Perjalanan Bos Haus!, Gagal Jualan Rendang hingga Sukses Rintis Minuman Kekinian Beromzet Miliaran
Ufo kemudian tergugah menjual produk minuman dengan harga terjangkau bagi kalangan ekonomi menengah ke bawah.
Ufo kemudian tergugah menjual produk minuman dengan harga terjangkau bagi kalangan ekonomi menengah ke bawah.
Perjalanan Bos Haus!, Gagal Jualan Rendang hingga Sukses Rintis Minuman Kekinian Beromzet Miliaran
Perjalanan Panjang Ufo Merintis Haus!
Menjadi pegawai kantoran hingga penjual rendang siap saji sepertinya tak cocok bagi Gufron Syarif. Pria yang akrab disapa Ufo ini memilih menjadi pebisnis minuman kekinian namun tetap ramah di kantong.
Haus! didirikan oleh Ufo dan beberana rekannya di tahun 2018. Perjalanan Ufo membangun bisnis dimulai ketika dia lulus kuliah dan menjadi pekerja kantoran.
Selama 2,5 tahun menjadi seorang karyawan, Ufo merasa tidak betah.
Dia memiliki niat untuk menjadi pebisnis. Namun, keinginan Ufo harus ditunda karena orangtua tidak mengizinkan.
-
Bagaimana penjual onde-onde ini sukses? Saat azan berkumandang ketika tengah berjualan, dirinya akan bergegas untuk menjalankan kewajiban sebagai umat muslim tersebut.'Asal tidak tinggalin salat, kalau lagi melayani pembeli terus azan ya saya tinggal. Alhamdulillah pembeli mengerti dan mau gimana, orang yang ngasih rame atau sepinya ini Allah,' kata dia.
-
Siapa yang bisa sukses di bisnis kuliner? Kamu bisa melihat kesuksesan bisnis makanan dan hantaran dari Mamadis Kitchen misalnya. Dia berhasil mengembangkan brand-nya dan mencuri perhatian pencinta kuliner, berkat kemauannya mempromosikan produknya lewat media sosial.
-
Siapa penjual onde-onde sukses? Banyak yang masih menganggap remeh bisnis kaki lima. Padahal, jika dijalani dengan serius omzetnya bisa berkali-kali lipat lebih dari sekedar pegawai swasta biasa. Pria di wilayah Lawanggada, Pulasaren, Pekalipan, Kota Cirebon, Jawa Barat ini berhasil membuktikannya.
-
Bagaimana pria ini mencapai kesuksesannya? Hidup dalam keterbatasan sejak kecil Dikutip dari akun Instagram @kvrasetyoo, Kukuh membagikan kisah hidupnya yang berliku. Sejak kecil dia kurang mendapat kasih sayang orang tua karena ayahnya bekerja seharian sebagai sopir, dan ibunya juga bekerja sebagai pekerja rumah tangga. Belum lagi kondisi ekonomi keluarganya yang pas-pasan, sehingga menuntutnya agar hidup lebih mandiri. Sebagai anak sulung, Kukuh mulai menaruh perhatian dan bertekad ingin membantu keluarganya.
-
Bagaimana wirausahawan mencapai hasil? Wirausahawan yang berhasil tidak hanya terpaku pada proses, tetapi juga sangat memperhatikan hasil akhir dari setiap usaha yang dilakukan.
-
Apa kunci sukses bisnis Hasan? Kunci Kesuksesan Usaha Hasan mengibaratkan bisnis itu seperti karya seni, apapun bisnisnya pasti ada pondasi-pondasi yang sama. Pertama ada marketing, keuangan yang sehat, operasional, dan SDM atau human capital. Apabila keempat pondasi tersebut berjalan dengan baik, maka usaha yang dijalankan dengan mudah beradaptasi.
Kalaupun ingin membangun sebuah bisnis, Ufo diminta untuk menjadi dosen terlebih dahulu.
Syarat orangtua dipenuhi. Ufo kemudian menjadi dosen di Universitas Padjajaran, Bandung, Jawa Barat.
Selagi menjalani aktivitas sebagai dosen, Ufo merintis bisnis daur ulang plastik.
Namun dia menyadari tidak ada passion pada bidang usaha ini.
Baru berjalan 6 bulan, usaha ini kemudian ditutup.
Ufo kembali merintis usaha. Saat itu, dia berjualan rendang kemasan. Hampir setiap hari, dia mendatangi pasar dan bergaul dengan pedagang bumbu.
Tujuannya, agar dapat meracik bumbu rendang yang otentik dan dapat dinikmati kapan saja.
Upaya Ufo 'bergerilya' ke pedagang bumbu menunjukan hasil.
Produk rendang kemasan yang dia beri nama 'Uda Gembul' mengalami tren penjualan yang meningkat.
Akan tetapi, di satu sisi, rendang kemasan merupakan niche atau hanya kalangan tertentu saja.
Alhasil, dia berpikir ulang mencari produk yang bisa dia pasarkan untuk kelas menengah ke bawah (middle low class).
Satu waktu, dia bertemu dengan rekannya yang memiliki bisnis ayam goreng tepung. Target pasar dari ayam goreng tepung itu adalah middle low class.
Ufo kemudian tergugah untuk menjual produk minuman dengan harga terjangkau bagi kalangan ekonomi menengah ke bawah.
Hingga di tahun 2018, dia bersama tiga orang rekannya sepakat membangun bisnis minuman dengan ciri utama teh, kopi, dan susu, yang kemudian diberi nama Haus!
Gerai pertama Haus! dibuka satu hari menjelang hari raya Idulfitri.
Omzet yang didapat di hari pertama Haus! yakni Rp1,5 juta.
Di hari kedua, atau tepatnya saat hari raya Idulfitri, omzet Haus! tembus Rp2 juta. Lalu hari kedua pasca Idulfitri, omset mencapai Rp4 juta.
Seiring berkembang omzet, dua bulan kemudian Ufo dan rekannya sepakat membuka cabang kedua.
Hingga akhirnya Haus! dapat dinikmati di beberapa sudut kota di Jakarta, Bekasi dan sekitarnya.
Dalam sebuah wawancara, Ufo pernah menyampaikan penjualan Haus! dalam sebulan mencapai 2 juta gelas. Omzetnya pun tembus Rp20 miliar.
Capaian ini bagi Ufo sebuah balasan atas usahanya yang pasang surut saat hendak merintis sebuah bisnis. Termasuk menjaga tren penjualan Haus! hingga saat ini.