Transformasi Bisnis, PLN Genjot Sumber Energi Listrik dari Pembangkit EBT
Merdeka.com - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) terus melakukan transformasi bisnis dengan meningkatkan penggunaan energi ramah lingkungan. Salah satu bagian dalam transformasi PLN, yaitu Green, dengan menyiapkan sumber energi listrik dari pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT) untuk industri dengan skema Renewable Energy Based Industry Development (REBID).
Diantaranya adalah perluasan implementasi co-firing Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), peningkatan program konversi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) menjadi Pembangkit Listrik Tenaga (PLT) Biomassa, dan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung dengan memanfaatkan bendungan yang sudah ada untuk membangkitkan listrik.
"Untuk tumbuh kita harus inovatif dengan proses dan cara produksi yang baru. Di mana perusahaan yang survive adalah yang harus tumbuh mengikuti perkembangan zaman. Seperti beralih dari sumber berbasis fosil menuju yang terbarukan," ujar Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini, dalam Webinar, Rabu (12/8).
-
Apa saja yang PLN lakukan untuk transisi energi? Dalam 2 tahun terakhir, PLN telah menjalankan berbagai upaya transisi energi. Di antaranya adalah membatalkan rencana pembangunan 13,3 Gigawatt (GW) pembangkit batubara, mengganti 1,1 GW pembangkit batubara dengan EBT, serta menetapkan 51,6% penambahan pembangkit berbasis EBT.
-
Kenapa PLN penting dalam transisi energi? PLN memegang peranan penting dalam menjalankan agenda transisi energi. Pembangunan pembangkit EBT yang makin digenjot, penguatan jaringan distribusi dan transmisi serta langkah dekarbonisasi merupakan serangkaian proyek transisi energi yang membutuhkan keterlibatan banyak pihak,“ imbuh Darmawan.
-
Bagaimana PLN membangun Green Enabling Supergrid? 'Karena adanya ketidaksesuaian antara lokasi energi terbarukan yang tersebar di Sumatera dan Kalimantan, serta jauh dari pusat demand yang berada di Jawa, maka kita rancang skenario Green Enabling Supergrid. Sehingga, potensi EBT yang tadinya tidak bisa kita manfaatkan, ke depan menjadi termanfaatkan.
-
Di mana PLN terus berinovasi? Selain menyediakan listrik berkeadilan bagi masyarakat Indonesia, PLN juga terus menciptakan inovasi-inovasi bisnis bagi masyarakat, seperti: aplikasi PLN Mobile, Stasiun Pangisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), Home Charging, program Electrifying Agriculture (EA), Electrifying Marine serta Captive Power Acquisition.
-
Kenapa PLN kolaborasi untuk transisi energi? Kolaborasi dalam transisi energi adalah kunci penting menyeimbangkan trilema energi, yaitu security, affordability, dan sustainability.
-
Bagaimana PLN melakukan transformasi digital? 'Lewat transformasi digital, PLN mengubah proses bisnis menjadi lebih ringkas, sederhana dan transparan. Terdapat 13 transformasi digital yang telah dilakukan PLN secara end to end dari hulu hingga ke hilir,' tegas Darmawan.
Zulkifli menjelaskan untuk implementasi EBT Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang telah dikerjakan, ialah proses Co-firing dilakukan dengan mencampurkan olahan sebesar 5 persen dari total kebutuhan bahan bakar. Seperti PLTU Paiton berkapasitas 2x400 MW menggunakan olahan serbuk kayu. Sementara PLTU Ketapang berkapasitas 2x10 MW dan PLTU Tembilahan berkapasitas 2x7 MW menggunakan olahan cangkang sawit.
Sedangkan, untuk konversi dari PLTD ke PLT Biomassa. PLN telah menghitung total ada 1,3 Gigawatt PLTD yang dapat dikonversi menjadi PLT Biomassa.
Selanjutnya
Untuk pembangunan pembangkit listrik PLTS, PLN melalui anak perusahaannya PT PJB telah melakukan MoU atas rencana pembangunan PLTS terapung sebesar 200 MWp yang akan dibangun di Cirata. Ke depan, BUMN kelistrikan ini berupaya untuk mengembangkan PLTS ke sejumlah bendungan yang di berbagai daerah Indonesia.
"Keuntungan PLTS terapung adalah hemat biaya, karena kita tidak perlu melakukan pembebasan tanah. Karena PLTS terapung berada dia atas air dengan lebih besar dibandingkan PLTS yang dipasang didarat karena temperature air lebih rendah," ujarnya.
Lebih jauh, Zulkifli menyebut perseroan juga tengah menyiapkan pembangunan infrastruktur Stasiun Pengisian Kendaraan Listirik Umum (SPKLU) untuk mendukung peningkatkan jumlah kendaraan listrik. Menyusul berbagai riset menyatakan bahwa kendaraan berbasis listrik ini lebih ramah lingkungan dibandingkan kendaraan berbasis fosil.
"Kendaraan listrik ini minim polusi udara juga tidak bising, karena menghasilkan suara relatif kecil. Jadi, nanti kita prediksi kendaraan listrik akan lebih populer jika banyak SPKLU yang dibangun," jelasnya.
Oleh karena itu, pengembangan EBT bukan semata untuk memenuhi target pemerintah. Tetapi juga sebagai tanggung jawab PLN untuk perbaikan lingkungan bagi generasi mendatang.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah kembali mengkaji skema power wheeling dalam RUU EBET.
Baca SelengkapnyaDalam skema transisi energi itu, PLN pun memiliki perhatian pada sisi hilir alias pola konsumsi energi.
Baca SelengkapnyaPerusahaan berkomitmen memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap pencapaian target energi berkelanjutan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaStrategi PLN IP mendukung target Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060.
Baca SelengkapnyaRebranding tersebut berbasis pada masa depan yang fokus terhadap NZE, sehingga pengembangan EBT sangat di kedepankan.
Baca SelengkapnyaStrategi PLN untuk mencapai net zero emission 2060, terbagi menjadi beberapa tahap.
Baca SelengkapnyaPLN tengah fokus dalam pengurangan penyediaan listrik yang dihasilkan dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Baca SelengkapnyaMenteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan diperlukan inovasi energi baru terbarukan, pengembangan teknologi ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Sumber Energi Listrik Jadi Andalan untuk Penuhi Kebutuhan 35 Tahun ke Depan
Baca SelengkapnyaDalam perjalanannya, subholding generation company terbesar se-Asia Tenggara ini, terus mengakselerasi pemenuhan energi hijau menuju net zero emission.
Baca SelengkapnyaPenghargaan ini diraih berkat kepemimpinan Darmawan membawa PLN bertransformasi menjadi perusahaan hijau dan adaptif dalam menghadapi perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaAIPF bertujuan untuk menghubungkan sektor swasta dan publik di kawasan ASEAN dan Indo-Pasifik untuk kerja sama yang lebih kuat.
Baca Selengkapnya