Jembatan Merah, Halo-Halo Bandung, Juwita Malam, Rayuan Pulau Kelapa, adalah sejumlah karya bisa dikenang dari musikus tanah air, Ismail Marzuki. Tembang itu tak lekang ditelan masa. Bahkan selalu dilantunkan kembali oleh musikus lain hingga saat ini.
Meski begitu, nasib keturunan sang komponis berbanding terbalik. Istri Ismail Marzuki dan sang anak, Rachmi, terpaksa menjual sejumlah barang berharga buat biaya sekolah dan kehidupan saban hari.
Kini, Rachmi hidup sederhana di sebuah rumah kontrakan di daerah Depok, Jawa Barat. Saban hari dia menjajakan Es di depan salah satu sekolah dasar, tak jauh dari kediamannya.
Baca juga:
Cerita sedih anak semata wayang Ismail Marzuki
Anak Ismail Marzuki berjualan Es demi menyambung hidup
Putri Ismail Marzuki: Yang penting ada yang menghargai karya bapak