Tekan Emisi Karbon, Pupuk Kaltim Bakal Fokus Kembangkan Green Amonia
Merdeka.com - PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) menjalankan serangkaian program untuk menekan emisi karbon di Tanah Air. Salah satunya melalui penerapan ESG secara komprehensif yang telah direalisasikan melalui berbagai program, di antaranya adalah pengembangan green ammonia, pembangunan pabrik soda ash, community forest, dan pemanfaatan sumber-sumber energi terbarukan.
Direktur Utama PKT, Rahmad Pribadi mengatakan, konsistensi dari penerapan ESG yang komprehensif ini juga telah terbukti dengan keberhasilan perusahaan dalam menduduki peringkat pertama dunia pada kategori Agrochemical berdasarkan standar ESG Risk Rating dari Sustainalytics.
Beberapa usaha penurunan emisi karbon pun sudah diterapkan di PKT, seperti penggunaan PLTS, dan peralihan operasional dari konvensional ke motor dan mobil listrik.
-
Bagaimana Pertamina menurunkan emisi karbon? Langkah tersebut menurut Nicke, sudah sesuai dari aspek lingkungan karena dapat menurunkan karbon emisi dan juga dapat menurunkan impor gasoline.
-
Pertamina tekan emisi dengan cara apa? Upaya yang dilakukan untuk pencegahan efek rumah kaca atau GHG antara lain; pemanfaatan biofuel untuk kapal-kapal PIS di mana 50% kapal yang dioperasikan sudah memanfaatkan Bio Fuel, pengoperasian kapal-kapal berteknologi dual fuel seperti Very Large Gas Carrier (VLGC) yang lebih ramah lingkungan, instalasi peralatan energy saving device di kapal-kapal, pemasangan solar panel, efisiensi operasional, serta upaya lainnya yang sesuai dan memenuhi sertifikasi Energy Efficiency Existing Ship Index (EEXI) dan Carbon Intensity Indicator (CII).
-
Bagaimana Pertamina mengurangi emisi gas rumah kaca? Inovasi dan program transisi energi tersebut membawa Pertamina berhasil mengurangi emisi gas rumah kaca 31 persen sejak tahun 2010 hingga 2022.
-
Apa strategi Pertamina untuk mengurangi emisi? Pada diskusi bertema 'Ocean High Level Panel: Embodiment of Blue Economy Through a Sustainable Use of Coastal and Marine Resources to Save the Ocean Environment' di Paviliun Indonesia - COP 28, Yoki menjelaskan empat strategi dalam mengurangi emisi. Pertama, desain kapal ramah lingkungan. Saat ini PIS memiliki 19 kapal ramah lingkungan dan tiga kapal yang memenuhi standar emisi International Maritime Organization (IMO) tier tiga.
-
Apa yang dilakukan Pemprov Kaltim untuk mendukung kebijakan energi terbarukan? Dia kemudian meminta Perusda dapat mengoptimalkan peran, serta melakukan langkah-langkah nyata mendukung kebijakan pemerintah pusat.
-
Bagaimana Pertamina kurangi emisi kapal? Strategi kedua adalah peremajaan armada sesuai ketentuan The International Convention for the Prevention of Pollution from Ships (MARPOL) dan Peraturan Menteri Perhubungan No. 29 Tahun 2014 tentang Penghentian Operasi Kapal Lambung.
"Ke depannya PKT juga akan berfokus pada pengembangan inovasi dan teknologi untuk mengeksplorasi penggunaan energi yang terbarukan, termasuk green ammonia," kata Rahmad di Jakarta, Rabu (28/6).
Dia menegaskan, inovasi yang dikembangkan oleh PKT bertujuan mendukung target pemerintah untuk mengurangi emisi karbon yang capaian komitmennya tertuang dalam Nationally Determined Contribution (NDC) sebesar 31,89 persen di tahun 2030 serta target lainnya, yaitu Net Zero Emission di 2060.
"PKT sendiri pun berkomitmen untuk berkontribusi pada lingkungan hidup dalam upaya dekarbonisasi dengan mencapai target penurunan emisi sebanyak 32 persen," katanya.
Inisiatif yang dijalankan oleh PKT ini selaras dengan hadirnya ajang penghargaan Transparansi Emisi Korporasi 2023 atas upaya perusahaan dalam mengurangi emisi karbon dalam setiap proses lini bisnis perusahaan.
Dalam ajang yang diselenggarakan oleh B-Universe yang bekerja sama dengan Bumi Global Karbon Foundation (BGK Foundation) pada Selasa, 27 Juni 2023 tersebut, PKT diganjar dua penghargaan Transparansi Penurunan Emisi Korporasi Kategori Green Elite serta penghargaan Transparansi Perhitungan Emisi Korporasi Kategori Platinum Plus.
Rahmad Pribadi menyambut positif apresiasi yang diberikan kepada PKT ini dengan senantiasa terus berkomitmen untuk melaksanakan berbagai program penurunan emisi yang berkelanjutan demi mewujudkan lingkungan yang lebih baik.
"Bagi PKT, ESG bukan sekadar kepatuhan melainkan cara hidup. Kami memulai perencanaan dengan orientasi ESG dan mengukur hasil kinerja kami juga dengan ESG. PKT sebagai produsen pupuk urea terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara juga berkomitmen menjadi pioneer dalam Transformasi Hijau Industri Petrokimia," katanya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain berbagai upaya reinvention business dalam tubuh Pupuk Kaltim, pihaknya juga terus melakukan kolaborasi dengan berbagai stakeholders.
Baca SelengkapnyaBerbagai inisiatif telah diterapkan untuk mewujudkan transformasi hijau industri.
Baca SelengkapnyaPetrokimia Gresik juga akan membangun pabrik soda ash, yang merupakan pabrik soda ash pertama di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenghargaan ini sebagai wujud komitmen Pupuk Kaltim dalam menerapkan
Baca SelengkapnyaSalah satu langkah tersebut terlihat dari program PKT BISA, yang mengedepankan aspek lingkungan dan sustainability untuk optimalisasi produktivitas pertanian.
Baca SelengkapnyaUpaya hilirisasi industri petrokimia dan pemanfaatan emisi karbon juga dilakukan melalui pengembangan pabrik soda ash.
Baca SelengkapnyaSelain itu, Pupuk Kaltim berkomitmen untuk selalu memperhatikan proses bisnis sesuai dengan aspek tata kelola lingkungan secara berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaSalah satu program yang dikembangkan Pupuk Kaltim dalam menyasar seluruh aspek tersebut yakni Undergoing Rapid Environmental Action (UREA).
Baca SelengkapnyaBlue ammonia yang dihasilkan dari proses tersebut dapat digunakan untuk bahan baku pupuk seperti Urea dan NPK untuk mendukung produktivitas pertanian.
Baca SelengkapnyaPabrik Tertua Milik Pupuk Kaltim Beroperasi Sejak Tahun 1984, Kini Diperbaharui untuk Efisiensi Energi
Baca SelengkapnyaSeluruh program tersebut menjadi kesinambungan komitmen Pupuk Kaltim terhadap terhadap lingkungan dan pemberdayaan masyarakat yang mencakup 17 indikator SDGs.
Baca SelengkapnyaImplementasi SNI bukan hanya menjadi standar dalam operasional, tetapi telah menjadi budaya yang mendorong perusahaan untuk terus unggul.
Baca Selengkapnya