Tantangan Industri Perasuransian di Tahun 2025 untuk Mempercepat Transformasi Bisnis
Tahun 2025 menjadi awal dari rencana jangka panjang lima tahun ke depan, di mana perusahaan akan fokus pada perbaikan proses bisnis.

Tahun 2025 menjadi tahun yang krusial bagi industri asuransi, salah satunya Indonesia Re dalam mempercepat transformasi bisnis. Direktur Utama Indonesa Re, Benny Waworuntu, menegaskan bahwa perusahaan harus mampu bergerak lebih cepat dan adaptif dalam menghadapi perubahan industri.
"Sebagai pemimpin di industri reasuransi Indonesia, tantangan utama adalah menemukan benchmark yang relevan untuk memastikan strategi yang diterapkan tetap applicable dan efektif dalam mendorong pertumbuhan bisnis," ujar Benny dalam acara Indonesia Re Kickstart 2025 dengan tema “Igniting Growth, a New Era of Possibilities!” di Jakarta, dikutip Jumat (28/2).
Di sisi lain, Direktur Pengembangan dan Teknologi Informasi, Beatrix Santi Anugrah, menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan.
Tahun 2025 menjadi awal dari rencana jangka panjang lima tahun ke depan, di mana perusahaan akan fokus pada perbaikan proses bisnis, peningkatan interaksi dengan ceding companies, serta menciptakan sistem reporting yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Sementara itu, Direktur Teknik Operasi, Delil Khairat, menggarisbawahi pentingnya peningkatan kemampuan underwriting dan pengelolaan ketidakpastian dengan pendekatan yang lebih ilmiah. Salah satu strategi yang akan diterapkan adalah penguatan pricing tools guna memastikan bahwa bisnis yang berjalan lebih terkontrol.
Aspek Keuangan
Pada aspek keuangan, Direktur Keuangan dan Aktuaria Maria Elvida Rita Dewi menyoroti pentingnya pengelolaan aset dan investasi yang selaras dengan kewajiban perusahaan.
Tantangan yang dihadapi tidak hanya dari internal, seperti membangun kolaborasi aktif antar- direktorat, tetapi juga dari faktor eksternal yang dapat berdampak pada keberlanjutan bisnis dan persepsi publik terhadap stabilitas finansial Indonesia Re.
Direktur Manajemen Risiko, Kepatuhan, SDM, dan Corporate Secretary, Robbi Yanuar Walid, menekankan perlunya mempertahankan tata kelola dan kepatuhan Perusahaan sesuai dengan tuntutan regulasi. Robbi juga menegaskan pentingnya kolaborasi untuk mencapai target perusahaan.
"Keterlibatan seluruh insan Indonesia Re menjadi faktor kunci dalam memastikan kesuksesan perusahaan, dengan mengedepankan budaya belajar, inovasi, serta kolaborasi lintas fungsi."
Hal tersebut sejalan dengan yang disampaikan oleh James Gwee, motivator terkemuka yang turut hadir pada kegiatan ini, yang memberikan inspirasi kepada seluruh insan Indonesia Re untuk lebih optimis dan siap menghadapi tantangan di tahun mendatang.