Wapres Gibran Puji Dedi Mulyadi: Sangat Berani Tertibkan Bangunan Tak Sesuai Regulasi
Hal itu dikemukakan Gibran dalam acara buka bersama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.

Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka menekankan pentingnya program hilirisasi di masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Namun, dia tidak ingin setiap pelaku mengesampingkan faktor alam dan lingkungan guna mencapai target hilirisasi.
Hal itu dikemukakan Gibran dalam acara buka bersama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, yang juga dihadiri oleh beberapa jajaran menteri di Jakarta International Convention Center (JICC), Jakarta, Jumat (14/3).
Dalam konteks ini, Gibran memaparkan sejumlah kasus bencana alam semisal banjir di beberapa wilayah, imbas kerusakan lingkungan. Oleh karenanya, dia memohon kepada para pengusaha untuk mencari titik keseimbangan dalam tiap kegiatan bisnisnya.
"Kita genjot hilirisasi, tapi juga harus wajib menjaga lingkungan. Kita genjot produksi pertanian, tapi juga harus menjaga keseimbangan alam," pinta Gibran.
Gibran lantas mengapresiasi sejumlah kepala daerah yang aktif menjaga lingkungan. Apresiasi khusus juga diberikannya kepada Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat yang viral dengan aksi bongkar-bongkar di kawasan Puncak.
"Terutama kemarin yang paling viral adalah Gubernur Jawa Barat yang sudah sangat berani melakukan gebrakan untuk menertibkan beberapa bangunan-bangunan yang tidak sesuai regulasi," ungkapnya.
Dorong Program Hilirisasi
Menurut dia, dirinya dan Presiden Prabowo Subianto tidak pernah bosan untuk membahas program hilirisasi. Sebab, itu jadi kunci untuk mendorong ekonomi Indonesia ke tahap lebih tinggi.
"Dengan hilirisasi kita bisa membuka lapangan pekerjaan. Dengan hilirisasi kita bisa keluar dari middle income trap. Dengan hilirisasi kita juga bisa meningkatkan nilai tambah di dalam negeri," bebernya.
Namun kembali, dia mengingatkan hilirisasi wajib dilakukan dengan turut mempertimbangkan dampak lingkungan. Pasalnya, dia menyebut bencana semisal kekeringan, banjir, hingga kenaikan air laut sudah ada di depan mata.
"Karena sekali lagi, dampak dari perubahan iklim ini sudah ada di depan mata. Ini tentunya dalam pelaksanaannya kita harus mengedepankan aspek sosial, aspek lingkungan, dan juga aspek keberlanjutannya," pinta Gibran.
Hilirisasi Tanpa Ngemis Investasi
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto bertekad untuk melanjutkan program hilirisasi yang diinisiasi oleh kepala negara sebelumnya, Joko Widodo (Jokowi). Ia memasang target, minimal ada sebanyak 15 proyek hilirisasi dengan nilai mencapai miliaran dolar Amerika Serikat.
"Program yang dicanangkan pak Jokowi, hilirisasi, kita akan teruskan, kita akan wujudkan. Kita akan mulai tahun ini. Tahun ini minimal 15 proyek, mega proyek yang (nilainya) miliar-miliar dolar," ujar Prabowo beberapa waktu lalu.
Prabowo mengatakan, Pemerintah RI membuka tangan kepada siapa saja yang berminat terlibat dalam program hilirisasi. Namun, ia menegaskan, seluruh proyek hilirisasi akan dimulai tanpa pemerintah perlu mengemis pemasukan investasi dari pihak asing.
"Kita mulai tanpa kita minta-minta investasi dari luar negeri. Kita akan wujudkan cita-cita Bung Karno, berdiri di atas kaki kita sendiri. Kita tidak akan minta-minta," tegas Prabowo.
"Ada yang datang dari luar, kita bilang, silakan. Anda mau masuk ke Indonesia, kami terbuka. Tapi kita tidak akan mengemis. Kita akan bangkit dengan kekuatan kita sendiri," seru dia.