Tanah Sitaan Korupsi BLBI Bakal Dibangun Proyek 3 Juta Rumah, Maruarar Sirait: Kita Lihat Tanggal Mainnya
Menurutnya, tanah eks BLBI bisa digunakan untuk membangun perumahan, utamanya untuk mendukung program 3 Juta rumah.

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait mengatakan dirinya bersama Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Rionald Silaban akan meninjau eks tanah BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia) di Bekasi pada Sabtu (22/2).
Menurutnya, tanah eks BLBI bisa digunakan untuk membangun perumahan, utamanya untuk mendukung program 3 Juta rumah.
"Hari Sabtu, saya akan lihat eks BLBI dengan Pak Rio (Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Rionald Silaban) ada sekian hektare di Bekasi," kata Menteri PKP saat ditemui di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (21/2).
Kata Menteri yang akrab disapa Ara ini, tanah tersebut dalam kondisi yang tidak terpakai, atau dalam istilah teknis disebut sebagai 'idle'.
"Kita lihat tanah Bekasi eks BLBI, kita sudah lihat itu bagian yang idle. Idle artinya sudah siap," ujarnya.
Dia dengan tegas mengungkapkan bahwa meskipun ada sebagian pihak yang pesimis terhadap potensi tanah eks BLBI untuk dikembangkan, cia tetap optimis.
"Kalau ada yang berpendapat tidak optimis, nggak apa-apa. Saya mendukungnya Prabowo. Saya anak buahnya Prabowo. Prabowonya optimis, saya optimis," tegasnya.
Dia menjelaskan bahwa meski beberapa pihak meragukan proyek tersebut, hal itu bukanlah halangan. Dengan optimis, Menteri Ara yakin tanah tersebut dapat digunakan sebagai lahan permukiman yang bermanfaat bagi masyarakat.
"Kalau ada yang gak optimis, ya nggak apa-apa. Jangan dipaksain dong orang yang optimis dan pesimis, ya kan? Kalau ada yang mau pesimis, saya nggak bisa paksa. Tapi saya optimis, bisa. Kita lihat ya tanggal mainnya," ujarnya.
Pemerintah Bakal Terbitkan SBN untuk 3 Juta Rumah
Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia akan menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) sebagai salah satu upaya Pemerintah untuk meningkatkan dukungan terhadap program 3 juta rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Menteri Ara mengatakan angka SBN yang akan diterbitkan masih dalam tahap perhitungan, namun dipastikan jumlahnya akan sangat besar.
Langkah ini menunjukkan komitmen Bank Indonesia (BI) yang turut berperan besar dalam mendukung sektor perumahan.
"Kami sepakat, tadi kami belum menyampaikan angkanya (SBN) dulu, sesudah kita mengkonsidasikan kesemua pihak, supaya semua aturannya, tapi saya bisa pastikan jumlanya besar. Ini menunjukkan bahwa, tadi saya katakan, dukungan BI yang sangat besar untuk sektor perumahan," kata Menteri Ara dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (20/2).
Ara mengaku akhir-akhir ini sering melakukan pertemuan dengan Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo guna membahas tindaklanjut program 3 juta rumah agar bisa segera terlaksana.
Kata Menteri Ara, dalam pertemuan rapat sore ini, Kamis (20/2), meskipun belum menyampaikan angka secara rinci SBN-nya, ia memastikan bahwa dukungan Kementerian Keuangan dan BI terhadap sektor perumahan akan sangat besar dan memiliki dampak yang signifikan.
Menteri Ara, menekankan bahwa hasil dari pertemuan tersebut akan segera dilaporkan kepada Presiden Prabowo untuk mendapatkan arahan lebih lanjut.
"Ini menunjukkan bahwa, tadi saya katakan, dukungan BI yang sangat besar untuk sektor perumahan. Dan ini suatu langkah terobosan, nanti pada waktunya tentu kita akan ada rapat di DPR, dan juga kepada pihak-pihak yang perlu kami laporkan," ujarnya.