5 Rekomendasi Film Horor Indonesia yang Mengangkat Kepercayaan di Tanah Jawa
Beberapa Rekomendasi Film Horor Indonesia yang Mengangkat Kepercayaan di Tanah Jawa
Beberapa Rekomendasi Film Horor Indonesia yang Mengangkat Kepercayaan di Tanah Jawa
Korelasi antara tingkat relatabilitas sebuah film horor sangat berpengaruh terhadap intensitas ketegangan yang kita rasakan saat menyaksikannya.
Hal ini semakin diperkuat oleh fakta bahwa cerita-cerita mistis yang diangkat dalam film tersebut seringkali memiliki kedekatan dengan lingkungan sekitar kita.
-
Kapan kemacetan horor itu terjadi? Kemacetan di Puncak terjadi sejak siang hingga tengah malam, pada Minggu 15 September 2024.
-
Kenapa kemacetan horor itu terjadi? Kemacetan sepanjang jalan di Kawasan Puncak merupakan imbas libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW.
-
Dimana kemacetan horor itu terjadi? Viral di media sosial kemacetan horor terjadi kembali di kawasan wisata Puncak Bogor, Jawa Barat, saat libur panjang akhir pekan.
-
Mengapa fenomena cahaya misterius ini terjadi? Salah satu dugaan penyebab peristiwa ini menyebut fenomena itu adalah respons terhadap tekanan tektonik, aktivitas seismik atau letusan gunung berapi.
-
Kenapa merinding bisa terjadi karena rasa takut? Ketika mamalia merasa terancam, bulu mereka berdiri untuk membuat mereka terlihat lebih besar dan lebih menakutkan bagi predator. Hal ini menjelaskan mengapa kucing yang ketakutan bisa mengembang seperti balon dan mengapa manusia bisa merinding saat merasa takut.
-
Kapan cahaya misterius tersebut muncul di langit Maroko? Dilansir laman the Jerusalem Post, sejumlah kamera pemantau keamanan di salah satu perumahan penduduk menangkap kilatan cahaya biru di langit sekitar tiga menit sebelum gempa terjadi.
Di Indonesia, khususnya, kita dapat menemukan beragam mitos dan takhayul dari berbagai daerah yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam pengetahuan kita sejak masa kecil.
Salah satu contoh film yang mengambil inspirasi dari mitos dan keyakinan masyarakat Indonesia adalah "PRIMBON", yang baru-baru ini dirilis pada tanggal 10 Agustus 2023. Film ini mengisahkan tentang sebuah kitab warisan nenek moyang Jawa yang diberi nama sama dengan judulnya, yaitu "Primbon".
Kisah dalam film PRIMBON mengangkat cerita keluarga keturunan kerajaan yang menjunjung tinggi kebudayaan nenek moyang Jawa.
Peristiwa aneh mulai terjadi ketika tokoh utama melakukan pendakian ke puncak gunung. Melalui serangkaian upaya penyelidikan, terungkaplah bahwa kejadian aneh tersebut memiliki kaitan dengan pelanggaran terhadap ajaran primbon di masa lampau.
Bagi mereka yang sedang mencari pengalaman menegangkan sejenis, marilah kita simak 5 rekomendasi film horor berikut yang mengangkat cerita-cerita berdasarkan kepercayaan di wilayah Jawa.
Deretan film ini dijamin akan mengundang sensasi merinding dalam diri kita. Dari legenda malam satu suro hingga misteri yang tersembunyi di balik lagu lingsir wengi, mari persiapkan diri untuk menghadapi gelombang ketakutan yang mungkin menghampiri kita setelah menonton film-film menakutkan ini.
1. Satu Suro
Menurut pandangan kepercayaan yang berlaku, malam satu suro dianggap sebagai momen di mana arwah leluhur dari keluarga yang telah berpulang dipercaya kembali mengunjungi dan bersinggah di tengah-tengah keluarga yang masih hidup. Ketika malam yang bersejarah itu menjelang, masyarakat mengamini beberapa larangan yang dianggap sebagai pantangan yang harus diindahkan.
Di antara larangan-larangan tersebut terdapat pantangan untuk tidak berbicara dengan keras, menjauhi kegiatan berjalan-jalan pada malam hari, serta menghindari penyelenggaraan pesta atau keramaian yang berlebihan.
Kisah ini berkisar pada seorang wanita bernama Adinda yang tengah mengandung besar, hidup bersama suaminya Bayu, dan baru saja merelokasi tempat tinggalnya ke sebuah rumah terpencil.
