Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tren Beli Barang Mewah bagi Warga Korsel Meningkat, Sampai Rela Irit Makan

Tren Beli Barang Mewah bagi Warga Korsel Meningkat, Sampai Rela Irit Makan Korea Selatan. ©2015 Merdeka.com/shutterstock/Sean Pavone

Merdeka.com - Industri hiburan Korea Selatan terus mendominasi di seluruh dunia. Di satu sisi, kondisi ini juga membentuk gaya hidup masyarakat setempat untuk tetap "outstanding" dengan pengeluaran untuk makan sehemat mungkin.

Berdasarkan hasil penelitian terbaru dari Bank Investasi dan Jasa Keuangan multinasional Amerika Serikat, Morgan Stanley menunjukan bahwa warga Korea Selatan merupakan konsumen terbesar untuk barang mewah per kapita. Bahkan, melampaui pasar di China dan bahkan AS.

Hasil penelitian yang dikutip oleh The Korea Times, itu juga menunjukan bahwa total pengeluaran barang mewah pribadi oleh warga negara Korea Selatan meningkat 24 persen menjadi 21,8 triliun Won Korea atau setara USD16,8 miliar pada tahun 2022.

"Ini sekitar 400.000 won atau USD325 per orang," demikian penjelasan yang dikutip pada Selasa (25/4).

Pada artikel The Korea Times juga mengulas bahwa pembelian barang-barang mewah sudah dianggap sebagai pelestarian kelas menengah, milenial dan Gen Z, atau biasa disebut "Generasi MZ".

Baru-baru ini bahkan muncul generasi MZ sebagai demografi konsumen terkemuka yang memimpin ledakan pasar barang-barang mewah.

"Saya membeli tas mewah pertama saya di usia 20-an ketika saya mendapatkan gaji pertama saya. Saya memutuskan akan ada saat-saat ketika saya membutuhkan tas yang bagus setelah memulai karir saya. Saya telah secara teratur membeli tas mewah, baik yang mahal maupun yang sedang, sekali atau dua kali setahun sejak itu," kata Jang, seorang pekerja kantor berusia 32 tahun yang berbasis di Seoul kepada The Korea Times.

"Aku tahu itu mahal dibandingkan dengan gajiku, tapi itu memberiku kepercayaan diri. Aku menganggapnya sebagai hadiah untuk diriku sendiri setelah bekerja keras siang dan malam," tambah Jang.

Seorang profesor di Seoul National University, Kwak Geum Joo menjelaskan kondisi ini sebagai kultur antar generasi. Di mana, satu generasi membangun kebiasaan menabung agar mampu bertahan di situasi sulit ekonomi, sementara generasi yang lebih muda justru menghabiskan uang mereka sebagai bentuk "penghargaan diri".

"Mereka (generasi MZ) berpikir kalau (membeli barang mewah) sebagai investasi. Mereka rela membeli barang mewah untuk kepuasan dan kesenangan mereka," ujar Kwak.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Divisi Keuangan dan Ekonomi Korea Selatan pada Juli 2022, lebih dari 60 persen orang Korea percaya bahwa "cukup penting" atau "sangat penting" untuk terlihat kaya.

"Menampilkan kekayaan juga dapat diterima, dan terkadang dianjurkan dalam masyarakat Korea."

Tren tingginya pemakaian barang mewah oleh masyarakat Korea juga selaras dengan tren pembelian dosirak, kotak bekal khas Korea yang umum dijual di minimarket. Stasiun SBS sempat menayangkan terdapat warga Korea dengan pakaian mewah justru membeli dosirak seharga 4.000 Korea Won.

Muncul juga istilah 'jjantekeu' yang merupakan gabungan dari jjandolie atau orang pelit dan jaetekeu atau investasi. Penggunaan istilah ini sebagai gambaran orang yang sangat menghemat di kehidupan sehari-hari dan uangnya dimanfaatkan untuk investasi.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Korsel Jadi Konsumen Terbesar Barang Mewah, Lampaui China dan AS
Korsel Jadi Konsumen Terbesar Barang Mewah, Lampaui China dan AS

Merek barang mewah yang laris diperdagangkan di Korea Selatan sepanjang periode Januari-September, yakni Chanel.

