Kapal bermasalah, penumpang terlantar di pelabuhan Banda Aceh
Merdeka.com - Puluhan penumpang KMP Tanjong Burang terlantar di Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh, Senin (18/1). Hal ini lantaran kapal yang seharusnya mengangkut mereka, mengalami masalah teknis hingga tak bisa berlayar. Sebagian penumpang akhirnya memilih untuk menunggu KMP BRR yang dijadwalkan berangkat pukul 14.30 WIB.
Mulanya semua penumpang sudah berada di atas KMP Tanjong Burang. Satu jam berlalu dari jadwal berangkat, yaitu pukul 08.00 WIB, namun kapal tak kunjung meninggalkan pelabuhan.
Kemudian pada pukul 09.30 WIB penumpang diminta turun dan petugas memberitaukan ada gangguan teknis. Yaitu ada kerusakan pada baterai, sehingga mesin kapal tidak bisa dihidupkan.
-
Dimana kapal transit? Pukul 14.09, kapal feri tiba di Pelabuhan Tarebung, Pulau Sapudi. Di pulau ini, kapal akan transit selama satu jam.
-
Bagaimana ASDP mengantisipasi antrean kendaraan di Pelabuhan Gilimanuk? Selain itu, pihak ASDP juga telah melakukan penambahan buffer zone untuk mengantisipasi antrean kendaraan yang hendak menyeberang dan juga telah menyiapkan pengaturan geofencing terkait sistem penjualan tiket.
-
Siapa yang ramai naik kapal di Lebaran? Ramai Para Santri Pada musim lebaran, biasanya kapal Situbondo-Madura itu ramai pemudik. Mereka biasanya berasal dari kalangan para santri di Madura yang menempuh pendidikan di Jawa Timur.
-
Kenapa pedagang Banda berlabuh di Makian? Dalam rute perniagaan jalur rempah, pedagang asal Banda sering kali berlabuh di Makian untuk mendapatkan cengkeh untuk dibawa menuju Hitu atau Ambon.
-
Siapa yang kemungkinan menggunakan stasiun persinggahan? 'Kami mempunyai pemukiman Romawi yang bagus dan terletak di Ermin Street, jalan antara Roman Cirencester dan Gloucester,' jelas Thompson, dikutip dari BBC.'Kami pikir pemukiman kami digunakan untuk membantu orang-orang yang bepergian di sepanjang jalan dan mungkin ada hubungannya dengan kuda.'
-
Kenapa penting datangi pelabuhan lebih awal? Tiba di pelabuhan lebih awal untuk memastikan Anda memiliki waktu yang cukup untuk proses check-in dan boarding kapal. Hal ini juga membantu menghindari keterlambatan keberangkatan.
Lantas para penumpang turun, kecuali kendaraan roda dua dan empat masih tetap berada dalam kapal. Baru kemudian pada pukul 10.00 WIB penumpang diminta untuk naik kembali, karena gangguan teknis sudah diperbaiki.
"Saya dan beberapa rekan saya gak mau berangkat lagi, saya takut kalau sudah terjadi seperti ini," kata salah seorang penumpang, Ely Suriati (50) di Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh.
Pegawai di Bappeda Sabang ini mengaku kecewa dengan pelayanan manajemen kapal seperti ini. Seharusnya bila memang kapal rusak jangan dioperasikan, karena bisa berbahaya pada keselamatan penumpang.
Apa lagi, jelasnya, KMP Tanjong Burang menurut penilaiannya sudah tidak layak beroperasi lagi. Selain sudah tua, kapal ini juga sering mengalami kerusakan.
"Saya lebih mengutamakan keselamatan. Karena kapal itu memang sudah tidak layak lagi untuk beroperasi, tapi saya lihat pihak ASDP masih memaksakanya, ini bahaya," tukasnya.
Akibatnya ada puluhan penumpang mengurungkan niatnya berangkat dengan kapal tersebut. Penumpang lebih memilih menunggu KMP BRR yang sudah merapat ke pelabuhan pada pukul 11.00 WIB dan kembali berangkat pada pukul 14.30 WIB.
Hal senada juga disampaikan oleh penumpang lainnya, Melu yang lebih membatalkan berangkat dengan KMP Tanjung Burang. Melu bahkan mau merugi dengan membeli tiket lain untuk berangkat dengan KMP BRR.
"Saya lebih baik rugi dari pada mempertaruhkan keselamatan jiwa. Saya beli tiket lain untuk berangkat dengan KMP BRR," imbuhnya.
Sementara itu Kepala UPTD Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh Misdarianto membenarkan adanya kerusakan teknis pada KMP Tanjong Burang. Sehingga sempat tertunda keberangkatannya dan baru kemudian berangkat pada pukul 11.00 WIB.
"Benar ada kerusakan teknis pada beterai tadi. Setelah diperbaiki kapal bisa berangkat lagi," imbuhnya dalam ruang kerjanya.
Misdarianto mengaku bagi penumpang yang membatalkan keberangkatan dengan KMP Tanjung Burang, tiket tersebut masih bisa dipergunakan untuk keberangkatan menggunakan KMP BRR.
"Tiket masih bisa digunakan untuk naik KMP BRR untuk hari ini," tutupnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca SelengkapnyaPihak Lion Air tetap akan memberikan kompensasi kepada para penumpang atas kejadian gagal berangkat karena kendala teknis tersebut.
Baca SelengkapnyaSatu unit kapal pengangkut pengungsi etnis Rohingya dilaporkan tenggelam di perairan Aceh Barat, Rabu (20/3). Sebagian pengungsi masih terkatung-katung di laut.
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca SelengkapnyaKapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca SelengkapnyaPenumpang perahu penyeberangan adalah warga yang akan menyeberang dari Lanto menuju ke desa mereka usai menghadiri HUT Kabupaten Buton Tengah.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya kembali terdampar di wilayah Pidie, Aceh, Rabu (15/11). Sehari sebelumnya 196 orang yang terdampar, kali ini jumlahnya 146 orang.
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaMengantre berjam-jam untuk menaiki kapal penyeberangan menuju Sumatera membuat pemudik kelelahan, terutama anak-anak.
Baca SelengkapnyaPemakai jasa penyeberangan agar datang lebih awal secepat-cepatnya 4 jam sebelum waktu pemberangkatan agar bisa masuk ke pelabuhan.
Baca SelengkapnyaMeski menolak kedatangan pengungsi Rohingya, warga Aceh tetap memberikan bantuan berupa makanan dan minuman.
Baca Selengkapnya