Temui Bos Pertamina dan PLN, Jokowi Sentil Impor Minyak yang Terlalu Besar
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengutarakan transisi dari energi fosil menuju energi hijau sedang terjadi. Hal tersebut disampaikannya saat memberikan pengarahan kepada komisaris dan direksi PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero) di Istana Kepresidenan.
"Itu tidak bisa tawar menawar, itu tugas saudara-saudara untuk mencari teknologi yang paling murah yang mana, tugasnya ke situ, ini adalah kerja cepet-cepetan. Karena siapa yang bisa mengambil peran secepatnya itu yang akan mendapatkan keuntungan," kata Presiden Jokowi video yang baru diunggah dalam saluran Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu (20/11).
Presiden Jokowi menuturkan saat ini suplai energi masih didominasi batu bara 67 persen, minyak 15 persen dan gas 8 persen. Sebab itu, mantan Wali Kota Solo tersebut meminta agar energi tersebut bisa dialihkan dengan menggunakan listrik seperti untuk mobil dan kompor.
-
Siapa pemimpin Pertamina dalam transisi energi? 'Sepanjang tahun 2023, Pertamina melakukan berbagai inovasi bisnis dan meningkatkan produksi migas dalam negeri serta berkiprah ke luar negeri, sebagai upaya kami untuk menambah produksi migas bagi Indonesia, menumbuhkan ekosistem energi transisi serta mengembangkan partnership dengan berbagai mitra bisnis yang kredibel.' 'Hal ini dilakukan untuk memperkuat peran Pertamina di Indonesia dan memperkuat eksposure sebagai perusahaan energi global,' jelas Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.
-
Siapa yang memimpin transisi energi di Pertamina? Pertamina sebagai pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s).
-
Bagaimana Pertamina melakukan transisi energi? Untuk itu, Pertamina Group melakukan berbagai inisiatif penurunan emisi, serta membuka diri untuk kolaborasi global bersama seluruh pihak guna mencapai target.
-
Bagaimana Pertamina mendukung transisi energi? Pertamina sebagai pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
-
Apa target Pertamina dalam transisi energi? 'Kita dapat meningkatkan program bioenergi, biodiesel, biogasoil, bahan bakar penerbangan berkelanjutan dengan Sustainable Aviation Fuel (SAF), dan juga penyeimbangan karbon seperti solusi berbasis alami dan CCUS (carbon capture, utilisation, and storage),' tambahnya.
-
Bagaimana Jokowi menilai transisi kepemimpinan? Dia mencontohkan, untuk RAPBN 2025, Prabowo sudah melakukan pertemuan beberapa kali dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani. 'Hampir setiap minggu, hampir setiap hari bertemu untuk mempersiapkan. Artinya apa? Transisi kepemimpinan ini akan berjalan dengan lancar, insyaallah mulus, sehingga setelah dilantik, Presiden dan seluruh Kabinet langsung bisa bekerja dengan cepat melaksanakan program-program yang ada, tanpa ada jeda,' ucap Jokowi.
"Karena di PLN over supply, artinya supply dari PLN terserap, impor minyak di Pertamina menjadi turun," ungkapnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan tujuan besar dari semua itu yaitu neraca pembayaran. Dia mengakui berpuluh-puluh tahun Indonesia belum bisa menyelesaikan masalah tersebut.
"Karena problemnya impor minyak kita terlalu besar sekali dan itu mempengaruhi kurs dolar kita, karena setiap bulan Pertamina harus menyediakan, harus beli dolar di pasar dalam jumlah yang tidak kecil, besar sekali," jelasnya.
Sebab itu, Presiden Jokowi ingin mendorong adanya mobil dan kompor listrik. Sehingga dia meminta agar PLN dan Pertamina bisa mencari jalan keluar agar transisi tersebut bisa dilakukan.
"Sebab itu kita ingin mendorong yang namanya mobil listrik dan kompor listrik. Karena problemnya di situ ada, itu tugas bapak ibu sekalian untuk tahapannya seperti apa, mana yang perlu tahun depan, mana yang perlu tahun depannya lagi," pungkasnya.
Tekan Impor Minyak, Pertamina Bangun Kilang Hijau
Dalam mendukung penggunaan energi hijau, Pertamina akan mengalihfungsikan kilang-kilang minyak. Berbagai kilang tersebut akan menjadi kilang hijau (green refinery) yang mengelola bio massa dari kelapa sawit.
"Kita akan melakukan konversi dari kilang yang ada menjadi green refinery yang sifatnya menghasilkan bio massa dari kelapa sawit," kata Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati di Jakarta, Rabu (14/7).
Sebagaimana diketahui, Indonesia menjadi salah satu penghasil sawit ternama di dunia. "Kita bangun beberapa lokasi lain, nanti kita optimalkan sawit yang ada di Indonesia," kata dia.
Maka dari itu, menurutnya, sawit bisa menjadi salah satu energi pokok yang bisa digunakan untuk subtitusi energi dan transportasi. Pada 2025 direncanakan akan terkonversi 6-100 KTPA kilang biasa menjadi kilang hijau. Pembangunan kilang ini akan dilakukan di beberapa lokasi.
Selain itu, Pertamina juga akan meningkatkan kapasitas pembangkit bio energi pada 2026. Terdiri dari biogas 153 MW, bio blending gasoil & gasoline, biocrude dan ethanol 1.000 KTPA on stream pada 2025.
Realiasasi tersebut diperkirakan akan membantu Indonesia untuk tidak lagi mengimpor minyak. Meskipun saat ini kontribusi penggunaanya baru mencapai 25 persen.
"Dari itu semua, pemerintah pada 2030 ini sudah tidak ada impor gasolin," kata dia.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mitigasi perubahan iklim melalui transisi energi tak akan bisa tercapai jika negara dunia didorong dalam konteks ekonomi.
Baca SelengkapnyaIndonesia tengah menanti pencairan dana JETP senilai USD 20 miliar untuk mendorong program transisi energi.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut Indonesia telah berhasil menurunkan emisi sebesar 91,5 juta ton
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, pendanaan kepada negara berkembang seharusnya bersifat membangun.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan perubahan iklim menjadi masalah pemerintah di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaPresiden Republik Indonesia, Joko Widodo mengunjungi booth PT PLN (Persero) dalam rangkaian World Hydropower Congress (WHC) 2023 di Nusa Dua Bali.
Baca SelengkapnyaPresiden mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi besar di sektor energi hijau, yaitu sekitar lebih dari 3.600 gigawatt (GW).
Baca SelengkapnyaKomitmen ini, lanjut Jokowi, diwujudkan melalui pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) yang lebih ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaSaid juga menyinggung mengenai konversi program minyak tanah ke LPG yang mengakibatkan kebutuhan impor LPG Indonesia terus meningkat.
Baca SelengkapnyaJokowi beberkan kesuksesan kebijakannya di bidang energi seperti ambil alih Freepot hingga bangun smelter di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengakui adanya tekanan dari sektor energi khususnya tambang
Baca SelengkapnyaPrabowo bakal melanjutkan untuk hilirisasi sektor lain seperti pertanian, perkebunan, hingga kelautan.
Baca Selengkapnya