Baca Selengkapnya
Survei: Warga Korea Tetap Foya-Foya Meski Keuangan Cekak
Survei: Warga Korea Tetap Foya-Foya Meski Keuangan Cekak

Konsumen terus terlibat dalam berfoya-foya untuk kenyamanan emosional dan menghilangkan stres.

Baca Selengkapnya
Banyak Artis Korea Jadi Brand Ambassador Merek Produk Mewah, Ternyata Ini Alasannya
Banyak Artis Korea Jadi Brand Ambassador Merek Produk Mewah, Ternyata Ini Alasannya

Merek dagang biasanya menunjuk brand ambassador untuk memasarkan produknya.

Baca Selengkapnya
Mengenal Istilah Petconomy, Tren Masyarakat Habiskan Uang Setara UMR Jakarta untuk Hewan Peliharaan
Mengenal Istilah Petconomy, Tren Masyarakat Habiskan Uang Setara UMR Jakarta untuk Hewan Peliharaan

Jumlah uang yang dikeluarkan biasanya sebagai jasa profesional untuk merawat hewan peliharaan mereka tiga kali seminggu.

Baca Selengkapnya
Bukti Anak Muda Makin Enggan Kredit Rumah
Bukti Anak Muda Makin Enggan Kredit Rumah

Mayoritas warga China hanya punya tabungan di bawah Rp400 juta.

Baca Selengkapnya
Kaum Ekonomi Kelas Menengah, Jangan Lakukan Ini Jika Ingin Kaya
Kaum Ekonomi Kelas Menengah, Jangan Lakukan Ini Jika Ingin Kaya

Menghabiskan uang demi penampilan akan menjadi kehancuran terbesar.

Baca Selengkapnya
Penjualan Stroller buat Anjing Meningkat Pesat di Korea
Penjualan Stroller buat Anjing Meningkat Pesat di Korea

Sebanyak 97 persen negara-negara maju mengalami tingkat kelahiran yang sangat rendah.

Baca Selengkapnya
Tak Hanya Kelompok Miskin, Masyarakat Kelas Menengah Sangat Butuh Bantuan Pemerintah
Tak Hanya Kelompok Miskin, Masyarakat Kelas Menengah Sangat Butuh Bantuan Pemerintah

Berdasarkan data yang dihimpun oleh BPS, jumlah kelas menengah dan menuju kelas menengah mencakup 66,35 persen dari total penduduk Indonesia.

Baca Selengkapnya
Deretan Drama Korea yang Telan Biaya Produksi Termahal, Bisa Sampai Rp689,20 Miliar
Deretan Drama Korea yang Telan Biaya Produksi Termahal, Bisa Sampai Rp689,20 Miliar

Popularitas yang kian meningkat mendukung rumah produksi di Korea Selatan berlomba menghasilkan karya terbaiknya.

Baca Selengkapnya
Ada Fenomena ‘Makan Tabungan’ di Masyarakat, Ini Penjelasan dan Faktor Penyebabnya
Ada Fenomena ‘Makan Tabungan’ di Masyarakat, Ini Penjelasan dan Faktor Penyebabnya

Tekanan yang dihadapi masyarakat kelas menengah juga tercermin dari indikator penduduk berdasarkan golongan pendapatan.

Baca Selengkapnya
Warning Buat Gen Z & Milenial Diprediksi Makin Miskin Dibanding Generasi Sebelumnya Gara-Gara Jebakan 'Doom Spending'
Warning Buat Gen Z & Milenial Diprediksi Makin Miskin Dibanding Generasi Sebelumnya Gara-Gara Jebakan 'Doom Spending'

Generasi milenial dan Gen Z diprediksi justru bisa semakin miskin daripada generasi sebelumnya. Ini alasannya.

Baca Selengkapnya
Ini Alasan Kuat Korea Selatan Bisa Keluar dari Middle-Income Trap
Ini Alasan Kuat Korea Selatan Bisa Keluar dari Middle-Income Trap

Fokus pemerintah Korea terarah dan memiliki langkah-langkah yang berurutan.

Baca Selengkapnya