Tangani Darurat Pangan, Kementan Kebut Optimasi Lahan
Kegiatan ini merupakan yang pertama di wilayah Kalimantan dan sekaligus di Indonesia pada lahan seluas 106 ha di Desa Buntoi.
Kegiatan ini merupakan yang pertama di wilayah Kalimantan dan sekaligus di Indonesia pada lahan seluas 106 ha di Desa Buntoi.
-
Bagaimana cara Kementan menyelesaikan masalah pangan? Ini yang kita takutkan, dimana ancaman kekeringan, ada el nino yang tadinya tanam tiba-tiba berhenti sehingga kami berikan pupuk subsidi secara lebih. Maka itu saya katakan food estate sangat strategis untuk anak cucu kita 50 sampai 100 tahun yang akan datang. Ini visioner karena penduduk kita bertambah,' jelasnya.
-
Bagaimana Kementan mengoptimalkan potensi pertanian? Kenapa? Karena Indonesia bisa mengoptimalkan potensi tersebut,' ujar Amran dalam rapat koordinasi Akselerasi Peningkatan Luas Tanam dan Produksi Padi dan Jagung dengan Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten se-Indonesia, Senin (30/10).
-
Bagaimana Kementan mengoptimalkan lahan kering? 'Optimasi lahan kering untuk pertanian dapat dikembangkan dalam upaya peningkatan produksi pertanian serta indeks pertanaman melalui perbaikan infrastruktur lahan dan air,' jelas Ali Jamil.
-
Mengapa Kementan menjaga ketahanan pangan? Kita harus menjaga ketahanan pangan karena bila terjadi krisis pangan akan melompat menjadi krisis politik,' ungkap Amran.
-
Apa tujuan utama Kementan dalam menangani potensi krisis pangan? Krisis pangan harus terus diwaspadai, mengingat produksi beras di tahun 2022 hanya sekitar 31,54 juta ton. Kondisi ini diprediksi cenderung stagnan di tahun 2023 karena adanya iklim ekstrem El-Nino. Hal ini menjadikan peningkatan produksi pangan khususnya padi dan jagung menjadi upaya - upaya yang wajib untuk dilakukan.
-
Bagaimana Kementan bantu daerah kering parah? Berikutnya, kata Mentan, pemerintah juga terus melakukan intervensi terhadap zona merah atau wilayah kering parah agar segera memompa sumber air yang masih tersedia.
Tangani Darurat Pangan, Kementan Kebut Optimasi Lahan
Kementerian Pertanian (Kementan) sigap lakukan akselerasi penanganan darurat pangan dengan beberapa program dan kegiatan, salah satunya melakukan program Optimasi Lahan (OPLA).
Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan bersama Wakil Gubernur Kalteng dan Kelompok Tani Sidomulyo II secara simbolis melakukan kick off pelaksanaan konstruksi optimasi lahan rawa. Kick off ini merupakan yang pertama di wilayah Kalimantan dan sekaligus di Indonesia pada lahan seluas 106 ha di Desa Buntoi, Kecamatan Kahayan Hilir Kabupaten Pulang Pisau.
Saat melakukan Kick Off Kegiatan Konstruksi Upsus Optimasi Lahan Rawa di Desa Buntoi, Kec. Kahayan Hilir Kab. Pulang Pisau, Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan Andi Nur Alam Syah mengatakan, sesuai arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, Direktorat Jenderal Perkebunan bertanggungjawab Optimasi Lahan untuk Provinsi Kalimantan Tengah, salah satu Provinsi dari 11 Provinsi yang memiliki potensi Optimasi lahan sebesar 81.070 ha, dan memiliki Survei Investigasi dan Desain (SID) seluas 3.509 ha.
"Direktorat Jenderal Perkebunan diberi tugas oleh Mentan untuk menyelesaikan setidaknya 81.088 ha lahan yang harus kita optimasi. Kita akan dorong program SID dengan penambahan SDM, 10 eskavator, dan membuka akses jalan ke Pulpis dan Kapuas.
Untuk Target OPLA 2024 Pulang Pisau seluas 21,453 Ha. Survei investigasi (SI) seluas 7000 ha selesai, lanjut kita desain," jelas Andi Nur, Sabtu (16/3).
Andi Nur menambahkan, kegiatan ini dilakukan guna memperkuat ketahanan pangan nasional dengan menambah dan meningkatkan luas lahan, indeks panen, dan produktivitas padi.
Tidak hanya itu diharapkan meningkatkan infrastruktur lahan pertanian rawa melalui pembangunan/rehabilitasi infrastruktur tata lahan dan tata air untuk peningkatan Indeks Pertanaman (IP) atau peningkatan produktivitas, sesuai arahan Menteri Pertanian.
"Dengan adanya program Optimasi Lahan Rawa ini diharapkan agar pengaturan air dan normalisasi saluran dapat dilaksanakan sesuai dengan hasil SID sehingga dapat meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) juga produksi dan produktivitas padi," tambah Andi Nur.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Edy Pratowo juga mengatakan, Kabupaten Pulang Pisau ini jadi proyek yang harus segera dilakukan.
"Kita sudah rencanakan 106 hektar dalam 4 hari ini selesai. Nanti malam saya dengan Pak Dirjen beserta pihak dinas terkait akan diskusikan lebih lanjut. Arahan Pak Gubernur juga untuk kita fokuskan di lahan 81.088 ha se Kalteng itu untuk kedepannya meningkatkan produktivitas padi. Dan disini, di Kecamatan Kahayan Hilir merupakan salah satu daerah pendukung Swasembada/Lumbung Pangan Pangan, terkhusus daerah Kapuas dan Pulang Pisau," jelas Edy.