Profil
Yusyus Kuswandana
Di awal karirnya sebagai seorang social enterpreneur, mungkin Yusyus Kuswandana tak menyangka jika dirinya akan berakhir dengan karir di Gedung DPR Tapi, justru aktivitasnya di bidang inilah yang akhirnya memboyongnya ke Senayan bersama perwakilan rakyat yang lain.
Sejak kecil, pria yang melejit ketenarannya setelah menjadi anggota DPR RI Komisi VI (Perdagangan, Perindustrian, Investasi, Koperasi, UKM, BUMN, Standarisasi Nasional) Fraksi Partai Demokrat periode 2009-2014 ini sudah terbiasa menjadi sosok yang mandiri. Etos kerja dan kemandirian yang didapatnya dari keluarga besar dan lingkungan sekitar inilah yang membawanya ke dunia enterpreneurship, yang dirasa cukup menantang daripada sekedar bekerja sebagai karyawan atau staf sebuah perusahaan.
Pekerjaannya di sebuah perusahaan yang didapat pria asal Bandung ini selepas kuliah dilepas dalam waktu singkat. Yus lebih tertarik untuk merintis usaha sendiri di bidang konsultan bisnis (business development). Pria Sunda ini menyebut bidang kerjanya sebagai social enterpreneurship, karena tak hanya keuntungan semata yang dikejarnya, tapi juga hubungan baik dengan masyarakat sekitar yang membutuhkan.
Kegemarannya di bidang olahraga, terutama golf dan silat, banyak mempengaruhi bisnis yang dikembangkannya. Tak hanya dua olahraga yang sangat digemarinya ini, pria yang dikenal ramah dan pandai bergaul ini juga getol menggeluti tembak-menembak dan terjun payung.
Olahraga juga mengenalkan alumni Fakultas Hukum Universitas Parahyangan, Bandung ini pada dunia organisasi. Jabatan Ketua Organisasi Pencak Silat Gagak Lumayung didudukinya, membawahi ribuan anggota yang tersebar di berbagai wilayah Jawa Barat.
Kecintaannya pada olahraga golf selama lebih dari seperempat abad juga membawa banyak keuntungan baginya. Tidak hanya lebih dari 60 piala dari berbagai pertandingan golf, pria yang sempat menekuni golf di Negeri Paman Sam ini juga berkesempatan memperdalam pengalaman berorganisasinya lewat golf.
Hobinya inilah yang membawa perubahan besar dalam hidup ayah tiga anak ini. Golf mengenalkannya pada berbagai kalangan, termasuk para elit politik, terutama Partai Demokrat. Hal inilah yang menariknya lebih dalam ke dunia politik bersama para politikus besar lainnya. Perkenalannya dengan dunia politik dimulai di tahun 2004, tepat ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono baru saja menjabat sebagai orang nomor satu di Indonesia tersebut.
Proses perkenalan memakan waktu relatif lama bagi Yus dan dunia politik. Genap dua tahun kemudian, di tahun 2006, pria yang berangkat ke Gedung DPR dari daerah pemilihan Jawa Barat IX dengan 56.940 suara ini mulai mengenal lebih dekat seluk beluk partai politik, khususnya Partai Demokrat.
Pengalaman dan ketertarikannya di bidang olahraga, khususnya golf membuat suami Devy Yulvirac ini menjabat sebagai Ketua Umum Demokrat Golf Club. Aktivitasya sebagai ketua umum salah satu cabang olahraga dalam partai ini membuatnya lebih mengenal elit-elit politik Demokrat maupun partai lain.
Setelah dua tahun mengawali 'kedekatan' dengan dunia politik, akhirnya wiraswastawan ini mulai tertarik untuk menggeluti politik secara serius. Di tahun 2008, Yus menjalani kampanye selama 10 bulan di berbagai wilayah Jawa Barat sebagai caleg DPR periode 2009-2014, termasuk Kabupaten Subang, Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten Sumedang, yang dikenal sebagai wilayah yang keras.
Namun keramahan dan kharisma yang dimiliki Ketua Umum Perguruan Silat Wiwaha Jabar dan Dewan Pembina Perkumpulan penggemar Pencak Silat Gagak Lumayung, Jabar ini mampu meluluhkan tiga wilayah tersebut, yang akhirnya menjadi pendukung utama dirinya melenggang ke Senayan.
Dengan niatan mewakili daerah asalnya, Jawa Barat, Yus berhasil lolos ke DPR dengan dukungan suara pribadi mencapai angka kurang lebih 60 ribu. Dewan Pengurus Harian KADIN Provinsi Jabar ini ditugaskan di Komisi VI (Perdagangan, Perindustrian, Investasi, Koperasi, UKM, BUMN, Standarisasi Nasional) Fraksi Partai Demokrat periode 2009-2014, yang diterimanya dengan lapang dada dan rendah hati sebagai tugas dari partai.
Setelah duduk di kursi wakil rakyat, pria yang sempat mendalami ilmu hukum selama mengenyam bangku kuliah ini lebih banyak mengkritisi masalah pengembangan ekonomi kerakyatan, seperti pemberdayaan UKMM dan koperasi.
Selain menjadi anggota Komisi IV yang bergerak di bidang usaha kecil dan menengah, wiraswastawan yang pernah merasakan keterpurukan krisis moneter 1998 ini juga didapuk sebagai Wakil Ketua Fraksi Demokrat MPR RI. Yus percaya, sukses tidak ditentukan dari seberapa kali kita jatuh, tapi seberapa berani kita bangkit lagi. Dan motto inilah yang terus mendampinginya menyampaikan aspirasi rakyat kecil terutama para pengusaha UKMM di Gedung DPR RI.
Riset dan analisis: Ellyana Mayasari