Sri Mulyani: Indonesia Butuh Rp3.461 Triliun Tangani Perubahan Iklim Hingga 2030
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani menyebut bahwa Indonesia membutuhkan anggaran sebesar Rp3.461 triliun untuk mengatasi perubahan iklim. Anggaran tersebut untuk penanganan perubahan iklim hingga 2030.
"Angka itu adalah luar biasa dan ini tidak mungkin dilakukan hanya dengan APBN," kata Sri Mulyani, Jakarta, Kamis (26/8).
Dengan adanya kebutuhan anggaran itu, pemerintah akan terus merumuskan kebijakan yang mampu untuk menarik lebih banyak investasi. Di antaranya untuk membangun sektor utama penentu perubahan iklim yakni kehutanan, energi dan transportasi, limbah, pertanian, serta industri.
-
Apa yang Kemenko Perekonomian dorong untuk industri hijau? Dalam pengembangan industri hijau di Indonesia, pemerintah mendorong berbagai program seperti pemanfaatan EBTKE, penerapan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, dan lain sebagainya.
-
Kenapa Kemnaker ingin meningkatkan peran industri dalam SIPK? 'Saat ini Indonesia dalam tahap pengembangan SIPK dan dalam upaya meningkatkan partisipasi industri untuk memanfaatkannya, ' ujar Ida Fauziyah.
-
Mengapa Menko Perekonomian mendorong pengembangan infrastruktur? Pengembangan infrastruktur yang signifikan akan terus dilanjutkan sebagaimana dijelaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna mewujudkan visi strategis 100 tahun Indonesia.
-
Mengapa Pertamina fokus pada kelestarian lingkungan? Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan rencana strategis baru. Pertamina mencoba mengadopsi transisi energi secara bertahap. Di satu sisi, Pertamina menjaga ketahanan energi melalui penguatan bisnis minyak dan gas. Di sisi lain, juga meningkatkan pengembangan bisnis rendah karbon untuk memenuhi target net zero emission pada 2060.
-
Bagaimana mencapai tujuan pembangunan berwawasan lingkungan? Pembangunan berwawasan lingkungan juga dipahami sebagai upaya pembangunan yang dapat memeuhi kebutuhan masyarakat tanpa merusak lingkungan dan mengorbankan kehidupan generasi yang akan datang.
-
Bagaimana Kementerian LHK memperkuat hutan karbon? Langkah ini juga upaya menurunkan gas rumah kaca hingga 30 persen sesuai dengan progam Aspirasi Keberlanjutan Astra 2030.
Dengan adanya Omnibus Law Cipta Kerja yang mengubah iklim investasi, tentunya akan banyak memberikan dampak positif bagi Indonesia. Sebab, akan lebih banyak investasi dan teknologi di bidang pembangunan berkelanjutan.
"Apakah itu proyek hijau maupun berbagai proyek baik untuk mitigasi maupun adaptasi. Sehingga langkah-langkah ini akan bisa terus memenuhi komitmen Indonesia secara kredibel," kata Sri Mulyani.
Pemerintah juga hingga kini masih memberikan berbagai instrumen fiskal kita seperti tax holiday, tax allowance, dan fasilitas Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Di mana fasilitas ini banyak yang berhubungan dengan proyek hijau.
Adapun di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terdapat budget tagging untuk perubahan iklim sebesar 4,1 persen setiap tahunnya sejak 2016 hingga 2020.
Beberapa pemerintah daerah sejak 2019 juga sudah mulai menandai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk membantu komitmen Indonesia untuk mengatasi perubahan iklim tersebut.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Indonesia terus menciptakan berbagai instrumen keuangan untuk mendukung transisi energi.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengkalkulasi kebutuhan anggaran untuk transisi energi ramah lingkungan tersebut melampaui nilai APBN 2024.
Baca SelengkapnyaKekayaan alam di merupakan modal besar bagi Indonesia untuk menjadi pusat energi hijau.
Baca SelengkapnyaIndonesia Sustainability Forum (ISF) 2023 resmi dimulai hari ini, Kamis (7/9).
Baca SelengkapnyaPemerintah menargetkan net zero emission (NZE) atau emisi nol bersih pada tahun 2060 mendatang.
Baca SelengkapnyaBelanja untuk penanganan iklim setara 3,5 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Baca SelengkapnyaSri Mulyani bilang, kehilangan 10 persen PDB akan memberikan konsekuensi yang tidak hanya mempengaruhi ekonomi.
Baca SelengkapnyaTingginya target investasi tersebut untuk mendorong ekonomi Indonesia di tahun-tahun mendatang di atas 5 persen.
Baca SelengkapnyaTanpa pendanaan dari negara maju, upaya mitigasi perubahan iklim oleh negara berkembang, termasuk Indonesia akan mengalami hambatan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengakui, saat ini, masih terdapat kesenjangan infrastruktur di antara wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia memiliki potensi penyimpanan emisi karbon hingga 600 giga ton melalui Carbon Capture and Storage (CCS).
Baca SelengkapnyaPemerintah terus mendorong program transisi energi di Indonesia.
Baca Selengkapnya