang fokus menyelesaikan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, dimana proyek tersebut memasuki milestone baru yaitu program Turn Around (TA) Revamp yang ditargetkan selesai di awal Mei 2024.
-
Kenapa Pertamina melakukan revitalisasi kilang? Tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produk kilang tetapi juga memproduksi produk green energy seperti petrokimia, gas dan turunannya.
-
Dimana Pertamina akan berpartisipasi? PT Pertamina (Persero) menyiapkan 9 (sembilan) potensi kerjasama dan kolaborasi sebagai upaya langkah konkrit dalam membangun infrastruktur hijau di ajang flagship event ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) yang akan berlangsung di Jakarta pada 5 - 6 September 2023.
-
Kenapa Pertamina berpartisipasi? Pertamina akan berperan aktif dalam flagship event ASEAN Summit 2023. Hal ini merupakan Upaya bersama Kementerian BUMN dan BUMN mendukung AIPF sebagai pilar episentrum pertumbuhan ekonomi di ASEAN melalui kolaborasi dengan mitra global.
-
Siapa yang dibantu Pertamina? 'Bantuan ini akan segera kami salurkan kepada Tim Manggala Agni yang saat ini menjadi garda terdepan dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan,' ujar Kepala Seksi Wilayah III Sumatera Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan Lahan Wilayah Sumatera, Candra Irfansyah.
Untuk revitalisasi Kilang Cilacap, Dumai dan Balongan, Pertamina akan menggandeng Saudi Aramco. Sementara, untuk Kilang Balikpapan, Pertamina menggarapnya sendiri tanpa bermitra dengan perusahaan lain.
Sekretaris Perusahaan Wika Suradi, mengatakan Wika ditetapkan sebagai pemenang lelang pekerjaan penyiapan area pembangunan proyek RDMP revinery unit V Balikpapan dan pembangunan jetty konstruksi baru berdasarkan evaluasi administrasi, teknis, harga, kualifikasi dan verifikasi yang dilakukan Pertamina sesuai surat bernomor 025/LPJ/RDMP-RP/2016 pada 1 November 2016. Nilai proyek yang diperoleh Wika sebesar Rp 552,45 miliar.
"Kami mengharapkan agar proyek ini dapat dilaksanakan dengan tepat waktu, tepat kualitas, tepat mutu dan nol kecelakaan untuk mendukung pembangunan secara fisik proyek RDMP RU V Balikpapan," kata Suradi.
Menurut Suradi, Wika meyakini best effort dan kerja sama yang baik dari semua pihak akan berdampak pada hasil yang kelak akan diperoleh. Setelah kesepakatan Pertamina dengan Wika, tahap pembangunan infrastruktur kilang ditargetkan akan dimulai pada akhir Juli 2017 dan rampung akhir September 2019.
Kilang Balikpapan saat ini memiliki kapastias 260.000 barel per hari (bph). Dengan adanya revitalisasi kapasitas kilang akan meningkat sebesar 100.000 bph menjadi 360.000 bph.
Menurut Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Rachmad Hardadi, selain kapasitas, kompleksitas kilang Balikpapan juga akan meningkat. Saat rampung kilang Balikpapan akan mampu mengolah bahan bakar minyak (BBM) dengan research octane number (RON) di atas 92 dan mampu memproduksi BBM dengan standar kualitas euro 5.
"Produk utamanya nanti bisa produksi gasoline RON 92 ke atas. Pada akhirnya ada standar bisa mengolah bahan bakar dengan standar euro 5 di tahap kedua. Untuk tahap pertama masih euro 2," jelas Rachmad.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat kunjungan ke proyek RDMP Balikpapan.
Baca SelengkapnyaProyek RDMP Balikpapan merupakan proyek strategis nasional yang paling kompleks serta nilai investasi terbesar yang dikelola Pertamina saat ini
Baca SelengkapnyaKetersediaan infrastruktur untuk mendukung pengoperasian kilang Balikpapan merupakan prioritas karena pentingnya fungsi dari kilang Balikpapan.
Baca SelengkapnyaMasuknya Pertamina menjadi bukti negara hadir untuk menjamin ketahanan energi nasional.
Baca SelengkapnyaProyek strategis ini mencakup pembangunan jaringan pipa Bahan Bakar Minyak (BBM) baru sepanjang 120 kilometer.
Baca SelengkapnyaPertamina terus berinvestasi dengan melakukan kegiatan pengeboran sumur-sumur baru.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga berkomitmen untuk menjadi solusi energi dan mitra dekarbonisasi utama bagi industri hulu migas.
Baca SelengkapnyaProyek ini diharapkan dapat mendukung inisiatif pemerintah dalam meningkatkan industri hilir.
Baca SelengkapnyaKantor ini yang menjadi kantor pusat Pertamina ada di kawasan Gambir, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaPipa baja yang diproduksi oleh PT Krakatau Pipe Industries dengan bahan baku baja hot rolled coil (HRC) dari Krakatau Steel.
Baca SelengkapnyaBahlil tidak mempermasalahkan apakah BUMN atau swasta yang mengelola, selama itu masih perusahaan nasional .
Baca SelengkapnyaKerja sama juga bisa dilakukan dengan perguruan tinggi atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Baca Selengkapnya