Survei: 70 Persen Masyarakat Ingin Bukber di Luar Rumah
Merdeka.com - Survei Continuum Data Indonesia melaporkan perbincangan terkait tradisi buka puasa bersama (bukber) di jagat maya meningkat pesat di awal Ramadan 2021. Yakni mencapai lima kali lipat.
"Ini menunjukkan antusiasme masyarakat dalam melakukan tradisi buka puasa bersama atau bukber itu cukup tinggi," kata Big Data Analyst Continuum Data Indonesia, Muhammad Azzam dalam acara Diskusi Online Indef bertajuk Ekonomi Ramadan 2021, Lesu atau Bergairah? Analisis Perilaku Konsumen Melalui Pendekatan Big Data, Senin (3/5).
Selain itu, Survei juga mencatat sebanyak 70 persen masyarakat menginginkan kegiatan bukber dilakukan di luar rumah. Tertinggi di masjid yang mencapai 23,4 persen. Selanjutnya restoran sebanyak 19,2 persen, hotel 5,6 persen, sekolah 3,0 persen. Lalu, tongkrongan 2,9 persen, mal 2,4 persen, dan lainnya 9,6 persen.
-
Apa yang sedang tren untuk berbuka puasa? Es untuk Buka Puasa, Berikut ini Ide Resep Minuman Segar untuk Buka Puasa Merdeka.com merangkum informasi tentang es untuk buka puasa dan ide resep minuman segar untuk buka puasa yang mudah dibuat.
-
Tren apa yang sedang naik daun di Ramadan ini? Setiap tahunnya deretan artis yang kebanjiran job selama bulan Ramadan mengalami pergeseran. Meski begitu biasanya artis-artis ini berangkat dari latar belakang komedian.
-
Apa yang meningkat di Pasar Tanah Abang menjelang Ramadan? Menjelang Ramadan, aktivitas jual beli di Pasar Tanah Abang mulai mengalami peningkatan.
-
Tren apa yang viral di Ramadan 2024? Ada banyak kejadian viral terjadi selama bulan Ramadan. Beberapa di antaranya bahkan cukup unik dan mencuri perhatian. Kejadian yang dirangkum oleh Merdeka berikut ini bahkan tidak hanya dilakukan oleh orang muslim, namun juga non muslim. Rasa toleransi antar umat beragama pun akhirnya begitu terasa di Ramadan tahun ini.
-
Apa tren penting dalam pemasaran Ramadan? Tren penting termasuk penggunaan Generative AI, personalisasi pengalaman, dan peningkatan konten yang disesuaikan. Pemasar harus memanfaatkan tren ini untuk mencapai kesuksesan.
-
Siapa saja yang merasakan keunikan tradisi Ramadan di Indonesia? Sejumlah mahasiswa asing yang tengah belajar di Universitas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat, mengaku menikmati momen Ramadan tahun ini.
"Jadi, hanya berkisar 30 persen masyarakat yang menginginkan untuk bukber di rumah," paparnya.
Azzam menjelaskan, tingginya antusias masyarakat untuk melakukan bukber tersebut lantaran mayoritas masyarakat menilai saat ini penularan Covid-19 dianggap mulai melandai. Sehingga, dinilai cukup aman untuk melakukan kegiatan bukber di luar rumah.
"Mengingat pada tahun lalu saat Ramadan (2020) kita di hadapkan dalam kondisi PSBB. Di mana restoran tidak boleh buka untuk melakukan bukber ini," ungkapnya.
Selain itu, saat ini, sejumlah kepala daerah di Indonesia telah memebrikan lampu hijau bagi masyarakat untuk melakukan bukber di bulan Ramadan. Tentunya dengan menerapkan protokol secara ketat untuk meminimalkan penularan virus corona jenis baru tersebut.
"Seperti Gubernur Jakarta Anies Baswedan juga memperbolehkan bukber di restoran. Asalkan mengikuti protokol kesehatan," ucap dia menekankan.
Sebagai informasi, periode pengambilan data survei tersebut dilakukan pada 1 April hingga 25 April 2021. Pendekatan digunakan melalui big data secara real time mencakup 1,204,102 pembicaraan di media sosial dari 934,671 akun media sosial.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini berdasarkan hasil survei Telkomsel Enterprise terhadap warga Indonesia jelang Lebaran.
Baca SelengkapnyaEuphoria pasar ramadan nyatanya tak dirasakan oleh warga pribumi saja. Ternyata, takjil kini sudah merambah skala internasional.
Baca SelengkapnyaMenjelang Ramadan, aktivitas jual beli di Pasar Tanah Abang mulai mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaMenjelang bulan Ramadan 2024 ini, penting bagi pemasar dan pengiklan untuk memahami pasar di Indonesia secara tepat.
Baca SelengkapnyaLatif pun telah menyiapkan personelnya untuk mulai memantau pergerakan mobilitas para pemudik sejak siang ini.
Baca SelengkapnyaSejak pukul 16.00 WIB, warga hilir mudik memadati 'pasar' yang hanya tersedia selama bulan Ramadan.
Baca Selengkapnyabagi konsumen Indonesia, belanja menjelang Idulfitri merupakan puncak musim belanja.
Baca SelengkapnyaBukan hanya satu atau dua jenis makanan saja, akan tetapi setiap rumah menyajikan hampir puluhan jenis takjil.
Baca SelengkapnyaRamadan kali ini banyak dari konsumen yang begitu cermat. Mereka menginginkan mencoba brand baru.
Baca SelengkapnyaRiset itu menunjukkan bahwa belanja offline tetap menjadi pilihan yang melengkapi pengalaman belanja konsumen dan bahkan terus bertumbuh setelah pandemi.
Baca SelengkapnyaPembayaran zakat dan donasi itu baru dari sisi satu platform saja. Belum lagi jika ditotalkan seluruh tempat.
Baca SelengkapnyaMasih banyak masyarakat yang lebih senang belanja offline dibanding belanja online.
Baca Selengkapnya