Namun, suasana rumah yang baru mereka huni mulai diteror oleh kejadian-kejadian ganjil yang mengganggu Adinda dan bahkan meresap ke dalam imajinasinya dalam bentuk halusinasi. Puncaknya, saat Adinda merasakan gejala kontraksi persalinan, Bayu segera membawanya ke fasilitas kesehatan. Setelah merawat Adinda, Bayu kembali ke tempat tinggal untuk mengambil perlengkapan yang tertinggal, hanya untuk menemukan sebuah bangunan tua yang tampak kosong dan menyimpan aura mencekam. Informasi dari warga setempat mengungkapkan bahwa bangunan tersebut telah dibiarkan terbengkalai selama kurang lebih 15 tahun. Walaupun dihadapkan dengan kehadiran suara-suara aneh dan suasana yang menakutkan, Bayu terpaksa harus bertahan di sana demi mencari dan mendampingi sang istri yang kini berada di ambang persalinan.
"SATU SURO", sebuah film yang dirilis pada tahun 2018, mengambil peran di bawah naungan produser ternama, Manoj Punjabi, yang sebelumnya telah menghasilkan sejumlah karya horor yang menegangkan seperti "KKN DI DESA PENARI" (2023), "SEWU DINO" (2023), dan "DANUR" (2017). Film ini menghadirkan peran sentral oleh aktris berbakat, Citra Kirana, dan Nino Fernandez, seorang aktor keturunan Jerman.
2. Tarian Lengger Maut
Seni tari tradisional asli Banyumas ini terkandung dalam cerita yang menghiasi setiap gerakannya. Tarian lengger, yang berasal dari daerah Jawa Tengah, umumnya dipentaskan oleh penari pria yang mengenakan kostum khas perempuan. Tarian ini memiliki tujuan mendalam, yakni untuk mengingatkan masyarakat akan keagungan Tuhan dan juga menyampaikan pesan untuk mengajak seluruh individu berdiri teguh dalam membela kebenaran serta menjauhi segala bentuk keburukan. Tidak terlepas dari mitos yang melingkupi tarian ini, seperti larangan menggunakan pakaian dengan warna tertentu agar para penari terhindar dari potensi kesurupan.
Film berjudul "TARIAN LENGGER MAUT" memaparkan kisah yang mempertemukan sebuah desa baru, Pagar Alas, dengan seorang dokter yang menyembunyikan sisi gelapnya sebagai seorang pembunuh berdarah dingin dengan obsesi terhadap jantung manusia.
Takdir mengarahkannya pada Sukma, seorang penari lengger. Tarian yang ditarikan oleh Sukma memiliki daya tarik yang membuat detak jantung dr. Jati berdetak lebih kencang setiap kali menyaksikannya.
Sementara itu, suasana desa penuh tekanan akibat serangkaian kejadian menghilangnya warganya, yang percaya bahwa satu-satunya solusi adalah melalui Ritual Tarian Lengger.
Sukma, sebagai calon penari lengger, menjalani ritual tersebut dengan harapan untuk mendapatkan anugerah Indang yang diyakini mampu melindungi dirinya serta desanya dari malapetaka yang mengancam.
Kerjasama antara Visinema Pictures dan Aenigma Pictures menciptakan film ini, dengan peran utama dipegang oleh Refal Hady dan Della Dartyan.
Dedikasi mereka dalam berakting sangat terasa dalam film "TARIAN LENGGER MAUT", menciptakan suasana yang semakin menggigit.
Bahkan, tak dapat disangkal bahwa Della Dartyan telah mengabdikan lebih dari 30 hari untuk latihan menari guna menghayati perannya sebagai penari lengger dalam film ini.
3. Kajiman: Iblis Terkejam Penagih Janji
Film horor ini mengangkat cerita yang cukup komprehensif mengenai kepercayaan di tanah Jawa.
Rentangnya meliputi berbagai aspek, mulai dari pesugihan, primbon, hingga weton, yang telah lama menjadi sorotan dalam diskusi masyarakat. Kajiman, figur iblis yang dihadirkan dalam film ini, mewakili entitas mitologis dalam tradisi Jawa yang dihubungkan dengan kemampuan yang diyakini bisa dijinakkan dan dimanfaatkan sebagai khodam dalam upaya pesugihan.
Sosok iblis ini legenda mengisahkan berupaya mendekati manusia untuk mempengaruhi mereka agar terjerumus dalam praktik-praktik sesat.
"KAJIMAN: IBLIS TERKEJAM PENAGIH JANJI", sebuah karya film ini, mengisahkan tentang seorang perawat yang harus mengatasi duka kehilangan ibunya akibat penyakit. Kendati dihadapkan dengan kesedihan mendalam, ia tetap meneruskan kehidupannya dengan bekerja di sebuah fasilitas perawatan untuk lansia. Di tempat ini, ia merawat seorang pasien lanjut usia yang mengalami penyakit misterius. Namun, dalam proses merawat, ia dihadapkan pada serangkaian peristiwa supranatural yang begitu mencekam dan belum pernah ia alami sebelumnya. Dalam ketakutan yang menghimpit, ia memutuskan untuk meminta bantuan dari sahabatnya. Namun, seiring berjalannya waktu, keduanya malah terperangkap dalam jaringan ritual sesat yang dilakukan oleh pengikut Kajiman.
