Survei Ungkap Pemilik Mobil Listrik Kecewa soal Sistem Pengisian Daya, Tak Semudah Isi BBM di SPBU
Pertama, perbedaan spesifikasi teknologi antar generasi mobil listrik.
Survei tersebut juga mencatat sejumlah faktor terkait keluhan akan repotnya mengisi daya mobil listrik. Pertama, perbedaan spesifikasi teknologi antar generasi mobil listrik.
Survei Ungkap Pemilik Mobil Listrik Kecewa soal Sistem Pengisian Daya, Tak Semudah Isi BBM di SPBU
Survei Ungkap Pemilik Mobil Listrik Kecewa soal Sistem Pengisian Daya, Tak Semudah Isi BBM di SPBU
Mobil listrik atau electric vehicle (EV) tengah menjadi tren di berbagai belahan dunia. Mobil ini dinilai mempunyai tampilan body yang lebih stylish hingga ramah lingkungan.
Namun, sejumlah pemilik mobil listrik mengeluhkan akan repotnya mengisi daya kendaraan. Di mana, proses pengisian daya yang dilakukan masih tak semudah pengisian bahan bakar minyak (BBM).
Lantas mengapa pengisian daya mobil EV masih menyusahkan?
Melansir dari laman CNN, survei yang dilakukan oleh J.D. Power menunjukkan bahwa pemilik kendaraan listrik sebenarnya masih kurang puas dengan sistem pengisian daya saat ini. Meskipun, semakin banyak pengisi daya kendaraan listrik yang tersedia.
"Mereka masih berada pada posisi yang sangat rendah dan itu dibandingkan dengan beberapa industri yang tingkat kepuasannya rendah, seperti penyedia telekomunikasi dan kabel," kata Brent Gruber, Direktur Pelaksana Pengalaman Kendaraan Listrik di J.D. Power.
Survei tersebut juga mencatat sejumlah faktor terkait keluhan akan repotnya mengisi daya mobil listrik. Pertama, perbedaan spesifikasi teknologi antar generasi mobil listrik.
Bagi generasi mobil listrik pertama, desain sistem pengisi daya memang tidak kompatibel. Hal ini ni berpengaruh pada kecepatan dalam proses pengisian daya.
"Perbedaan lainnya muncul seiring dengan teknologinya dan mungkin akan selalu seperti ini," ungkap survei tersebut.
Beruntung, seiring pengembangan teknologi permasalahan dalam pengisian daya mobil listrik tersebut mulai terpecahkan melalui teknologi CSS. Meskipun, masih tidak sesingkat mengisi BBM.
"Untungnya, sebagian besar produsen mobil non-Tesla memiliki jenis port pengisian daya lebih cepat yang disebut Sistem Pengisian Gabungan atau CCS," bunyi laporan keluhan konsumen itu.
merdeka.com
Survei yang dilakukan oleh J.D. Power juga menunjukkan bahwa masih kurangnya pengisi daya mobil listrik menjadi keluhan terbesar. Bahkan, di Amerika Serikat (AS) hanya terdapat 144.000 titik pengisi daya kendaraan listrik menurut Departemen Energi. Sekitar 42.000 di antaranya berada di California.