Bedu Terjerat Pinjol karena Sepi Job, Ingin Jual Rumah Seharga Rp5,5 M

Dalam video di saluran YouTube Infotainment MNCTV dengan tajuk 'Krisis Keuangan! Karena Sepi Job Bedu Sampai Terjerat Pinjol - Seleb On News Part 1/2' yang tayang 4 Oktober lalu, ayah dari Muhammad Abrar Darraz Rayyan itu bercerita tentang kondisinya.

Kata pemilik nama asli Harabdu Tohar itu, kondisi pandemi membuat kondisi keuangannya tak stabil. Sepi pekerjaan membuat pengeluaran lebih besar dari pada pemasukan. Hasilnya, semua tabungan telah dikuras. Kini, Bedu tak punya pilihan lain selain menjual aset terbesar yang dimilikinya yakni rumah.

"Situasi era pandemi ini berangsur-angsur gak pulih banget. Aset terbesar kita lepas, rumah ini misalnya kan. Kemudian kita cari rumah yang lebih kecil harganya lebih murah. Gak apa-apa lah meskipun besarnya gak sebesar rumah ini tapi tetap punya tempat tinggal," kata Bedu.

"Masih bisa fokus membesarkan dan mendidik anak-anak. Masih bisa kumpul bareng keluarga, itu yang jadi prioritas. Makanya keputusan menjual rumah tuh karena sudah sepakat sama istri, sama anak-anak gitu kan. Karena kita keluarga mereka kompak ya udah gak apa-apa," jelasnya.

Pria berusia 44 tahun itu mengaku sudah memasarkan rumahnya sejak lama, namun hingga kini masih belum terjual. Semula, ia menawarkannya dengan harag Rp6 miliar, namun hingga turun menjadi Rp5,5 miliar.

Bedu menyadari bahwa kini tak mudah untuk menjual properti, apalagi dengan harganya yang terbilang tinggi. Namun, ia tetap sabar hingga akhirnya rumah tersebut bisa laku terjual.

"Udah dipasarin sih tapi baru ada yang nawar berapa-berapa. Kan sekarang jual properti juga gak gampang ya. Ini kan full furnish kita jual. Tadinya 6 M (rupiah) sekarang saya kasih harga 5,5 M (rupiah) nego," ungkap artis kelahiran Brebes, Jawa Tengah, 8 Juli 1979 itu.

Komedian yang pernah tergabung dalam kelompok lawak Cagur itu menyadari bahwa kondisi keuangan tengah tak stabil karena kesalahannya. Selama ini, Bedu salah melakukan perhitungan hingga tak sadar pengeluarannya lebih besar dibandingkan penghasilan yang didapat.

"Saya salah kalkulasi. Perhitungan saya salah pengeluaran sama pemasukan lebih banyak pengeluaran. Anak-anak yang tadinya sekolahnya ada yang bisa dibilang mahal kita pindahin ke yang sedikit murah. Supaya ngurang-ngurangin semua," ungkap Bedu.