Gandeng 5 Musisi, Sal Priadi Luncurkan Mini Album Zuzuzaza dengan Gaya Baru
Sal Priadi meluncurkan inovasi terbaru dengan menggandeng lima musisi dari berbagai genre musik yang berbeda untuk menciptakan karya kolaboratif.
Delapan bulan setelah merilis album kedua Markers and Such Pens Flashdisks, Sal Priadi kembali mengejutkan industri musik Indonesia dengan peluncuran mini album Zuzuzaza (Edit Pack) pada 4 Desember 2024. Mini album ini terdiri dari lima versi remix lagu Zuzuzaza, hasil kolaborasi dengan lima produser dan musisi terkenal. Di antara musisi yang terlibat dalam proyek ini adalah Densky, Munir, Muztang, Namoy Budaya, dan Tomy Herseta.
Sal Priadi bilang karya ini merupakan langkah eksploratif baru yang memberikan nuansa segar, serta menunjukkan potensi besar dalam skena musik elektronik di Indonesia.
- Bahagianya Maudy Ayunda Bisa Gandeng Iwan Fals di Album Terbaru, Kolaborasi Impian yang Terwujud
- Menteri Fadli Zon Setuju Dangdut Harus Jadi Warisan Dunia
- Singgle Boleh Merindu Sukses di Pasaran, Jaz Terpacu Bikin Album Baru
- Kisah Gadis Blitar Bikin Jam Tangan Kece dari Limbah Kayu, Awalnya Coba-coba Kini Omzetnya Puluhan Juta Rupiah per Bulan
"Lagunya memang tentang membuat sesuatu, berkarya. Di perjalanannya, ia bisa diterjemahkan jadi banyak hal, termasuk misalnya, jadi nama tur yang saya lakukan tempo hari. Nah, perbincangan untuk mengundang orang-orang melakukan interpretasi ulang ini sebenarnya sudah ada sejak lama," tutur Sal.
Kolaborasi dengan Banyak Musisi
Kolaborasi ini dilakukan Sal untuk memberikan ciri khas pada setiap lagu, sehingga pendengar dapat menafsirkan lagu-lagu tersebut dengan cara yang berbeda. Sal juga bermitra dengan musisi yang memiliki gaya musik yang berbeda untuk menonjolkan perbedaan yang ada.
"Ketika menawarkan ini ke mereka, ada keyakinan besar bahwa interpretasi mereka akan memberi warna yang super beda sama Zuzuzaza," ungkap Sal.
Dengan Densky yang membawa nuansa hip-hop, Tomy Herseta menambahkan elemen eksperimental, sementara Muztang memperkuat energi dengan irama drum n' bass. Sentuhan disko dari Munir dan nuansa reggae khas Namoy Budaya melengkapi keragaman dalam karya ini.
Festival Musik Elektronik di Indonesia
Menurut Sal, album ini merupakan penghormatan terhadap perkembangan skena musik elektronik di Indonesia, yang memiliki potensi hidup yang kuat dan berkelanjutan. Selain itu, kedekatannya dengan berbagai musisi membuat kolaborasi ini berjalan dengan lancar.
"Kelimanya adalah orang yang senang sekali saya ikuti jejaknya. Menarik sekali, bahwa lagu yang saya terima bisa mendapatkan nuansa baru ketika ditangani oleh orang lain," ujar Sal.
"Secara keseluruhan, komunitas beatmaker, DJ, dan produser memang sangat dekat dengan saya. Jadi, bekerja sama dengan nama-nama yang ada di mini album ini sebenarnya bukanlah sesuatu yang asing. Dari sudut pandang saya, sangat mungkin musik ini dapat mengeksplorasi lebih jauh," tambahnya.
Bakal Rilis Album Versi Vinyl
Sal menyatakan setelah peluncuran mini album ini secara digital, ada kemungkinan besar ia akan merilis versi fisiknya, termasuk dalam bentuk vinyl. Ia berharap lagu-lagu dalam album ini dapat dinikmati oleh para pencinta musik Indonesia serta dimainkan di berbagai klub.
Album ini diharapkan dapat menjadi jembatan baru bagi para musisi dan penikmat musik elektronik dari berbagai kalangan.
"Biar bisa dimainkan pakai vinyl di klub-klub nanti," tutup Sal Priadi.