Panglima TNI Sebut KST Manfaatkan Wanita dan Anak-Anak untuk Serbu Prajurit
Merdeka.com - Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menyebut Kelompok Separatis-Teroris (KST) Papua menggunakan wanita dan anak-anak sebagai "tameng" hidup untuk menyerbu 36 anggota TNI yang tengah berpatroli di kawasan Mugi-Mam, Nduga Papua Pegunungan.
Kondisi tersebut digambarkan oleh Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono usai meninjau Papua pada Selasa (18/4) ini. Menurut Panglima Yudo, cerita kejadian itu berawal saat 36 prajurit beroperasi mencari lokasi pilot yang tengah disandera oleh KST.
"Jadi, ceritanya bahwa kejadian tersebut berawal dari pasukan kita 36 prajurit kita yang beroperasi mencari terhadap informasi adanya lokasinya pilot. Selama ini saya sampaikan bahwa saya akan melakukan pencarian. Namun di dalam perjalanannya kami diadang dan kontak tembak dengan KST," katanya.
-
Siapa yang terlibat dalam misi ini? 'Apabila kita menemukan kehidupan sejauh ini dari Matahari, itu akan menunjukkan bahwa kehidupan dapat berasal dari tempat lain selain Bumi,' ujar Mark Fox-Powell, seorang mikrobiolog planet dari Open University.
-
Siapa yang memimpin pencarian? Tahsin Ceylan dari Universitas Van Yuzuncu Yil kemudian memimoin proyek pencarian untuk pertama kali.
-
Nama angkatan apa yang ada di konteks? Nama angkatan dan filosofinya ini tidak hanya sekadar sebutan. Melainkan juga bisa mencerminkan karakter angkatan.
-
Siapa saja yang terlibat dalam misi? Dilansir dari Indonesia.go.id, misi berisiko tinggi itu tak hanya melibatkan para prajurit Indonesia, namun juga prajurit dari delapan negara lain yaitu Mesir, Uni Emirat Arab, Belanda, Jerman, Belgia, Inggris, dan Prancis yang dipimpin oleh para prajurit dari Yordania.
-
Bagaimana pasukan RPKAD mencari para Jenderal? Pasukan elite baret Merah dikerahkan untuk merebut sejumlah sasaran penting yang dikuasai Gerakan 30 September.Setelah itu mereka mencari jenazah para jenderal yang hilang.
-
Dimana pasukan Pasopati bertugas? Mengutip dari beberapa sumber, pasukan Pasopati 1 dan 2 terdiri dari prajurit Yonif 132 BD dan di BKO di bawah Yonif 330 Kostrad yang pada saat itu beroperasi di Kedai Kemuning, Aceh Timur.
Saat itu terjadi kontak tembak, KST disebut memanfaatkan masyarakat yang terdiri dari wanita dan anak-anak sebagai tameng dan turut menyerbu pasukannya.
"Dalam kontak tembak itu mereka memanfaatkan masyarakat dan anak-anak. Kemudian dari masyarakat, khususnya ibu-ibu dan anak-anak menyerbu dengan pasukan kita," tegasnya.
Akibat kondisi yang demikian, pasukannya saat itu dibuat bingung dan memilih bertahan di tempat tersebut. Para prajurit itu disebutnya ragu membalas tembakan KST lantaran masyarakat setempat dijadikan tameng. Alhasil, satu prajurit atas nama Pratu Miftahul Arifin jatuh ke jurang sedalam 15 meter dan ditolong.
Pada saat melakukan pertolongan itu lah, pasukannya dikepung dari berbagai penjuru dan ditembaki dari berbagai posisi. Para prajuritnya pun, memilih bertahan dari serangan KST.
"Dan saat pertolongan itu dilaksanakan penembakan oleh KST dan posisi kita bertahan. Namun karena dari segala sisi, mereka bersama masyarakat, istilahnya dikeroyok ramai-ramai. Sehingga pasukan kita seperti itu, dan sampai saat ini sudah lima personel kena tembak dan tadi sudah dievakuasi ke Timika," katanya.
Kelima prajurit korban luka tembak itu, disebutnya dalam kondisi baik. Hal itu tercermin saat kelimanya mampu berjalan dari helikopter menuju ambulans
"Tadi saya sudah melihat sendiri kondisinya semua sehat. Dari lima itu hampir semua sehat, karena dari heli bisa jalan menuju ambulans untuk dirawat di rumah sakit," tegasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Termasuk mengangkat isu Patung Yesus yang sebenarnya telah dibahas dan telah diselesaikan oleh unsur Forkopimda dan para tokoh di Intan Jaya.
Baca SelengkapnyaPomdam Brawijaya akan mendalami terkait dengan motif penyiksaan yang dilakukan para prajurit tersebut.
Baca SelengkapnyaUlah KKB tersebut berdampak kepada kehidupan masyarakat.
Baca SelengkapnyaKPK menyatakan dalam operasi tangkap tangan prajurit TNI telah melibatkan Puspom. Puspom disebut telah terlibat saat proses OTT dilaksanakan.
Baca SelengkapnyaKapuspen TNI, Mayjen TNI Nugraha Gumilar mengakui penyiksaan terhadap anggota KKB itu adalah sebuah pelanggaran.
Baca SelengkapnyaAda indikasi salah satu dari oknum tersebut memiliki hubungan keluarga dengan pelaku lainnya
Baca SelengkapnyaKadispenad Brigjen TNI Kristomei Sianturi mengatakan kedepan Pomdam Brawijaya akan mendalami motif pelaku
Baca SelengkapnyaPasal yang disematkan kepada 13 prajurit berbeda disesuaikan pelanggaran yang dilakukan.
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI berhasil lumpuhkan 5 anggota KSTP hingga tewas. Sulitnya medan tempur di hutan dan pegunungan tak mempan bagi para anggota Satgas Yonif 7 Marinir.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengaku merasakan duka mendalam atas gugurnya prajurit-prajurit terbaik bangsa tersebut.
Baca SelengkapnyaRentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan KKB Papua terjadi sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1). Lima anggota KKB tewas dalam peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan terjadi pada Sabtu (13/1), sekitar pukul 03.30 WIB.
Baca Selengkapnya