Aktor Aghniny Haque, yang sebelumnya memerankan karakter Ayu dalam "KKN DI DESA PENARI", tampil sebagai pemeran utama dalam film ini, memerankan tokoh Asha.
Ia beradu akting dengan Jourdy Pranata, seorang aktor dengan daya tarik visual yang signifikan, yang memerankan karakter Ismail.
Tidak kalah mengerikan adalah atmosfer setting dalam film ini, yang memilih latar yang sangat akrab dengan kita, yakni rumah sakit dan rumah tinggal.
4. Lampor: Keranda Terbang
Berasal dari kampung halaman sang Sutradara, Guntur Soeharjanto kisah horor yang diangkat film ini merupakan kisah nyata asal Temanggung, Jawa Tengah.
Dilansir dari Liputan6.com, Lampor merupakan istilah yang berkaitan dengan fenomena keranda terbang di wilayah Jawa Tengah. Menurut cerita, ada entitas gaib yang mengendalikan keranda tersebut dan membawanya melintasi suatu tempat.
Konon, jika seseorang keluar pada malam hari dan melihat lampor tersebut, ia bisa menghilang tanpa jejak.
LAMPOR: KERANDA MAUT menceritakan tentang Edwin, Netta, dan anak-anak mereka, Agam dan Sekar, kembali ke kampung Netta di Temanggung.
Namun, kedatangan mereka disambut dengan curiga oleh warga sekitar karena teror Lampor, entitas gaib pembawa keranda terbang, sedang menghantui kampung tersebut.
Meski Edwin berusaha membela Netta, muncul skandal gelap dan peristiwa menakutkan yang menghantui keluarga mereka.
Sementara Edwin semakin curiga terhadap rahasia besar yang disembunyikan oleh Netta. Situasi semakin kritis ketika nyawa anak-anak mereka terancam oleh teror Lampor tersebut.
Kedua pemeran utama film ini sempat menjadi sepasang kekasih di film berjudul CEK TOKO SEBELAH yaitu Dion Wiyoko dan Adinia Wirasti. Dion Wiyoko sempat menceritakan pengalaman mistis atau beberapa kejanggalan yang ia dan kru alami selama proses syuting.
Hal tersebut semakin membangun suasana horor dari film LAMPOR: KERANDA TERBANG yang siap membuat para penonton dihantui dalam tidur.
5. Tembang Lingsir
Ketika melodi dari lagu "Lingsir Wengi" bergema, sebagian dari kita tentunya mungkin merasa terkendala oleh mitos menakutkan yang merayap tentang lagu tersebut.
Ciptaan seniman asal Solo, Jawa Tengah ini dianggap memiliki kemampuan untuk memanggil makhluk gaib saat diputar.
Padahal, hakikat sebenarnya adalah lagu ini diciptakan sebagai ungkapan rasa kerinduan sang pencipta terhadap almarhum istrinya yang telah berpulang.
Dalam mitologi Jawa, lagu ini dikaitkan dengan daya tarik terhadap hantu perempuan, seperti kuntilanak.
Film "TEMBANG LINGSIR" mengisahkan perjalanan Mala, yang memiliki ikatan emosional kuat dengan Tembang Lingsir, lagu yang pernah diajarkan oleh ibunya semenjak kecil. Tragedi kebakaran misterius yang berujung pada kematian sang ibu mengakibatkan Mala tidak mampu berbicara lagi. Dalam kisah ini, Mala tinggal bersama pamannya, Gatot, serta istri dan kedua anak mereka, Daisy dan Ronald. Mbok Rahma, seorang pengasuh, turut mendampingi mereka. Kehadiran Mala merubah atmosfer di dalam rumah secara dramatis, karena peristiwa-peristiwa ganjil mulai terjadi. Mbok Rahma menuding Mala sebagai akar dari semua kekacauan yang melanda. Di tengah situasi ini, Mala yakin bahwa sebuah rahasia besar tersembunyi di dalam rumah tersebut, yang menjadi asal mula dari semua teror yang melanda, terutama setelah dia menemukan bahwa dirinya memiliki seorang saudara kembarnya yang sebelumnya tak pernah dia ketahui.
Selain menampilkan aspek horor dalam ceritanya, film ini juga menghadirkan sejumlah bintang cantik, seperti Marsha Aruan, Jennifer Coppen, Aisyah Aqilah, dan Sarah Tuff.
Marsha Aruan, yang mengambil peran sentral, mencirikan karakter Mala yang hampir tidak memiliki dialog sepanjang film, karena ia memerankan tokoh dengan kebutuhan khusus.