Profesi barberman atau tukang cukur yang digeluti Muhammad Fikri Nurahman terimbas pandemi Covid-19. Berawal saat Fikri, sapaan akrab Muhammad Fikri Nurahman, bekerja di sebuah barbershop di Depok, Jawa Barat. Kemudian barbershop tempat ia bekerja terpaksa ditutup sementara, karena imbauan PSBB di Depok pada Maret 2020.
Diduga, listrik mati lantaran token listrik di tempat pangkas tersebut habis.
Baca SelengkapnyaTukang cukur bernama Pak Edo ini menggantungkan hidup dari warga kampung yang ingin mencukur rambut.
Baca SelengkapnyaDari serpihan rambut, pria tukang cukur ini bisa buat gambar tokoh penting. Hasilnya keren banget!
Baca SelengkapnyaSesaat setelah pensiun dini dari bank, orang tuanya sempat khawatir karena dia belum bekerja lagi dan bisnis yang dijalankan belum jelas nasibnya
Baca SelengkapnyaMelalui kegiatan cukur gratis, Barberkah berupaya meningkatkan rasa percaya diri dan kesejahteraan warga kurang lewat rambut yang rapi dan terawat.
Baca SelengkapnyaModal dua tahun bekerja di Arab Saudi sebagai tukang besi, Nur Kholis membuka barbershop di kampung halamannya.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan Tim Prabu yang tiba-tiba mencari seorang pria bernama Hendra, endingnya semuanya jadi ganteng.
Baca SelengkapnyaSelama menjadi tukang cukur, ia tidak pernah memasang tarif. Ia bekerja dengan niat 'Lillahi ta'ala,'.
Baca SelengkapnyaUntuk tetap mempertahankan bisnisnya, Rifan melakukan berbagai inovasi produk makanan hingga bisnis oleh-oleh.
Baca SelengkapnyaTukang cukur rambut asal Indonesia mendunia karena kemampuannya menggambar dengan sisa rambut.
Baca SelengkapnyaJawaban bocah SD tentang rambutnya yang tak kunjung dicukur menarik simpati guru dan netizen.
Baca SelengkapnyaMomen jenderal polisi cukur rambut di Johor Bahru, Malaysia.
Baca Selengkapnya